Perumusan Masalah Analisis tataniaga padi varietas ciherang di Kecamatan Pamijahan Kab.Bogor, Prov. Jawa Barat
7 pelaku agribisnis dalam memproduksi produk adalah bertujuan hasil produk dapat
tersalurkan secara efektif dan efisien namun meraup keuntungan yang optimal.
Petani-petani Indonesia secara umum masih berpola tradisional yaitu hasil produksi untuk memenuhi kebutuhan dikonsumsi keluarga petani itu sendiri jika
ada kelebihan baru dijual ke pasar, paradigma peralihan dari pola pikir tradisional ke tahap pola pikir modern atau komersial masih sangat sulit diterapkan sehingga
taraf kesejahteraan secara merata juga sulit dicapai oleh penduduk di desa-desa. Daerah pedesaan di Kecamatan Pemijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat identik
mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani dengan didukung ketersediaan lahan untuk bercocok tanam. Produktivitas per ha mencapai 5,6-6,1 ton per musim
yang secara mayoritas padi yang ditanam bervarietas ciherang.
Paradigma petani tradisional ke tahap petani modern walau masih sulit diterapkan di daerah ini, akan tetapi dengan bantuan penyuluh dan diadakan
gabungan kelompok petani gapoktan maka para petani diarahkan untuk komersialmenjual hasil produksi padi walau masih bertahap hanya sebagian dari
hasil keseluruhan hasil panen, namun hasil produksi padi yang diolah menjadi beras untuk diproses menjadi nasi juga merupakan kebutuhan dasar sebagai
makanan pokok para petani yang menanam komoditi tersebut.
Tabel 4. Rata-Rata Harga Eceran Beras di Pasar Tradisional di Kota-Kota Pulau Jawa Tahun 2008-2011 RupiahKg
Kota Tahun rupiahkg
2008 2009
2010 2011
Jakarta 5.838,09
6.143,26 7.982,68
9.229,87 Bandung
5.599,00 5.779,26
6.888,16 7.492,38
Serang 5.020,62
5.087,39 5.868,78
6.119,33 Semarang
5.469,96 5.644,64
6.668,52 7.316,85
Yogyakarta 5.241,32
5.563,05 6.357,81
6.722,56 Surabaya
5.240,08 5.578,45
6.673,45 7.239,18
Sumber : Hasil Survei Harga Konsumen, BPSBased on Consumer Price Survey, BPS-Statistics Indonesia diolah.
Tabel 4 memperlihatkan rata-rata harga eceran beras di pasar tradisional di kota-kota Pulau Jawa yang dapat dijadikan acuan dalam menghubungkan
8 pendekatan kisaran harga-harga beras yang terjadi di tempat penelitian yang
berlokasi di Kecamatan Pamijahan-Bogor yang termasuk bagian Pulau Jawa. Tataniaga merupakan pembahasan inti yang penting dibahas secara terus
menerus terutama tataniaga yang dibahas ini komoditi beras yang berkaitan kebutuhan pokok orang banyak, sehingga perlu mengetahui rantai tataniaga padi
sekalipun sudah terjamah oleh peneliti lain untuk menganalisis sudah mendekati sistem tataniaga yang tepat atau perlu pembenahan rantai tataniaga yang lebih
tepat lagi. Beras adalah komoditi pangan yang utama harus disediakan secara skala besar dan jangka panjang sekaligus berkelanjutan sehingga cadangan
komoditi beras pun harus siap sedia tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat harga. Penjelasan ini akan mendasari rumusan permasalahan yang akan dibahas untuk
kepentingan penelitian yang berkaitan dengan analisis tataniaga padi yaitu : 1
Bagaimana saluran tataniaga padi dan fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat ? 2
Bagaimana struktur dan perilaku pasar pada masing-masing lembaga yang terlibat ?
3 Bagaimana tingkat efesiensi saluran tataniaga padi di Kecamatan Pamijahan
dengan pendekatan marjin tataniaga, farmer’s share, serta rasio keuntungan
dan biaya ?