33
4.4.3 Analisis Struktur Pasar
Analisis struktur pasar dapat dilihat dari jumlah pembeli, jumlah penjual, sifat produk, pengetahuan akan informasi pasar dan hambatan untuk masuk dan
keluar pasar sehingga diketahui struktur pasar yang dihadapi oleh pelaku pemasaran. Struktur pasar yang mungkin dihadapi oleh pelaku pemasaran adalah
pasar persaingan sempurna, persaingan monopolistik, monopoli dan oligopoli.
4.4.4 Analisis Perilaku Pasar
Tingkah laku dalam menghadapi perubahan yang terjadi dalam kegiatan pemasaran. Kegiatan pembelian, penjualan, penentuan harga, cara pembayaran
dan kerjasama yang dilakukan mempengaruhi perilaku setiap lembaga pemasaran yang terlibat. Analisis perilaku pasar untuk mengetahui karakteristik konsumen.
4.4.5 Analisis Efisiensi Pemasaran
Indikator tercipta efisiensi pemasaran adalah ada penurunan biaya pemasaran tanpa mempengaruhi output yang dipasarkan. Sistem pemasaran akan
tercipta bila seluruh lembaga pemasaran yang terlibat dalam kegiatan pemasaran memperoleh kepuasan dari kegiatan tersebut. Efisiensi pemasaran padi dapat
dilihat dari beberapa faktor seperti marjin pemasaran, farmer’s share, serta
analisis keuntungan biaya dan biaya, termasuk saluran pemasaran, fungsi-fungsi pemasaran, lembaga-lembaga pemasaran, juga struktur pasar dan perilaku pasar.
4.4.5.1 Analisis Marjin Pemasaran
Marjin pemasaran digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi sistem tataniaga padi di Kecamatan Pemijahan. Marjin pemasaran dihitung dari selisih
antara harga penjualan dan harga pembelian di setiap tingkatan lembaga. Marjin pemasaran digunakan untuk mengetahui perbedaan pendapatan yang diterima oleh
masing-masing lembaga pemasaran yang terlibat dengan membandingkan harga disetiap tingkatan lembaga pemasaran. Besar marjin pemasaran merupakan
penjumlahan dari biaya-biaya pemasaran yang dikeluarkan dan keuntungan yang diperoleh oleh masing-masing lembaga pemsaran.
34
Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
MT = Σ Mi ............................................................................................................. 1 Mi = Psi
– Pbi ........................................................................................................ 2 Mi =
Ci + π ............................................................................................................ 3 Dengan menggabungkan persamaan 2 dan 3 diperoleh :
Psi- Pbi = Ci + π .................................................................................................... 4
Sehingga keuntungan lembaga di tingkat ke- i πi = Psi – Pbi – Ci ................................................................................................ 5
Keterangan : Mi : Marjin tataniaga tingkat ke
– i Psi : Harga jual pasar tingkat ke
– i Pbi : Harga beli pasar tingkat ke
– i Ci : Biaya lembaga pemasaran tingkat ke
– i πi : Keuntungan lembaga pemasaran tingkat ke – i
MT : Marjin total
4.4.5.2 Analisis Farmer’s share
Analisis farmer’s share digunakan untuk mengetahui persentase harga yang
diterima oleh petani padi terhadap harga di konsumen akhir. Farmer’s share
menjadi salah satu indikator efisiensi pemasaran selain marjin pemasaran dan rasio keuntungan dan biaya.
