Ciasihan Gunung Sari Ciasmara

38

5.2 Karakteristik Petani Responden Tataniaga Padi Varietas Ciherang

Sample 30 responden yang diambil dari para petani yang telah ditentukan berdasarkan metode Judgment sampling memiliki karakter yang berbeda-beda. Penelitian tataniaga padi varietas ciherang ini karakteristik petani dilihat dari beberapa aspek yaitu umur responden, tingkat pendidikan, jenis kelamin, luas lahan pengusahaan tanam padi, dan kepemilikan lahan. Responden sebanyak 30 petani yang diambil dari tiga desa di Kecamatan Pamijahan Desa Ciasmara, Ciasihan, dan Gunung Sari yaitu petani yang sedang memproduksi atau melakukan panen padi.

5.2.1 Usia Petani Responden

Usia petani responden di daerah penelitian hasil penyebaran kuisioner rata- rata berusia produktif kurang dari 60 tahun. Berdasarkan kelompok usia, petani yang berusia 41-50 tahun berjumlah 13 orang atau 43,33 persen dari jumlah responden total. Petani berusia 51-60 tahun berjumlah 12 orang jika dipersentasekan 40 persen dan sisa petani berusia lebih dari 60 tahun sebanyak 5 orang atau 16,67 persen. Petani-petani di Kecamatan Pamijahan dapat disimpulkan berusia produktif karena tabel 6 telah memperlihatkan karakteristik petani responden berusia mulai dari 40 tahun ke atas sehingga diduga mempengaruhi dalam hal pengambilan keputusan dan biasanya memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan usaha karena pada usia tersebut dapat dorongan kebutuhan yang tinggi. Sebaran petani berdasarkan usia responden dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Sebaran Petani Berdasarkan Usia di Kecamatan Pamijahan 2012 Kelompok Usia Tahun Jumlah Orang Persentase 41-50 13 43,33 51-60 12 40 60 5 16,67 Total 30 100 39

5.2.2 Tingkat Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan merupakan salah satu karakteristik yang terpenting yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan formal diduga dapat membantu petani dalam hal memperoleh informasi dan perkembangan teknologi dalam penerapan bagi usahatani. Dari keseluruhan responden tingkat pendidikan formal sekolah dasar SD adalah yang paling terbesar yaitu sebanyak 25 orang atau 83,33 persen, sedangakan tingkat sekolah menengah pertama SMP berjumlah 3 orang atau 10 persen, tingkat sekolah menengah atas SMA dan perguruan tinggi masing-masing berjumlah 1 orang atau hanya 3,33 persen. Tabel 7 memperlihatkan sebaran petani responden berdasarkan lama pendidikan formal. Tabel 7. Sebaran Responden Petani Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal di Kecamatan Pamijahan Tahun 2012 Pendidikan Formal Jumlah Petani Orang Persentase SD 25 83,33 SMP 3 10 SMA 1 3,33 Perguruan Tinggi 1 3,33 Total 30 100 Berdasarkan tabel 7 diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik petani responden tingkat pendidikan formal rata-rata tingkat sekolah dasar SD, hal ini akan mempengaruhi setiap petani dalam mengambil keputusan misalkan keputusan menjual hasil panen ke lembaga-lembaga tataniaga yang cenderung memberikan mereka pinjaman modal dengan pembayaran secara setor gabah kering giling dapat berbeda dengan keputusan petani yang pendidikan formal hingga tingkat sekolah menengah atas SMA ataupun perguruan tinggi mengambil keputusan akan lebih mempertimbangkan kebijaksanaan dengan menghubungkan pengetahuan dan teknologi sehingga berpikir secara komersial. Pernyataan kesimpulan responden petani yang dominan tingkat formal sekolah dasar SD juga diperkuat oleh data pada tabel 8 yang merupakan persentase tingkat pendidikan masyarakat di Kecamatan Pamijahan Tahun 2011.