Rekomendasi Pengaturan Reklame di Jalur Wisata Puncak

63 keberadaan reklame berukuran besar dan berwarna mencolok yang tidak mendukung karakter lanskap akan menurunkan kualitas estetik lanskap. Untuk itu ukuran yang dipasang dibatasi sampai pada ukuran dapat terlihat dari jarak yang tidak terlalu jauh, dan hanya terlihat untuk satu sekuens pandangan. Maka ukuran yang diperbolehkan tidak lebih dari 3 meter x 4 meter, dengan memperhatikan proporsionalitas keterlihatan reklame dan kecepatan kendaraan di sekitar lokasi. Selain itu dapat direncanakan suatu zona pemandangan, yaitu zona yang pemandangan alamiahnya diproteksi dengan terencana agar tidak menurunkan kualitas estetika kawasan wisata. Di Jepang, konsep zona proteksi pemandangan ini fuchi chiku merupakan konsep yang telah lama dipakai sebagai upaya untuk melindungi dan mengkonservasi area yang memilki kualitas pemandangan yang tinggi Arifin dan Masuda, 1997. Konsep semacam fuchi chiku ini dapat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif perlindungan terhadap kualitas pemandangan kawasan wisata Puncak. Meskipun demikian, konsep ini memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif perlindungan terhadap kualitas pemandangan kawasan wisata Puncak. Aspek lainnya yang berkaitan dengan gangguan pemandangan oleh keberadaan reklame adalah jumlah atau kerapatan keberadaan reklame. Reklame yang dipasang saling berdekatan dan saling menutupi pada suatu sudut pandang akan memberi kesan kumuh dan berpotensi mengurasi estetika lingkungan di sekitarnya apalagi pada lanskap yang memilki pemandangan alami. Untuk itu diperlukan pengaturan tentang jumlah reklame yang boleh dipasang pada suatu lokasi dan pengaturan terhadap posisi pemasangannya. Perencanaan zonasi terhadap pemasangan reklame ini dapat mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi aspek-aspek perencanaan ruang secara integratif. Misalnya dengan merencanakan pemanfaatan ruang secara terencana berupa pengadaan fasilitas peristirahatan rest area dimana pada area ini dapat diselenggarakan pemasangan reklame secara tertata serta pengalokasian pedagang kaki lima sehingga keberadaan mereka terlokalisasi sehingga tidak menyebar sepanjang koridor atau jalur wisata puncak. Dengan mengingat jumlah 64 pedagang yang banyak, maka perencanaan tersebut perlu memperhatikan pengembangan pada titik optimum yang ditentukan sehingga pembangunan rest area ini bukan justru menambah masalah baru dengan terjadinya konversi pemanfaatan lahan dari alamih ke buatan. Untuk itu perlu diperhitungkan dengan lebih baik kondisi-kondisi eksisting dan kondisi yang diinginkan di masa depan. Dengan demikian, maka dalam pengelolaan lanskap pada kawasan wisata Puncak berkaitan dengan reklame, beberapa hal yang direkomendasikan antara lain adalah: 1. Pengaturan untuk membatasi ukuran serta warna reklame sehingga tidak mengganggu keindahan pemandangan yang ada. 2. Pengaturan zona proteksi pemandangan fuchi chiku yang bersifat lebih umum, karena termasuk di dalamnya pengaturan terhadap elemen-elemen buatan yang berpotensi mengurangi atau merusak pemandangan. 3. Perencanaan area peristirahatan yang integratif dan memperhatikan berbagai aspek sehingga keberadaan elemen tambahan yang selama ini tersebar dan menurunkan kualitas keindahan pemandangan di kawasan wisata Puncak dapat dilokalisasi pada suatu tempat yang terencana. Elemen tambahan yang dimaksud adalah kios atau warung pedagang kaki lima, reklame, pemberhentian kendaraan atau parkir kendaraan yang tidak tertata, dan elemen buatan lainnya yang berpotensi mengganggu pemandangan.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari pembahasan hasil penelitian yang diperoleh melalui persepsi terhadap 20 slide reklame di sepanjang jalur wisata Puncak diperoleh simpulan berikut : 1. Kualitas estetika lanskap jalur wisata Puncak dengan adanya reklame menunjukkan adanya keragaman. Keragaman tersebut dipengaruhi oleh adanya elemen-elemen lanskap. Elemen penting atau utama yang sangat memepengaruhi estetika adalah elemen landform dan pohon. Elemen-elemen yang mengurangi nilai estetika pada lanskap tersebut adalah reklame, warung-warung di pinggir jalan dan elemen bangunan lainnya yang penampilannya kurang sesuai dengan lingkungan. 2. Lanskap yang termasuk kategori berkualitas tinggi menunjukkan karakter lanskap alami pegunungan yang kuat. Lanskap ini ditandai dengan landform pegunungan yang berbukit dan adanya tegakan pohon yang menghijau, sementara keberadaan reklame tidak terlalu dominan sehingga tidak mengganggu pemandangan alami. Lanskap yang termasuk kategori sedang menunjukkan adanya karakter lanskap alami yang bersaing dengan keberadaan reklame, warung maupun badan jalan. Pada lanskap ini juga terdapat ukuran reklame relatif besar sehingga berkesan mengganggu pemandangan. Lanskap yang termasuk kategori rendah memiliki karakter lanskap yang didominasi oleh elemen buatan yang tidak harmonis dan mengganggu pemandangan alam. 3. Keberadaan reklame dalam lanskap jalur Wisata Puncak mempengaruhi kualitas estetikanya. Adanya reklame dalam lanskap tersebut dapat mempengaruhi kualitas estetiknya apabila diletakkan pada lokasi yang kurang tepat, dan dengan ukuran serta corak warna yang kurang tepat. 64

5.2 Saran

Kondisi kualitas karakter lanskap yang cenderung menurun dengan keberadaan reklame perlu dikaji lebih jauh dengan model penelitian simulatif, yaitu penilaian lanskap dengan melakukan simulasi terhadap foto lanskap terkait dengan adanya reklame. Penelitian lanjutan perlu dilakukan terkait dengan ukuran optimum atau maksimum yang dapat dipasang di area wisata Puncak untuk menjaga kondis alami lanskap yang bisa diterima oleh pengamat tanpa merusak keindahan. Selain itu juga dapat dilakukan penelitian lain untuk menentukan zona pemandangan atau zona proteksi terhadap keberadaan reklame dan elemen buatan yang mengganggu. Kondisi lanskap yang saat ini dinilai oleh responden masih dalam kondisi sedang perlu diperhatikan agar tidak semakin banyak yang kualitasnya masuk kategori rendah dengan pembangunan reklame secara tidak terkendali.