Farmer’s share berhubungan negatif dengan marjin pemasaran. Semakin tinggi marjin pemasaran maka semakin kecil bagian yang
diperoleh petani. Secara sistematis
farmer’s share dirumuskan sebagai berikut : FS = PfPr x 100
Keterangan : FS :
farmer’s share Pf : harga di tingkat petani
Pr : harga yang dibayarkan konsumen akhir
35
4.4.5.3 Analisis Rasio Keuntungan dan Biaya
Indikator efisiensi pemasaran adalah rasio keuntungan dan biaya. Penyebaran rasio keuntungan dan biaya yang merata maka sistem pemasaran akan
semakin efisien. Rasio keuntungan dan biaya pemasaran mendefinisikan besar keuntungan yang diterima atas biaya pemasaran yang dikeluarkan. Rasio
keuntungan dan biaya setiap lembaga pemasaran dapat dirumuskan sebagai berikut :
Rasio keuntungan dan biaya = LiCi Keterangan :
Li : Keuntungan lembaga pemasaran Ci : Biaya pemasaran
4.5 Definisi Operasional
Definisi opersional digunakan untuk menjelaskan setiap variabel yang akan dianalisis dalam penelitian analisis tataniaga beras untuk membatasi ruang lingkup
pada Kecamatan Pemijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 1
Padi adalah tumbuhan yang termasuk dalam golongan Graminae dengan ciri- ciri batang yang tersusun dari beberapa ruas yang dapat menghasilkan gabah
yang menjadi bahan dasar untuk menghasilkan beras. Beras adalah produk hasil pengolahan gabah yang merupakan hasil utama dari tumbuhan padi, beras
dapat diolah menjadi nasi yang merupakan makanan pokok Indonesia.
2 Tataniaga adalah rantai saluran produk mulai dari produsen hingga ke pihak
konsumen atau semua kegiatan dan usaha yang berhubungan dengan perpindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil pertanian dan barang-
barang kebutuhan usaha pertanian dari pihak produsen hingga konsumen akhir;
3 Hasil produksi merupakan hasil produksi dari tanaman padi yaitu hasil
produksi fisik berupa gabah yang dihasilkan dalam satuan kghamusim atau
kghatahun;
4 Harga jual petani dalam analisis tataniaga adalah harga gabah yang akan
diproses untuk menghasilkan satu kilogram beras dalam satuan Rpkg
5 Harga beli pedagang pengumpul adalah harga gabah untuk padi yang telah
diproses menjadi beras dengan satuan Rpkg;
36
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH
5.1 Karakteristik Wilayah
Kecamatan Pamijahan merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 8.088,286 Ha.
Kecamatan Pamijahan termasuk dalam wilayah pembangunan Bogor Barat yang merupakan wilayah penyangga urbanisasi serta daerah resapan air dan konservasi
sumber daya air. Bila dilihat berdasarkan karakteristik wilayah, Kecamatan Pamijahan merupakan salah satu wilayah pertanian dengan kondisi
pengembangan yang mulai bervariasi, diantaranya untuk pengembangan pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata.
Sebagai wilayah pengembangan pertanian pedesaan, selain padi yang memberikan kontribusi cukup besar bagi penyediaan pangan masyarakat
Kabupaten Bogor, sehingga sering disebut sebagai “Lumbung Padi Kabupaten Bogor di Wilayah Barat”. Produksi pertanian tanaman pangan lain yang menonjol
adalah palawija jagung, ubi jalar, talas, ubi kayu, kacang-kacangan, dan mentimun, sedangkan produksi buah-buahan yang menonjol yaitu pisang.
Pemasaran hasil produksi selain di wilayah Kabupaten Bogor juga dipasarkan di sentra perdagangan Jakarta. Sebagai wilayah pengembangan pariwisata di
Kabupaten Bogor potensi pengembangan banyak didukung oleh letak geografis Kecamatan Pamijahan yang berdekatan dengan area kehutanan, Taman Hutan
Nasional Gunung Halimun Salak, serta panorama alam pegunungan Gunung Salak yang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukabumi.
Kecamatan Pamijahan terletak di ketinggian antara 550M-1000M diatas permukaan laut. Rata-rata curah hujan 250-300 MMTH dengan suhu udara antara
26°-28º celicius. Wilayah Kecamatan Pamijahan berbatasan dengan : a
Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Cibungbulang b
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sukabumi c
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Leuwiliang d
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan CiampeaTenjolaya