Tahap Pengumpulan Data METODE 3.1

37 LCD Proyektor. Jumlah Foto yang diambil sejumlah 1 eksposur untuk setiap titik tangkap yang dibagi atas segmen-segmen setiap lebih kurang 500 meter, dengan memperhatikan ada tidaknya reklame di area tersebut. Gambar ini kemudian diseleksi menjadi 5 yang paling mewakili berdasarkan vantage point yang paling tepat. Gambar 14 menunjukkan titik-titik pengambilan gambar foto. = titik pengambilan foto Gambar 14. Peta titik pengambilan foto sampel lanskap Dengan penentuan kriteria tata guna lahan yang ada yaitu area perkebunan teh, area kios semi permanent, a rea masjid at Ta’awun, area yang ada bangunan permanen, maka gambar yang akan ditayangkan adalah 20 gambar. yaitu lanskap bereklame yang menunjukkan kriteria reklame pada suatu lanskap dengan latar depan foreground, latar tengah midleground dan latar belakang background yang ditentukan. Latar yang ditentukan sebagai kriteria pengambilan dan pemilihan foto untuk ditayangkan adalah tegakan pohon secara detail, tegakan pohon sebagai latar tengah, hutan kumpulan tegakan pohon yang tidak detail sebagai latar belakang, serta latar belakang langit yang dominan. Jenis, warna dan bentuk reklame ditentukan dengan memperhatikan besar kecilnya ukuran, mencolok tidaknya warna, serta bentuk yang biasa atau yang unik. Gambar ini ditayangkan untuk diberi penilaian sesuai prosedur SBE, dimana responden diminta memberi penilaian dengan rentang 1 sampai 10. Data sekunder karakter lingkungan pemasangan reklame berasal dari literatur pustaka di perpustakaan IPB. Literatur pustaka berupa hasil penelitian di 38 kawasan Puncak Kabupaten Bogor yang sudah dilakukan sebelumnya. Data karakter ekologi berupa data iklim, hidrologi, geologi, topografi, dan vegetasi Selain itu diambil data tentang kondisi umum lokasi berupa letak, aksesibilitas, luas, dan status kawasan.

c. Tahap Pengolahan Data

Hasil pemotretan lanskap dipresentasikan dalam bentuk slide foto berwarna yang kemudian dinilai oleh responden sesuai dengan metode tersebut. Dalam sesi penilaian terhadap kondisi dan preferensi atas kualitas visual di daerah puncak atas keberadaan reklame ini, responden yang dipilih adalah mahasiswa Arsitektur Lanskap Institut Pertanian Bogor IPB yang memiliki perhatian cukup banyak terhadap kualitas keindahan suatu lanskap. Sesi penilaian ini dilakukan pada satu tempat dan waktu yang tertentu. Dengan demikian, para responden dikumpulkan dalam satu ruang kemudian dilakukan presentasi slide dengan program Microsoft Office Power Point 2007. Penayangan kelompok slide dilakukan untuk penilaian tingkat keindahan lanskap dan untuk penilaian kualitas karakter lanskap. Penayangan kelompok slide dilakukan dalam waktu 8 detik untuk setiap lanskap secara urut berdasarkan letak ketinggian dari rendah ke tinggi. Responden memberikan skor 1 terendah sampai 10 tertinggi untuk setiap slide yang ditayangkan. Skor ini memperlihatkan nilai keindahan, dimana skor yang mendekati 1 dianggap lanskap yang tidak indah dan skor mendekati 10 dianggap lanskap yang indah Daniel dan Boster, 1976. Penayangan kelompok slide berikutnya dilakukan selama kurang lebih 1 menit. Waktu yang dibutuhkan lebih lama, karena yang harus dinilai responden lebih banyak dari pada variabel penilaian kelompok slide sebelumnya. Selain itu juga karena responden diminta menilai gambar yang ada berdasarkan persepsi atas frasa yang menunjukkan sifat dari kondisi dan karakter lanskap dengan adanya reklame. Selanjutnya, responden memberikan skor 0 netral jika kualitasnya sedang, atau skor 4 sangat tinggi jika memberi kesan seperti yang digambarkan oleh frasa yang digambarkan bersifat bipolar. Kriteria yang dipakai sebagai alat untuk menilai tersebut dapat dilihat pada Tabel 1. 39 Tabel 1. Tabel Kuesioner Semantic Differential Kriteria 4 3 2 1 0 1 2 3 4 Kriteria Berwarna warni Tidak berwarna warni Proporsi yang tidak harmonis Proporsi yang harmonis Memperlihatkan kesan bentuk yang yang sesuai Tidak memperlihatkan kesan bentuk yang sesuai Memeperlihatkan kesan berukuran besar Tidak memperlihatkan kesan berukuran besar Kesan tidak mengganggu pemandangan Kesan mengganggu pemandangan

3.2.2 Penilaian Kualitas Keindahan dengan Metode SBE

Langkah pertama yang dilakukan adalah pengelompokkan data kuesioner estetik setiap tempat atau lokasi berdasarkan skala penilaian dari 1 sampai 10. Selanjutnya setiap tempat atau lokasi dihitung jumlah frekuensi, frekuensi kumulatif, peluang kumulatif dan nilai z untuk setiap peringkat dari skor penilaian yang didapat Daniel dan Boster, 1976. Formulasi SBE yang digunakan dalam perhitungan adalah: SBEx = [Zix – Zis] x 100 Dimana SBEx = Nilai pendugaan keindahan lanskap ke –x Zix = Nilai rata-rata z lanskap ke –x Zis = Nilai rata-rata z lanskap yang digunakan sebagai standar Nilai Z diformulasikan sebagai : Nilai N adalah banyaknya populasi. Selang kepercayaan untuk μ ;s diketahui, bila x adalah nilai tengah contoh berukuran n yang diambil dari suatu populasi dan ragam σ 2 diketahui maka selang kepercayaan 1-α x 100 adalah: