Kegiatan Outbond Kampung 99 Pepohonan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

63

5.7 Kegiatan Outbond Kampung 99 Pepohonan

Kegitan outbond pada Kampung 99 Pepohonan dibagi ke dalam tiga bagian yaitu kegitan tracking, kegiatan outbond alam terbuka pertanian, peternakan, perikanan, serta kegiatan permainan games Kampung 99 pepohonan. Paket outbond pada Kampung 99 Pepohonan sudahlengkap yang meliputi semua bagian baik dalam bidang pertanian, peternakan, perikanan, kegiatan alam terbuka seperti tracking, serta kegiatan permainan yang dapat mengasah kebersamaan, kerja sama tim, trust and respect dan lain sebagainya. Selain itu, Kampung 99 Pepohonan menerima permintaan kegiatan outbond atau permainan jika memang tidak terdapat di daftar permainan yang tersedia di Kampung 99 Pepohonan. Daftar tabel kegiatan permainan yang terdapat di Kampung 99 PepohonandapatdilihatpadaTabel 13. Tabel 13 . Daftar Permainan Di Kampung 99 Pepohonan Tracking Kegiatan outbond alam terbuka Games 1. Berjalan mengelilingi kampung 99 pepohonan 1. Pertanian - Menyemai biji tanaman - Menanam padi - Menanam sayur - Memanen sayur - Membajak sawah - Dan lain-lain 1. Low impact games - Spider web - Toxic waste - Robot A - Sungai lahar - Leaking pipe - Dan lain-lain 2. Berkuda naik delman 2. Peternakan - Memandikan kerbau - Memerah susu - Memberi makan ternak - Menyussui bayi kambingdomba - Dan lain-lain 2. High impact games - Flying fox - Balance beam - Burma brigade - Wild woosey - Elvis walk - Dan lain-lain 3. ATV mengendarai motor roda 4 3. Perikanan - Memberi makan ikan - Menangkap ikan - Mengenal reptil kura- kura, ular, biawak - Dan lain-lain 3. Games - How long can u go? - Tupai pohon kebakaran - Sit on my knee - Naga mengejar bola - Save the baloon - Dan lain-lain 4. Bersampan termasuk membuat rakit dari batang pisang 4. Kerajinan dll - Memasak sayurlauk pauk bersama - Membuat kue serabi - Membuat cincau - Dan lain-lain Menerima permintaan permainan atau materi outbond dari pengunjung VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

6.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

Analisis lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan yang dimiliki perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan terdiri dari aspek manajemen, pemasaran, keuangan, produksioperasi, serta aspek penelitian dan pengembangan.

