Perumusan Masalah Analisis strategi bisnis agrowisata Kampung 99 Pepohonan Kota Depok, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

7 dipadukan dengan konsep back to natureyang dikelilingi oleh 99 pepohonan. Paket wisata yang ditawarkan terdiri atas paket menginap di rumah kayu, paket outbond , restoran, live music, dan lain sebagainya. Dengan jarak yang dekat dengan ibukota, fasilitas yang lengkap danlokasi yang sejukkarena dikelilingi olehpepohonan yang rindang, perkampungan di tengah kota ini merupakan salah satu alternatif wisata agro yang sangat tepat untuk masyarakat yang bertempat tinggal di ibukota dan sekitarnya yang ingin menghilangkan kejenuhannya dari pekerjaan dan rutinitas kota.

1.2. Perumusan Masalah

Kampung 99 Pepohonanmerupakan wisata alam yang dipadukan dengan wisata pertanian. Perkampungan di tengah kota ini menawarkan paket-paket wisata yang lengkap dan konsep wisata yang jelas. Paket wisata yang ditawarkan di antaranya paket menginap di rumah kayu, restoran, live music, paket outbond pertanian seperti menanam padi, memandikan kerbau, memancing, memerah susu, memanen sayuran, membuat cincau, dan lain sebagainya. Dikelilingi oleh 99 pepohonan membuat kawasan ini menjadi sejuk dan asri, udara yang segar, serta lingkungan yang hijau sejauh mata memandang. Hal ini merupakan nilai tambah dari Kampung 99 Pepohonan sebagai salah satu objek wisata agro yang asri yang terletak tidak jauh dari ibukota. Kampung 99 Pepohonan menawarkan konsep sedekah pohon, dimana para pengunjung diajak untuk memelihara alam dengan menanam pohon sebanyak- banyaknya agar udara menjadi bersih dan sehat. Para pengunjung yang datang ditawari untuk bersedekah pohon dengan cara membeli bibit pohon dan diajak untuk menanam langsung pohon tersebut. Hal ini merupakan salah satu upaya dari Kampung 99 Pepohonan untuk mengajak masyarakat agar lebih membiasakan diri untuk menjaga lingkungan alam sekitar dengan menanam pohon sebanyak- banyaknya agar lingkungan asri, sehat, sejuk, dan menyegarkan. Kampung 99 Pepohonan yang berlokasi di Kota Depok ini memiliki luas sekitar lima hektar dan wisata sudah berdiri sejak tahun 2005. PadaawalnyaKampung 99 Pepohonan ini merupakan kawasan tempat tinggal keluarga Bapak Eddy Djamaluddin Suaidy yang menerapkan hidup sehat dan alami melalui konsep back to naturedengan menanam pohon sebanyak-banyaknya 8 agar udara kembali menjadi bersih,segar dan menyehatkan. Tetapi lambat laun banyak yang memberikan masukan dari pihak keluarga dan kerabat terdekat untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai tempat wisata melihat banyaknya pengunjung yang datang untuk sekedar melihat dan menikmati keasrian dan kesegaran lokasi tersebut. Maka dibentuklah tempat wisata dengan dikelola oleh keluarga dan kerabat terdekat. Seiring berjalannya waktu, Kampung 99 Pepohonan ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dengan konsep yang dibawanya, Kampung 99 Pepohonan mulai di datangi oleh para pengunjung yang berasal dari daerah Jabodetabek dan sekitarnya. Sejak awal berdirinya Kampung 99 Pepohonan terus menerus melakukan perbaikan dan pengembangan. Mulai dari fasilitas, variasi produk atau jasa outbond yang ditawarkan, pembuatan restoran, serta perluasan lahan untuk menambah arena bermain. Berbagai program pun ditawarkan Kampung 99 Pepohonan guna menarik para wisatawan berdatangan, diantaranya Program Sedekah Pohon dan Program Pulang Kampung. Hal ini bertujuan agar wisatawan tertarik dan mau berkunjung ke Kampung 99 Pepohonan. Namun seiring berjalannya waktu, banyak obyek wisata bermunculan baik wisata yang sejenis maupun berbeda jenis. Agrowisata Godong Ijo, Taman Rekreasi Telaga Arwana, dan Desa Cemara Mas merupakan beberapa kompetitor dari Kampung 99 Pepohonan yang memiliki konsep agrowisata yang berada di Kota Depok.Munculnya wisata-wisata yang memiliki kemiripan konsep, hal ini tentunya menimbulkan persaingan usaha yang merupakan ancaman bagi Kampung 99 Pepohonan.Promosi yang dilakukan oleh Kampung 99 Pepohonan juga belum intensif, karena promosi yang dilakukan yaitu dari mulut ke mulut. Selain itu, kegiatan promosi dilakukan dengan media internet yaitu melalui blog. Namun, publikasi dan promosi yang dilakukan melalui blog kurang diperhatikan oleh perusahaan sehingga kegiatan promosi tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini berakibat dengan jumlah kunjungan ke Kampung 99 Pepohonan yang ditampilkan pada Tabel 4. 9 Tabel 4. Jumlah kunjungan Kampung 99 Pepohonan tahun 2010-2011 Bulan Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL 2010 430 389 497 442 518 440 308 176 366 294 310 304 4.474 2011 290 496 403 276 301 284 289 168 316 209 250 279 3.561 Sumber: Kampung 99 Pepohonan, 2012 Berdasarkan tabel di atas, menunjukan bahwa jumlah kunjungan ke Kampung 99 Pepohonan dari tahun 2010 ke tahun 2011 mengalami penurunan. Jumlah total kunjungan pada tahun 2010 adalah sebesar 4.474 kunjungan, sedangkan jumlah total kunjungan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 913 kunjungan dengan jumlah total kunjungan sebesar 3.561 kunjungan. Penurunan kunjungan yang paling ekstrim terjadi pada bulan Agustus baik tahun 2010 maupun tahun 2011 yaitu sebesar 50 persen lebih dari total rata-rata.Hal ini disebabkan pada bulan Juli-Agustus merupakan awal tahun ajaran baru bagi sekolah baik tingkat taman kanak-kanak, SD, SMP maupun SMA atau PTN. Pelajar dan guru merupakan wisatawan yang dominan yang datang ke Kampung 99 Pepohonan, sehingga pada awal tahun ajaran baru terjadi penurunann kunjungan karena masing-masing fokus terhadap kegiatan kegiatan belajar- mengajar. Hal lain yang menjadi penyebab menurunnya jumlah kunjungan adalah kurangnya promosi dan publisitas Kampung 99 Pepohonan kepada masyarakat. Masalah lain yang muncul yaitu Kampung 99 Pepohonan merupakan salah satu usaha yang dimulai dari usaha keluarga dan kerabat terdekat, oleh karena itu manajemendanadministrasikeuangan yang diterapkan belum efektif. Permasalahan ini disebabkan karena sumber daya manusia yang digunakan berasal dari keluarga dan kerabat terdekat dan tidak berdasarkan dengan spesialisasi atau kemampuan yang dimiliki. Hal ini juga didukung oleh pembagian kerja yang belum jelas dan terarah serta belum adanya struktur organisasi perusahaan serta perencanaan jangka pendek, menengah serta jangka panjang. Padahal, dalam menjalankan sebuah usaha sangat dibutuhkan pedoman atau rencana serta tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan sehingga segala kegiatannya dapat diukur dan dievaluasi berdasarkan rencana awal. Adanya perencanaan baik jangka pendek, menengah maupun panjang akan mempercepat tumbuh dan berkembangnya perusahaan. Oleh karena itu perlu upaya 10 pengembangan yang lebih intensif diiringi dengan peningkatan kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan objek wisata yang lain. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh kampung 99 Pepohonan dalam menjalankan usahanya seperti persaingan usaha yang cukup tinggi, manajemen administrasi dan keuangan yang kurang baik, promosi yang belum intensif, maka Kampung 99 Pepohonan harus membuat analisisstrategi bisnis yang tepat untuk keberlangsungan usaha sebagai salah satu upaya menarik perhatian dan meningkatkan kunjungan wisatawan. Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dikemukakan perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian, yaitu : 1. Apa saja yang menjadi faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada Kampung 99 Pepohonan? 2. Bagaimana strategi alternatif yang dapat digunakan oleh pihak Kampung 99 Pepohonan? 3. Apa strategi yang diprioritaskan untuk diimplementasikan oleh Kampung 99 Pepohonan?

1.3. Tujuan