Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

73

6.2.2 Lingkungan Industri

Lingkungan industri menggambarkan bagaimana posisi perusahaan dalam sebuah persaingan. Kekuatan persaingan dalam sebuah lingkungan industri dapat dianalisis dengan menggunakan model lima kekuatan Porter. Lima kekuatan itu antara lain:

a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Masuknya pesaing baru dalam industri dapat menunjukkan tingkat persaingan yang akan dihadapi oleh suatu usaha dalam industri tersebut. Jika semakin banyak pendatang baru yang memasuki wilayah industri maka akan terjadi perebutan pangsa pasar yang ada. Sebaliknya dengan rendahnya ancaman pendatang baru dapat mengimplikasikan kesulitan untuk memasuki pasar cukup tinggi. Pesaing baru dalam industri biasanya membawa kapasitas baru sebagai usaha untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham dan sumber daya penting. Ancaman bagi pesaing baru tergantung adanya peluang masuk dan reaksi-reaksi yang dapat diharapkan dari pesaing-pesaing yang sudah ada. Hambatan masuk pada industri agrowisata dilihat dari modal memang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan agrowisata dibutuhkan modal yang cukup besar. Namun, di Kota Depok sendiri untuk membuat wisata yang sejenis seperti Kampung 99 Pepohonan tidak mengalami hambatan yang sulit dalam proses pendiriannya seperti mengurus permaslahan izin, dan sebagainya. Sehingga untuk kalangan- kalangan tertentu yang memiliki modal yang besar hambatan masuk untuk membuat usaha yang sejenis relatif rendah.

b. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok

Pemasok dapat mempengaruhi industri dengan kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau menurunkan kualitas barang dan jasa yang dibeli. Pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang menyediakan sumber daya yang dibutuhkan perusahaan untuk memproduksi produk tertentu. Daya tawar menawar pemasok untuk kampung 99 Pepohonan sangat kecil. Hal ini dapat dilihat dari posisi Kampung 99 Pepohonan yang 74 juga berperan sebagai pemasok dan penyedia bahan-bahan seperti bahan makanan, kayu serta bibit. Kampung 99 Pepohonan tidak melakukan kerja sama dengan pihak lain dalam hal pengadaan bibit yang digunakan dalam sedekah pohon. Bibit-bibit pohon, kayu serta bahan-bahan makanan di tanam dan diproduksi langsung oleh pihak Kampung 99 Pepohonan. Keadaan ini memberikan manfaat bagi Kampung 99 Pepohonan karena dapat mengurangi biaya.

c. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli

Konsumen mempengaruhi industri melalui kemampuan mereka menekan turunnya harga, permintaan terhadap kualitas barang atau jasa yang lebih baik dan memainkan peranan untuk melawan satu pesaing dengan yang lainnya. Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar jumlahnya, atau membeli dalam jumlah yang besar, kekuatan tawar- menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Kualitas produk dan pelayanan, informasi produk, jumlah pembeli, serta kemudahan beralih ke produk pesaing adalah beberapa variabel yang berpengaruh terhadap kekuatan tawar- menawar konsumen. Daya tawar menawar antara Kampung 99 Pepohonan dengan pembeli sangat kecil. Hal ini dilihat dari belum baiknya manajemen perusahaan serta kegiatan pribadi yang masih bercampur dengan kegiatan perusahaan baik dari segi manajemen, keuangan dan lain hal sebagainya. Perusahaan sebagai perusahaan pribadi serta sebagian besar tenaga kerja berasal dari kalangan keluarga, sehingga posisi perusahaan menjadi sangat kuat dan tidak begitu terpengaruh akan konsumen.

d. Ancaman Produk Substitusi