Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan Faktor Ekonomi Faktor Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

69

6.1.4 ProduksiOperasi

Kampung 99 Pepohonan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agrowisata dengan budaya dan konsep yang menarik seperti budaya sedekah pohon, konsep rumah tangga satu pintu, program kegiatan milky day dan lain hal sebagainya. Awalnya, untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kampung 99 Pepohonan seperti penanaman pohon dalam program sedekah pohon, bibit pohon didapat dari pembelian pohon. Namun, saat ini sudah perusahaan sudah dapat membuat pembenihan pohon sendiri, sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar. Sebagian besar rumah kayu yang dibuat berasal dari pohon yang diambil kayunya. Makanan yang dihidangkan dalam restoran sebagian besar merupakan hasil tanam yang terletak di kaasan Kampung 99 Pepohonan.

6.1.5 Sistem Informasi Manajemen SIM

Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia dan mesin yang terpadu terintegrasi untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dalam pengembalian keputusan sebuah organisasi. Pada saat ini SIM biasanya menggunakan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software koputer serta data-data yang memuat segala hal yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan. Kampung 99 Pepohonan telah memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung sistem informasi manajemen perusahaannya. Sarana dan prasarana tersebut seperti internet dan telepon. Namun kegiatan usahanya, sarana dan prasarana tersebut belum digunakan secara optimal sehingga kegiatan usaha belum berjalan secara efektif dan efisien.

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan

Analisis lingkungan eksternal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi peluang serta ancaman yang dihadapi perusahaan. Analisis lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari faktor-faktor dalam lingkungan jauh dan lingkungan industri. 70

6.2.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan juah perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang berada diluar perusahaan, yaitu faktor ekonomi, sosial budaya, politik dan teknologi. Lingkungan jauh secara langsung ataupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong atau penghambat kinerja perusahaan, serta pembuka peluang untuk pelaksanaan pengembangan usaha.

a. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi memiliki pengaruh bagi perkembangan usaha agrowisata. Salah satu faktor ekonomi yang berpengaruh adalah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Bank Indonesia meramalkan tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2013 adalah sebesar 6,7 naik 0,5 dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,2. 4 Hal ini memberikan pengaruh positif bagi perkembangan industri agrowisata, karena meningkatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tidak langsung akan meningkatkan daya beli masyarakat atau belanja masyarakat. Berdasarkan data world bankperekonomian Indonesia dilihat dari populasi masyrakat, GDP, pertumbuhan GDP serta tingkat inflasi dpat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Besar Populasi, GDP, Pertumbuhan GDP, serta Tingkat Inflasi Indonesia tahun 2011 Populasi 242,325,638 2011 GDP 846,832,283,153 2011 Pertumbuhan GDP 6.4 2011 Inflasi 8.3 2011 Sumber: World Bank 2012 4 http:www.antaranews.comberita338100pertumbuhan-ekonomi-indonesia- 2012-63-persen [6 Desember 2012] 71

b. Faktor Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan

Faktor budaya yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan antara lain faktor sikap, keyakinan, nilai, budaya, suku, ras, gaya hidup, kebiasaan masyarakat sekitar, dan sebagainya yang berinteraksi dengan peruusahaan. Tren masyarakat saat ini dalam berwisata adalah isata back to nature. Konsumen mencari pilihan wisata yang tidak hanya sebagai pelepas penat atau stres tetapi juga terdapat nilai tambah yang didapat ketika menikmati suatu wisata. Konsumen saat ini sudah cukup cerdas untuk mencari pilihan wisata yang dapat memberikan nilai tambah seperti nilai- nilai edukatif yang didapatkan melalui kegiatan wisata yang tengah marak sekarang ini. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik bagi Kampung 99 Pepohonan, karena faktor internal yang menjadi kekuatan yang dimiliki oleh Kampung 99 Pepohonan yaitu agrowisata yang edukatif karena berisi permainan dan kegiatan yang langsung mengajak pengunjung yang datang untuk menghargai alam serta pendidikan pertanian secara praktek langsung. Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan peluang bagi perusahaan untuk memperluas pangsa pasar melalui pemasaran yang efektif. Hal ini dikarenakan, semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar kemungkinan pengunjung yang datang ke Kampung 99 Pepohonan. Semakin luas pangsa pasar merupakan peluang yang sangat baik bagi para pelau usaha untuk mengembangkan dan memperluas skala usahanya. berdasarkan data world bank jumlah penduduk mencapai sekitar 242 juta jiwa. c. Faktor Politik, Keamanan dan Hukum Faktor politik dan hukum merupakan faktor yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, stabitilas politik negara serta secara politis dan ekonomis. Secara politik, perkembangan Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini masih tergolong belum stabil. Gejolak perpolitikan di Indonesia menyebabkan kurang berkembangnya sektor-sektor yang menjadi penyumbang devisa negara termasuk sektor 72 pariwisata. Hal ini dikarenakan masing-masing sibuk dalam kepentingan kelompoknya sendiri. Belum stabilnya kondisi perpolitikan Indonesia menjadikannya sebagai salah satu ancaman yang dapat mempengaruhi keberlangsungan perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi perpolitikan Indonesia yang tidak stabil menyebabkan banyaknya kerusuhan dan kegiatan unjuk rasa baik yang dilakukan oleh mahasiswa, kalangan buruh ataupun organisasi masyarakat serta lembaga swadaya masyarakat. Hal ini menyebabkan adanya negara-negara seperti Perancis dan Australia mengeluarkan peringatan perjalanan atau travel warning untuk tujuan Indonesia. Kondisi keamanan yang terjadi di Indonesia pun belum bisa dikatakan aman sepenuhnya. Karena masih banyak terdapat kerusuhan- kerusuhan yang terjadi antara kelompok, antara masyarakat, antara pelajar, suku, ras dan agama serta lain hal sebagainya. Hal ini tentunya menjadi ancaman bagi para pelaku usaha khususnya wisata karena dapat memperngaruhi keputusan para pengunjung yang ingin datang.

d. Faktor Teknologi