Pendapatan Isteri dari Non Usahatani

Pendidikan suami berhubungan berhubungan positif dan berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan suami dari non usahatani. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya pendidikan suami pada kegiatan non usahatani maka pendapatan suami dari non usahatani juga bertambah. Walaupun pendidikan suami tidak respon terhadap pendapatan suami dari non usahatani, namun pada dasarnya makin tinggi pendidikan anggota rumahtangga maka akan memiliki kesempatan yang cukup besar untuk memperoleh kesempatan kerja di non usahatani dan secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan yang diperoleh. Hal ini sejalan yang dikemukakan Hadi 1985 bahwa makin tinggi tingkat pendididikan angkatan kerja maka akan memiliki peluang yang besar untuk memperoleh kesempatan kerja di sektor pertanian.

6.4.2. Pendapatan Isteri dari Non Usahatani

Hasil dugaan parameter dan elastisitas pendapatan isteri dari non usahatani dapat dilihat pada Tabel 17. Pada Tabel 17 menunjukkan bahwa hasil dugaan parameter pendapatan isteri pada non usahatani PINUT menunjukkan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0.6345, ini berarti bahwa keragaan pendapatan isteri pada non usahatani sebesar 63.45 persen dapat dijelaskan oleh variabel curahan kerja isteri pada non usahatani CKINU, umur isteri UIS, dan pendidikan isteri PDI. Tabel 17. Hasil Dugaan Parameter Persamaan Pendapatan Isteri dari Non Usahatani Variabel Notasi Parameter Dugaan Taraf Nyata Elastisitas Intersep INTERSEP -599461 0.5287 Curahan Kerja Isteri pada Non Usahatani CKINU 71254.13 .0001 1.11 Umur Isteri UIS -1528.70 0.9186 -0.01 Pendidikan Isteri PDI 53240.97 0.5119 0.09 R 2 0.6345 Curahan kerja isteri dari non usahatani berhubungan positif dan berpengaruh nyata pada taraf 1 persen terhadap pendapatan isteri dari non usahatani. Hal ini berarti bahwa ada keterkaitan antara curahan kerja isteri dari non usahatani terhadap pendapatan isteri dari non usahatani. Jika terjadi peningkatan curahan kerja isteri pada non usahatani maka akan dapat meningkatkan pendapatan isteri dari non usahatani tersebut. Nilai elastisitas yang diperoleh sebesar 1.11, ini berarti bahwa dengan peningkatan satu persen curahan kerja isteri pada non usahatani maka akan dapat meningkatkan pendapatan isteri dari non usahatani sebesar 1.11 persen. Umur isteri berhubungan negatif dan berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan isteri dari non usahatani. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya umur tidak menambahnya pendapatan isteri pada non usahatani, ini terjadi pada saat umur isteri tidak produktif lagi untuk bekerja. Walaupun berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa umur isteri masih dalam kisaran umur produkfif yaitu 36 tahun, hal ini terjadi karena jenis pekerjaan isteri pada lokasi penelitian tidak mempengaruhi umur karena dengan kisaran umur tersebut mampu melakukan pekerjaan seperti: pembatu rumahtangga, dagang, buruh jasapelayan dan jenis-jenis pekerjaan tersebut tidak meningkatkan pendapatan walaupun umur isteri bertambah karena jenis pekerjaan tersebut menghasilkan pendapatan yang relative rendah. Pendidikan isteri berhubungan positif dan berpengaruh nyata terhadap pendapatan isteri dari non usahatani. Hal ini berarti bahwa dengan bertambahnya pendidikan isteri pada kegiatan non usahatani maka pendapatan isteri dari non usahatani juga bertambah. Respon pendapatan isteri dari non usahatani tidak elastis terhadap pendidikan isteri. Jika dikaji lebih jauh, sebenarnya jenis pekerjaan non usahatani yang ada di lokasi penelitian, tidak selalu memerlukan pendidikan yang tinggi, seperti pembantu rumahtangga, buruh bangunan atau kuli, tukang ojek, sopir, tukang delman, yang kesemuanya jenis pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan sampingan selain berusahatani padi dan pekerjaan tersebut dilakukan pada saat kegiatan usahatani sudah tidak sibuk lagi yaitu pada masa pemeliharaan tanaman padi sambil menunggu masa panen atau pada saat setelah panen untuk menunggu masa tanam padi berikutnya. Hal ini dilakukan karena adanya kesempatan untuk memperoleh pekerjaan untuk menambah pendapatan rumahtangga untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

6.4.3. Pendapatan Anak dari Non Usahatani