89 Faktor ancaman yang menjadi ancaman utama dalam perusahaan
berdasarkan hasil matriks EFE adalah faktor dengan nilai skor terkecil. Hasil matriks EFE menunjukkan ancaman utama dalam perusahaan adalah faktor
hambatan masuk dalam agrowisata relatif rendah dengan nilai skor rata-rata sebesar 0,123. Selanjutnya, ancaman terbesar kedua dan ketiga adalah
perkembangan usaha agrowisata yang pesat dan memiliki ciri khas tertentu dengan nilai skor sebesar 0,151 dan faktor kondisi politik dan keamanan yang
belum stabil dengan nilai skor sebesar 0,188. Hasil penilaian matriks EFE terhadap faktor peluang dan ancaman pada
Kampung 99 Pepohonan mengahasilkan total skor sebesar 2,801. Total skor tersebut menjelaskan bahwa perusahaan berada pada posisi rata-rata dalam
merespon lingkungan internalnya baik peluang maupun ancaman dalam industrinya.
7.2 Tahap Pencocokan Matching Stage
Tahap kedua dalam perumusan strategi adalah tahap pencocokan matching stage. Tahap pencocokan mengkombinasikan faktor internal yaitu
kekuatan strenght dan kelemahan weakness yang terdapat pada perusahaan dengan faktor eksternal yaitu peluang opportunities dan ancaman threaths.
Pada tahap ini alat analisis yang digunakan adalah matriks IE Internal-External dan matriks ST Strenght-Weakness-Opportunities-Threat.
7.2.1 Matriks IE Internal-External
Matriks IE internal-external merupakan gambaran posisi suatu perusahaan terhadap usahanya. matriks IE terdiri dari 9 kuadran, dimana masing-
masing perusahaan memiliki posisi yang tidak selalu sama. Posisi agrowisata Kampung 99 Pepohonan pada matriks IE ditentukan dari nilai skor pada matriks
IFE dan EFE. Berdasarkan hasil evaluasi faktor internal IFE dan evaluasi faktor eksternal EFE diperoleh total nilai nilai skor sebesar 3,030 untuk faktor internal
perusahaan yang berada pada sumbu X dan 2,801 untuk faktor eksternal perusahaan yang berada pada sumbu Y. Hasil analisis ini menempatkan Kampung
99 Pepohonan berada pada sel IV dalam matriks IE. Adapun penempatan matriks IE untuk Kampung 99 Pepohonan dapat dilihat pada Gambar 7.
90
Total Skor IFE
Total Skor EFE
4,0 Kuat 3,0-4,0
3,0 Rata-rata 2,0-2,99
2,0 Lemah 1,0-1,99
1,0 Tinggi
3,0-4,0 3,0
I II
III
Rata-rata 2,0-3,0
2,0 IV
V VI
Lemah 1,0-2,0
1,0 VII
VIII IX
Gambar 7.
Matriks IE pada Kampung 99 Pepohonan
Sumber : David 2006
Berdasarkan hasil pemetaan analisis matriks IE pada Gambar 8, perusahaan berada dalam posisi tumbuh dan kembangkan grow and build.
Strategi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah strategi intensif seperti penetrasi pasar dan pengembangan pasar. Pemilihan strategi ini didasarkan pada
kebutuhan perusahaan akan strategi yang memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.
Strategi penetrasi pasar adalah strategi yang mengusahakan peningkatan atau perluasan pangsa pasar untuk produk dan jasa melalui upaya pemasaran yang
lebih aktif seperti melakukan kegiatan promosi yang lebih intensif baik melalui internet seperti blog, website, social media seperti facebook, twitter,
whatsapp,blackberry messenger, line dan lain sebagainya. Bentuk promosi lain
juga bisa dilakukan dengan menebar brosur, pamflet, pemasangan baliho, papan nama serta mengikuti berbagai pameran pariwisata yang sering diadakan oleh
Dinas pariwisata atau instansi-instansi terkait lainnya. Pengembangan produk adalah strategi yang dilakukan untukmeningkatkan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini dan mempertahankan kualitas produk atau layanan jasa suatu perusahaan. Pengembangan pasar
melibatkan pengenalan produk yang ada saat ini ke arah geografi baru. Strategi
91 pengembangan produk yang dapat dijalankan oleh perusahaan seperti strategi
yang dapat menonjolkan perusahaan dengan cirri khas yang dimiliki diantaranya Program Pulang Kampung, Program Sedekah Pohon, Program Milky Day serta
membuat program-program yang menarik lainnya..
7.2.2 Matriks SWOT
Analisis SWOT menggunakan data yang telah diperoleh dari matriks IFE dan EFE. Analisis SWOT memadukan atau memformulasikan faktor kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang diperoleh dari hasil analisis internal dan eksternal. Tujuan dari formulasi atau pemaduan ini adalah untuk menentukan
alternatif strategi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan cara memindahkan hasil analisis data pada matriks IFE dan EFE
ke dalam matriks SWOT. Empat strategi yang disarankan adalah strategi SO strenght-opportunities, strategi WO weakness-opportunities, strategi ST
strenght-threaths, dan strategi WT weakness- threaths. Hasil analisis SWOT dapat dilihat pada Tabel 19.