6.1.1 Manajemen

Dilihat dari manajemen administrasi dan keuangan, perusahaan masih menggunakan sistem pembukuan sederhana. Belum adanya pembukuan secara akuntansi dan komputerisasi, hal ini merupakan salah satu indikator kurangnya manajemen dalam administrasi. Sedangkan dari segi struktur organisasi, pembagian kerja masih adanya tumpang tindih pekerjaan. Belum adanya pembagian kerja secara jelas, karena tidak semua penghuni Kampung 99 Pepohonan memiliki keterampilan yang sama dalam melayani pengunjung. Analisis lingkungan internal perusahaan pada aspek pemasaran dilakukan memalui pendekatan fungsi-fungsi dasar manajemen yaitu: a. Perencanaan Kampung 99 Pepohonan belum memiliki perencaan secara jelas dan tertulis baik dalam jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Perencaan kegiatan pada Kampung 99 Pepohonan masih berbasiskan situasi yang dihadapi pada saat itu. Hal ini menyebabkan perusahaan bergerak lambat dalam hal pengembangan dan perluasan perusahaan. Suatu perusahaan yang belum memiliki perencanaan menyebabkan perusahaan tidak memiliki kepekaan terhadap resiko ancaman dan peluang yang akan dihadapi. Padahal Kampung 99 Pepohonan memiliki potensi yang baik dalam bidang agrowisata denganlokasiyang strategis berada di tengah KotaDepok. b. Pengorganisasian Kampung 99 Pepohonan sudah memiliki struktur organisasi, namun struktur organisasi tersebut masih dalam bentuk yang sederhana. Berdasarkan Lampiran 2, posisi struktur organisasi pada Kampung 99 Pepohonan tertinggi dikelola oleh sebuah forum musyawarah keluarga sebagai pengambil 65 kebijakan terkait kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan keberlangsungan Kampung 99 Pepohonan. Forum musyawaah keluarga berisi para penanggungjawab kegiatan pada Kampung 99 Pepohonan. Forum musyawaah keluarga Kampung 99 Pepohonan dibantu oleh tiga kepala bagian atau penanggungjawab kegiatan agrowisata, yaitu bagian outbond, restoran, front office , serta bagian peternakan. Dalam hal spesialisasi pekerjaan atau pembagian kerja, perusahaan ini belum memiliki spesialisasi kerja yang jelas dan terarah. Karyawan yang bertanggung jawab pada bidang restoran sewaktu-waktu bisa menjadi penanggung jawab kelompok pada kegitan outbond, begitu pun sebaliknya. Sehingga dalam pelaksanaan pengorganisasiannya masih tumpang tindih tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga semua kegiatan atau tugas yang dilakukan tidak efektif dan efisien. c. Pemberian motivasi Pemberian motivasi yang dilakukan Kampung 99 Pepohonan kepada para karyawan tidak benar-benar dilakukan layaknya perusahaan lain pada umumnya. Hal ini dikarenakan sebagian besar karyawan pada Kampung 99 Pepohonan berasal dari keluarga dan kerabat dekat. Salah satu nilai tambah karyawan yang berasal dari keluarga atau kerabat dekat adalah karyawan memiliki rasa loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan, karena perusahaan tidak lain berasal dari pihak keluarga sendiri sehingga rasa kepemilikan terhadap perusahaan tinggi. Hal ini mengakibatkan perusahaan tidak membutuhkan banyak energi untuk memoitvasi karyawan agarterdapat rasa loyalitas atau rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan. Namun karyawan yang berasal dari lingkungan keluarga dan kerabat juga memiliki faktor kelemahan disisi lain. Kinerja dan produktivitas pada Kampung 99 Pepohonan masih tergolong rendah karena belum adanya spesialisi kerja dan job description yang jelas. Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan bersifat top down . Para ketua bagian yang berperan dalam pengambil keputusan memberikan arahan kepada karyawan dalam segala kegiatan di Kampung 99 Pepohonan. 66 d. Pengelolaan staf Kegiatan pengelolaan staf dan segala hal yang berkaitan dengan karyawan terjadi dan berlangsung dengan kekeluargaan.Sehingga, setiap kegiatan yang berhubungan dengan tenaga kerja atau karyawan seperti komunikasi yang dilakukan antara kepala bagian dengan bawahannya tidak bersifat kaku. Kondisi ini memudahkan kepala bagian dalam memberikan perintah atau arahan kepada bawahan, begitupun sebaliknya. Kegiatan perekrutan karyawan berasal dari keluarga dan kerabat yang ingin tergabung dalam kegiatan usaha Kampung 99 Pepohonan. Keluarga atau kerabat yang tergabung dalam manajemen Kampung 99 Pepohonan mendapatkan insentif berupa gaji setiap bulan. e. Pengendalian atau kontrol Kegiatan evaluasi atau kontrol terhadap aktivitas yang dijalankan suatu usaha diperlukan untuk memastikan agar hasil yang didapatkan sesuai atau konsisten dengan hasil yang telah direncanakan. Kegiatan pengendalian di Kampung 99 Pepohonan belum sepenuhnya dilakukan, hal ini dikarenakan belum adanya perumusan perencanaan yang jelas dan terarah serta tertulis, sedangkan tujuan dari pengendalian mengacu pada perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan. Namun dalam aktivitasnya, perusahaan melakukan evaluasi setiap hari oleh kelompok kecil para penanggung jawab kegiatan, kemudian evaluasi dengan ruang lingkup besar dilakukan tiap satu pekan sekali.

6.1.2 Pemasaran

Keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan pemasaran yang dilakukan. Pemasaran melibatkan dua bagian yang saling berhubungan yaitu pasar sasaran dan bauran pemsaran. Pasar sasaran adalah kelompok konsumen yang relatif sama yang ingin diraih perusahaan melalui tiga langkah pokok yaitu segmentasi, penentuan sasaran, dan positioning atau yang sering disebut dengan STP Segmentation, Targetting, Positioning. Sedangkan bauran pemasaran adalah variabel-variabel yang terkontrol yang terdiri dari variabel produk, harga, promosi serta tempat atau saluran distribusiyang dilaksanakan oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran. 67 Berdasarkan pasar sasaran yang ditetapkan oleh perusahaan, segmentasi dan target Kampung 99 Pepohonan adalah semua kalangan masyarakat. Namun sebagian besar kalangan yang datang ke Kampung 99 Pepohonan adalah masyarakat kalangan menengah ke atas. Posisi yang ditetapkan Kampung 99 Pepohonan adalah sebagai w isata yang berbasiskan alam back to nature yang edukatif dan bermanfaat sebanyak-banyaknya untuk masyarakat dengan menjadi role model agar kembali ke alam dengan salah satu programnya adalah budaya sedekah pohon. Berdasarkan empat aspek bauran pemasaran, analisis pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah: 1. Produk product Jenis produk yang dita w arkan di Kampung 99 Pepohonan adalah kegiatan outbond pertanian, penginapan, dan restoran. Keunggulan yang terdapat dari produk yang dita w arkan oleh Kampung 99 Pepohonan yaitu lokasi w isata yang dikelilingi oleh pepohonan yang rindang juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena sebagian besar pepohonan tersebut merupakan pepohonan yang langka dan banyak dicari. Selain itu paket kegiatan outbond yang lengkap dan bervariasi. Pihak manajemen outbond juga menerima permintaan outbond , jika belum terdapat di Kampung 99 Pepohonan. 2. Harga price Penetapan harga dilakukan melalui forum musya warah keluarga dengan menghitung biaya total yang harus dikeluarkan dalam setiap kegiatan dengan menjumlahkan laba yang diinginkan oleh perusahaan. Harga yang ditetapkan oleh Kampung 99 Pepohonan dalam kegiatan outbond adalah Rp. 22.500,00 per kegiatan. Harga untuk kegiatan sedekah pohon Rp. 25.000,00 per pohon. Harga sewa penginapan Rp. 300.000,00 per anak per hari sudah termasuk makan, snack,laundry, serta kegiatan malam seperti jurit malam, api unggun, dan lain-lain serta harga kemah Rp. 350.000,00 per anak. 3. Promosi promotion Promosi yang dilakukan oleh Kampung 99 Pepohonan belum intensif dan gencar dan cenderung pasif. Kegiatan promosi dilakukan dari mulut ke mulut. Pengunjung yang datang ke Kampung 99 Pepohonan mengetahui tempat tersebut dari keluarga, teman atau kerabatnya. Media lain yang digunakan 68 dalam pemasarannya adalah dengan melalui blog. Padahal, perkembangan teknologi saat ini begitu cepat dan tinggi. Selain itu, akses informasi seperti internet seperti website, blog, atau social media sedang marak digunakan oleh masyarakat dan mudah dijangkau. Hal ini tentunya merupakan suatu peluang yang bisa dimanfaatkan untuk menarik pengunjung agar datang ke Kampung 99 Pepohonan.

