Tata Guna Lahan METODE 3.1

44 d. Aksesibilitas Posisi Kabupaten Bogor mengelilingi seluruh wilayah Kota Bogor. Kota Bogor berbatasan dengan Kabupaten Bogor di kedelapan penjuru mata angin. Karena letaknya, Kabupaten Bogor menjadi penghubung antara Kota Bogor dengan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara. Selain itu, Kabupaten Bogor juga menjadi penghubung alternatif Bandung dengan Jakarta. Karena letaknya berbatasan dengan ibukota negara, maka Bogor merupakan hinterland wilayah penyangga bagi Jakarta. Banyak permukiman diidirikan di wilayah Kabupaten Bogor yang memiliki akses langsung ke Jakarta seperti daerah Bojonggede, Cibinong, Gunung Putri, Cileungsi, Citeureup, dan Ciawi. Dengan demikian, aksesibilitas Kabupaten Bogor cukup tinggi dari berbagai penjuru. Selain pemukiman, wilayah Kabupaten Bogor juga banyak dijadikan kawasan industri, seperti misalnya yang terdapat di sepanjang jalan Raya Jakarta- Bogor, Kawasan Industri Sentul yang letaknya tidak jauh dari jalan Tol, Citeureup, Gunungputri dan Cileungsi. Hal ini juga tidak terlepas dari kemudahan akses untuk menuju dan meninggalkan daerah-daerah tersebut. Saat ini aksesibilitas Kabupaten Bogor ditingkatkan dengan berbagai bentuk perencanaan jalur-jalur baru seperti akses Bojonggede-Parung, akses Pemda- Kandang Roda, dan sebagainya. Selain itu kemudahan akses juga dilakukan dengan peningkatan panjang dan kualitas jalan raya. Jalur wisata Puncak yang melalui Kecamatan Ciawi, Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisarua merupakan jalur dari Jakarta menuju Bandung maupun kota Cianjur, Cimahi, serta Sukabumi. Dengan telah beroperasinya Tol Cipularang, terjadi perubahan karakter pengguna jalan, tetapi nilai penting dari jalur wisata Puncak masih sangat tinggi. Hal ini terlihat dari masih banyaknya kendaraan yang melintas di jalur ini. Apalagi pada akhir pekan atau musim liburan.

e. Vegetasi

Pada jalur penelitian yang merupakan kawasan wisata Puncak, sumber daya visual berupa pemandangan indah yang paling dominan adalah area perkebunan 45 teh Camelia sinensis yang telah berusia puluhan tahun, meskipun telah mengalami peremajaan. Secara teoritis, pohon teh dapat tumbuh sampai 15eter, tetapi dengan pertimbangan kemudahan dan kepraktisan pemetikan pucuk daunnya, maka ketinggiannya dipertahankan sekitar 1 satu meter. Dengan demikian, vegetasi dominan pada area penelitian ini adalah teh. Vegetasi lainnya yang juga banyak ditemukan adalah jenis-jenis cemara, misalnya pinus Pinus mercusii, tuja dan lain-lain. Pada beberapa bagian jalur ini