92
Tabel 19.
Matriks SWOT Kampung 99 Pepohonan
Faktor internal
Faktor Eksternal Kekuatan
strenght
1. Memilikikawasan yang
asridanudara yang sejuk 2.
Tidakdikenakanbiayamas uk
3. Lokasiwisata yang
strategis 4.
Fasilitaswisata yang lengkap
5. Paketwisata yang
lengkap 6.
Konsepbudayasedekahpo hon yang menarik
7. Konseprumahtanggasatu
pintu satudapur
Kelemahan weakness
1. Promosi yang
belumintensifdangencar 2.
Aksesjalan yang kurangbaik
3. Sistemperekrutandanpeng
endalian yang bersifatkekeluargaan
4. Sistemadministrasikeuang
anmasihbersifatsederhana 5.
Belumadanyaperumusanp
erencanaanjangkapendek, menengah, danpanjang
Peluang opportunities
1. Kecendrungankonsumenun
tukberalihkewisataalam wisata edukatif
2. Peningkatanjumlahpendud
uk 3.
Kondisiperekonomian Indonesia yang membaik
4. Perkembanganteknologiter
utama internet
Strategi S-O
1. Meningkatkankualitaspro
duksertakualitaspelayana nkepadakonsumenS1,
S2, S3, S4, S5, O1, O2, O3, O4
2. Menggiatkankampanyeci
ntalingkungansertaberwi sataedukatifS1, S2, S3,
S4, S5, S6, S7, O1, O2, O4
Strategi W-O
1. Penerapanteknologidalam
pemasarandansistemkerja W1, W4, O1, O2, O3,
O4 2.
Perbaikanprofesionalitasm anajemendalammeningkat
kankualitasmanajerial W1, W3, W4, W5, O1,
O4
Ancaman threaths
1. Perkembanganusahaagrowi
sata yang pesatdanmemilikicirikhaste
rtentu 2.
Intensitaspersaingandalamu sahaagrowisatarelatiftinggi
3. Hambatanmasukdalamusah
aagrowisatarelatifrendah 4.
Kondisipolitikdankeamana n yang belumstabil
Strategi S-T
1. Menggiatkanpublisitasda
npromosidenganmenonjo lkancirikhasdankeunggul
anwisataKampung 99 Pepohonan. S1, S2, S3,
S4, S5, S6,S7, T1, T2, T3, T4
Strategi W-T
1. Menjalinkerjasama yang
kuatdenganpihaklaindala mpengembanganperusaha
an. W1, W2, W3, W5, T1, T2, T3
STRATEGI S – O
Strategi S-O merupakan strategi yang dilakukan dengan menggunakan kekuatan dalam lingkungan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang
dalam lingkungn eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah:
1. Meningkatkan kualitas produk serta kualitas layanan kepada konsumen
93 Salah satu hal yang menjadi tujuan dalam suatu usaha atau bisnis adalah
tercapainya kepuasan pelanggan. Hal ini dikarenakan kepuasan pelanggan sangat erat kaitannya dengan keberlangsungan suatu usaha. Kepuasan
pelanggan erat kaitannya dengan kualitas produk yang ditawarkan serta kualitas pelayanan. Peningkatan kualitas produk yang ditawarkan serta
kualitas pelayanan dalam suatu usaha sangat penting dilakukan. Strategi ini memanfaatkan kekuatan perusahaan berupa kawasan yang asri dan udara yang
sejuk yang berada di tengah kota serta lokasi yang strategis dekat dengan ibukota Jakarta, tidak dikenakan biaya masuk, fasilitas dan paket wisata yang
lengkap sehingga dapat meningkatkan kualiats produk dan layanan dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki oleh perusahaan berupa kecendrungan
konsumen beralih ke wisata alam wisata edukatif, peningkatan jumlah penduduk, kondisi perekonomian Indonesia yang cenderung membaik, dan
perkembangan teknologi yang pesat terutama internet dapat memudahkan transaksi. Peningkatan kualitas produk dan layanan seperti menambah jumlah
armada perlengkapan outbond, kualitas pelayanan kegiatan outbond serta saat kegiatan atau guiding, perbaikan dalam manajemen outbond, dan lain hal
sebagainya. 2.
Menggiatkan kampanye cinta lingkungan serta berwisata edukatif Kampung 99 Pepohonan memiliki beberapa program yang menarik seperti
sedekah pohon, milk day, serta konsep yang rumah tangga satu pintunya yang unik. Hal ini merupakan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk
menarik pengunjung sebanyak-banyaknya disamping kekuatan-kekuatan yang telah dipaparkan seperti di atas. Strategi yang diterapkan adalah dengan
menggiatkan kampanye cinta lingkungan serta berwisata edukatif. Hal ini bertujuan untuk mengajak para wisatawan atau pengunjung untuk mencintai
lingkungannya serta mengenalkan wisatawan terhadap Kampung 99 Pepohonan sebagai salah satu agrowisata yang concern terhadap lingkungan.