6.1.3 Keuangan

Dalam menjalankan kegiatannya Kampung 99 Pepohonan menggunakan modalnya sendiri. belum ada pihak lain yang menanam saham atau menjadi investor dalam usaha ini. Hal ini menjadi kekuatan bagi perusahaan dan berpengaruh positif terhadap perusahaan, karena perusahaan tidak memiliki ketergantungan dengan pihak luar yang nantinya akan menjadi beban bagi perusahaan dalam upaya pengembalian dana tersebut serta perusahaan tidak perlu memikirkan pengembalian kredit dari bank atau lembaga keuangan lainnya sehingga penggunaan dan pengalokasian laba perusahaan bisa dikonsentrasikan untuk pengembangan perusahaan. Modal yang dimiliki oleh perusahaan berupa lahan seluas lima hektar, bangunan rumah kayu, bangunan restoran, live music, kandang kambing, domba, sapi dan kerbau, peralatan outbond, peralatan musik, hewan ternak, dan lain sebagainya. Pendapatan yang diterima oleh Kampung 99 Pepohonan berasalah dari jasa outbond, penjualan makanan yang berada di restoran, serta penyewaan penginapan. Hasil pendapatan dari Kampung 99 Pepohonan dicatat dalam laporan keuangan. Pencatatan laporan keuangan di Kampung 99 Pepohonan saat ini masih menggunakan pencacatan manual dan sederhana. Sedangkan saat ini sudah banyak sistem laporan keuangan yang pencatatannya menggunakan sistem akuntansi dan komputerisasi. Hal ini merupakan salah satu kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan, karena laporan keuangan dapat menjelaskan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Melalui laporan keuangan pengelola usaha dan perusahaan dapat mengetahui jumlah pendapatan dan keuntungan yang diterima. 69

6.1.4 ProduksiOperasi

Kampung 99 Pepohonan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang agrowisata dengan budaya dan konsep yang menarik seperti budaya sedekah pohon, konsep rumah tangga satu pintu, program kegiatan milky day dan lain hal sebagainya. Awalnya, untuk kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kampung 99 Pepohonan seperti penanaman pohon dalam program sedekah pohon, bibit pohon didapat dari pembelian pohon. Namun, saat ini sudah perusahaan sudah dapat membuat pembenihan pohon sendiri, sehingga keuntungan yang didapatkan lebih besar. Sebagian besar rumah kayu yang dibuat berasal dari pohon yang diambil kayunya. Makanan yang dihidangkan dalam restoran sebagian besar merupakan hasil tanam yang terletak di kaasan Kampung 99 Pepohonan.

6.1.5 Sistem Informasi Manajemen SIM

Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia dan mesin yang terpadu terintegrasi untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dalam pengembalian keputusan sebuah organisasi. Pada saat ini SIM biasanya menggunakan perangkat keras hardware dan perangkat lunak software koputer serta data-data yang memuat segala hal yang berhubungan dengan bisnis yang dijalankan. Kampung 99 Pepohonan telah memiliki sarana dan prasarana untuk mendukung sistem informasi manajemen perusahaannya. Sarana dan prasarana tersebut seperti internet dan telepon. Namun kegiatan usahanya, sarana dan prasarana tersebut belum digunakan secara optimal sehingga kegiatan usaha belum berjalan secara efektif dan efisien.

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan