Keterhalangan blockage terhadap Visibilitas
25 karena dengan adanya kesan hilang timbul justru merangsang rasa ingin tahu
pengamat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Asihara 1986. Visibilitas ruang iklan pada media reklame ruang luar perlu
mempertimbangkan faktor penghalangan ini sehingga tidak terlalu merugikan. Tetapi sebaliknya, keberadaan media reklame juga tidak menjadi penghalang bagi
view di sekitarnya, baik bagi view alami di daerah pegunungan maupun terhadap bangunan sebagi elemen arsitektur kota yang penting.
Gambar 11. Aspek penghalangan terhadap visibilitas suatu obyek visual
Dalam penyelenggaraan reklame, keterhalangan pesan sebuah media reklame dapat dihilangkan dengan dilakukannya pengaturan jarak antara satu
media dengan yang lain. Selain itu juga dengan mempertimbangkan atau mengatur jarak media reklame dengan elemen lanskap lain seperti pohon maupun
bangunan lainnya. Keterhalangan sebuah pesan bagi penyelenggaraan reklame akan menjadi
sangat merugikan bagi penyelenggara reklame sehingga biasanya dalam perjanjian sewa antar penyewa dan pemilik lahan terdapat klausul tidak
diperkenankannya penyelenggaraan reklame lain pada radius tertentu, misalnya 50 meter.
26 2.4
Persepsi terhadap Lanskap
Persepsi merupakan suatu gambaran, pengertian, serta interpretasi seseorang terhadap suatu obyek, terutama bagaimana orang menghubungkan informasi yang
diperolehnya dengan diri dan lingkungan dimana dia berada. Bentuk persepsi tersebut berbeda pada setiap orang, karena pengaruh latar belakang intelektual,
pengalaman emosional, pergaulan, dan sikap seseorang. Sedangkan, kedalaman persepsi akan sebanding dengan kedalaman intelektual dan semakin banyaknya
pengalaman emosional yang dialami seseorang Eckbo, 1964. Lebih lanjut Porteous 1977 menambahkan bahwa persepsi akan menentukan tindakan
seseorang terhadap lingkungannya. Bentuk obyek yang diamati seseorang salah satunya adalah lanskap, dimana
seseorang akan melakukan persepsi terhadap lanskap yang sudah diamatinya Nasar, 1988. Lebih lanjut dinyatakan bahwa persepsi seseorang terhadap
kualitas suatu lanskap ditentukan oleh interaksi yang kuat antara variabel lanskap dan pengetahuan seseorang terhadap lanskap tersebut. Hasilnya berupa penilaian
yang bagus atau tidak bagus. Tingkat penilaian tersebut tergantung pada kepuasan perasaan seseorang terhadap lanskap tersebut.
Karakteristik penting dari faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi manusia terhadap lingkungan menurut Gifford 1997 adalah:
1. Faktor karakteristik pribadi, termasuk didalamnya ciri khas individu seperti jenis kelamin, taraf pendidikan, minat dan emosionalnya.
2. Faktor latar belakang kultural 3. Faktor pengaruh fisik artinya penampilan fisik dari obyek stimulus yang
terdiri dasri nilai, arti, familiaritas intensitas. Menurut Nasar 1988, persepsi ditentukan oleh interaksi yang kuat antara
variabel lanskap dan pengetahuan seseorang terhadap lanskap tersebut. Persepsi manusia tidak henya dipengaruhi oleh setting fisik lanskap, pada kenyataannya
persepsi manusia juga dipengarhi oleh setting kelompok misalnya kehidupan sosial, buku-buku terbaru dan modernisasi yang lebih menyita perhatian akan
menyebabkan ”environmental numbness” atau ketidakpedulian lingkungan. Persepsi
lanskap menunjukkan
kependulian seseorang
terhadap lingkungannya. Karena itu sangat penting adanya peningkatan kesadaran dan
27 adaptasi dari manusia yang berarti pemilihan beberapa isyarat dari lanskap untuk
memperkaya pengalaman lingkungannya Gifford, 1997. Persepsi terhadap lingkungan membutuhkan model, teori dan kerangka kerja untuk menyediakan
pedoman, gambaran menyeluruh dari proses persepsi dan untuk menghasilkan hipotesis yang dapat diuji.