STRATEGI W – O
Strategi W-O merupakan strategi yang dilakukan untuk memperbaiki kelemahan yang dimiliki internal perusahaan denganmemanfaatkan peluang
94 dalam lingkungn eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah: 1.
Penerapan teknologi dalam pemasaran dan system kerja. Penerapan teknologi dalam pemasaran dan sistem kerja bertujuan untuk
memudahkan perusahaan dalam hal pemasaran dan sistem kerja. Penerapan teknologi memungkinkan segala kegiatan yang terjadi di kampung 99
Pepohonan berjalan lebih efektif dan efisien. Dengan peluang yang ada yaitu kemajuan teknologi yang pesat, tren wisata yang beralih pada wisata alam dan
edukatif, pertumbuhan ekonomi yang meningkat, serta jumlah penduduk yang meningkat diharapkan perusahan dapat mengatasi kelemahan-kelemahannya
seperti kegiatan promosi yang belum maksimal, akses jalan yang kurang baik, sistem perekrutan yang masih bersifat kekeluargaan, sistem administrasi dan
keuangan yang masih sederhana serta belum adanya perumusan perencanaan secara jelas dan terarah baik jangka pendek, menengah ataupun jangka
panjang. 2.
Perbaikan profesionalitas manajemen dalam meningkatkan kualitas manajerial Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Kampung 99 pepohonan yang
berkaitan langsung pada tataran manajemen diantaranya adalah sistem perekrutan dan pengendalian yang bersifat kekeluargaan, kegiatan
administrasi dan pencatatan keuangan yang masih bersifat sederhana, dan yang terakhir adalah belum adanya perumusan perencanaan secara jelas dan
terarah baik dalam jangka pendek, menengah, dan jangka panjanatkan peluang.Oleh karena itu strategi yang dibutuhkan untuk mengatasi kelemahan
tersebut adalah perbaikan profesionalitas manajemen dalam meningkatkan kualitas manajerial dengan memanfaatkan peluang yang terdapat di
perusahaan yaitu kemajuan teknologi yang pesat serta tren masyarakat yang cenderung beralih ke wisata alam yang edukatif.
STRATEGI S – T
Strategi S-T merupakan strategi yang dilakukan dengan memanfaatkan kekuatan dari internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi pengaruh
95 dari ancaman eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah: 1.
Menggiatkan publisitas dan promosi dengan menonjolkan ciri khas dan keunggulan wisata Kampung 99 Pepohonan.
Kelemahan utama yang terdapat pada Kampung 99 Pepohonan adalah kegiatan promosi yang belum intensif dan gencar. Hal ini dikarenakan
kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya berasal dari mulut ke mulut word of mouth. Oleh karena itu strategi yang dapat dilaksanakan
adalah dengan menggiatkan publisitas dan promosi dengan cara menonjolkan ciri khas dan keunggulan wisata yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan
memanfaatka peluang yang ada yaitu kemajuan teknologi serta tren kecendrungan masyarakat yang beralih ke wisata alam yang edukatif
merupakan peluang yang sangat baik untuk kegiatan publisitas dan promosi pada Kampung 99 Pepohonan. Sehingga faktor eksternal yang mengancam
perusahaan seperti perkembangan usaha agrowisata yang cukup pesat dan memiliki ciri khas tertentu, intensitas persaingan dalam usaha agrowisata
relatof tinggi, hambatan masuk dalam usaha agrowisata relatif rendah, serta kondisi politik dan keamanan Indonesia yang belum stabil dapat dihindari.
STRATEGI W – T Strategi W-T merupakan strategi yang dilakukan untuk meminimalkan
kelemahan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman dalam lingkungna eksternal perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah: 1.
Menjalin kerjasama yang kuat dengan pihak lain dalam pengembangan perusahaan.
Strategi yang dapat dilakukan meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman yaitu dengan menjalin kerjasama yang kuat dengan pihak-pihak
terkait dalam mengembangkan usahanya. strategi ini diharapkan dapat meminimalkan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk
menghindari ancaman yang datang. Kelemaha-kelemahan perusahaan diantanya aktivitas promosi yang belum intensif dan gencar, akses jalan yang
kurang baik, sistem perekrutan dan pengendalian yang bersifat kekeluargaan,
96 serta belum adanya permusan perencanaan yang jelas dan terarah dalam
jangka pendek, menengah dan panjang. Sedangkan, faktor ancaman yang harus dihindari oleh perusahaan diantaranya perkembangan usaha agrowisata
yang cukup pesat dan memiliki ciri khas tertentu, intensitas persaingan dalam usaha agrowisata relatof tinggi, serta hambatan masuk dalam usaha agrowisata
relatif rendah.
7.3 Tahap Pengambilan Keputusan The Decision Stage