43
6.1.1 Pola Saluran Tataniaga I
Saluran tataniaga I komoditi padi varietas ciherang di Kecamatan Pamijahan melibatkan tiga lembaga tataniaga. Saluran tataniaga I merupakan
saluran tataniaga yang terdiri dari petani – pedagang pengumpul – pedagang
pengecer – konsumen akhir. Pada saluran tataniaga ini, petani menjual padi
varietas ciherang dalam bentuk gabah kering giling GKK setelah melakukan penjemuran padi kepada pedagang pengumpul. Pihak pedagang pengumpul
biasanya mendatangi langsung para petani yang sudah bekerja sama sebelumnya.
Gambar 5. Penjemuran Padi
Pihak pengumpul dalam mendapatkan hasil produksi padi varietas ciherang yang berkualitas dan terjamin biasanya juga telah membuat kesepakatan
kerja sama pada ketua gabungan kelompok petani gapoktan dalam hal menginformasikan ketersediaan gabah kering giling. Gapoktan di desa-desa
Kecamatan Pamijahan memiliki ketua-ketua gapoktan dan penyuluh sebagai upaya membimbing petani-petani untuk meningkatkan produksi dan pendapatan
usahatani sehingga hasil produksi padi yang dihasilkan oleh petani-petani di desa ini memiliki harga tawar yang tinggi dan belajar bertahap meningkatkan atau
menciptakan nilai. Lembaga gapoktan juga menyediakan seperti pupuk dan benih sebagai upaya agar para petani mudah memperoleh kebutuhan input untuk
usahatani sekaligus membantu para petani dalam menyalurkan hasil panen padi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh 22 petani responden
menjual hasil produksi padi varietas ciherang langsung ke pihak pedagang pengumpul, namun pada saluran I terdapat 5 petani yang menjual kepada
pedagang pengumpul yang diketahui melakukan proses kegiatan yang meningkatkan atau menciptakan nilai added value yaitu nilai guna bentuk,
44 tempat, waktu, dan kepemilikan. Hasil pembelian gabah kering giling dari para
petani yang rata-rata memiliki lahan seluas lebih dari 1 ha hingga 5 ha yang menghasilkan produksi padi per ha lebih dari lima ton per musim. Gabah kering
giling diproses mulai dari kegiatan penggilingan untuk menjadi beras, tahap berikut yang dilakukan berupa packing dalam bentuk kemasan karung seberat
lima kilogram. Pemasaran selanjutnya, dijual kepada pihak pedagang pengecer atau kios-kios di perumahan daerah Bogor untuk dijual langsung kepada
konsumen akhir dalam bentuk satuan karung dengan berat lima kilogram.
6.1.1.1 Fungsi Pertukaran pada Saluran Tataniaga I
Fungsi pertukaran terdiri dari fungsi penjualan dan pembelian. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh petani pada saluran tataniaga I berupa fungsi
penjualan. Fungsi penjualan yang dilakukan yaitu penjualan hasil panen berupa komoditi gabah kering giling varietas ciherang yang dijual kepada pedagang
pengumpul. Penjualan gabah kering giling langsung dilakukan di lahan usahatani petani dengan sistem timbang dengan pembayaran uang tunai atau pihak
pengumpul dapat juga langsung membeli gabah kering giling pada ketua gapoktan yang sebelumnya menginformasikan ketersediaan komoditi tersebut.
Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang pengumpul berupa fungsi pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian telah dijelaskan bahwa
pedagang pengumpul membeli langsung di lahan usahatani petani dengan sistem timbang dan pembayaran dilakukan secara tunai atau pedagang pengumpul dapat
juga membeli gabah kering giling hasil produksi padi melalui informasi yang didapatkan dari ketua-ketua gapoktan di Desa Gunung Sari, Ciasihan, atau
Ciasmara. Fungsi penjualan pada pedagang pengumpul yaitu penjualan beras kepada lembaga tataniaga selanjutnya. Tahap proses komoditi gabah kering giling
sebelum menjadi beras digiling dengan menggunakan mesin penggiling padi, setelah diproses hingga menjadi beras dijual kepada pedagang-pedagang
pengecer. Pendistribusian beras dalam bentuk kemasan ini oleh pihak pedagang- pedagang pengecer diperdagangkan di kios-kios perumahan daerah Bogor. Sistem
pembayaran dilakukan secara tunai dan perjanjian kesepakatan kerja sama antara kedua belah pihak.
45 Pedagang pengecer juga melakukan fungsi pembelian dan penjualan.
Fungsi pembelian sama hal dengan pedagang pengumpul, pedagang pengecer melakukan pembelian komoditi beras dari lembaga yang terkait yaitu pedagang
pengumpul yang telah menyediakan barang dagang sesuai keinginan pedagang pengecer berupa beras dalam bentuk kemasan dengan berat 5 kilogram. Fungsi
penjualan pada pedagang pengecer melakukan penjualan langsung kepada konsumen akhir yang berbelanja di kios-kios sekitar perumahan.
6.1.1.2 Fungsi Fisik pada Saluran Tataniaga I
Fungsi fisik yang dilakukan pada saluran tataniaga I ini adalah fungsi pengangkutan, pengolahan, dan pengemasan. Pihak petani pada saluran tataniaga I
tidak melakukan keseluruhan fungsi fisik karena fungsi-fungsi tersebut dominan dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga yang selanjutnya. Pedagang
pengumpul melakukan fungsi fisik berupa pengangkutan, pengolahan, dan pengemasan. Fungsi pengangkutan komoditi gabah kering giling dari lahan
usahatani padi ke tempat penggilingan dengan menggunakan transportasi berupa mobil pick up atau truk. Fungsi fisik selanjutnya berupa pengolahan yaitu gabah
kering giling yang siap digiling dengan mesin penggilingan padi untuk diproses menjadi komoditi beras. Setelah menjadi beras, fungsi fisik berikutnya adalah
pengemasan. Beras dikemas dalam karung dengan dua ukuran yaitu karung dengan berat 5 kilogram. Lembaga tataniaga ini kembali melakukan fungsi fisik
pengangkutan kembali yaitu mengantar beras-beras yang sudah dikemas untuk didistribusikan ke kios-kios perumahan yang sudah terbiasa mengisi dagangan
kiosnya yang juga berupa beras-beras yang bersumber dari pedagang pengumpul. Pedagang pengecer kemudian menjual beras dalam kemasan tersebut di kios
untuk didistribusikan langsung ke konsumen akhir.
6.1.1.3 Fungsi Fasilitas pada Saluran I
Fungsi fasilitas pada saluran I pada petani melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi informasi pasar. Pada umumnya, para petani di Kecamatan
Pamijahan dalam memutuskan harga jual gabah kering giling berdasarkan informasi pasar sehingga petani memiliki harga tawar yang sesuai untuk barang
46 dagangannya yang berupa komoditi gabah kering panen. Para petani di
Kecamatan Pamijahan secara dominan merupakan anggota gabungan kelompok petani sehingga informasi pasar maupun penjelasan perkembangan teknologi
usahatani padi dapat diketahui melalui penyuluhan yang disampaikan oleh ketua penyuluh yang memiliki jadwal rutin untuk kegiatan ini.
Pedagang pengumpul pada saluran tataniaga I melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi pembiayaan dan fungsi informasi pasar. Fungsi pembiayaan yang
dilakukan oleh pedagang pengumpul yaitu penyediaan modal usaha yang dapat digunakan untuk berbagai aspek tataniaga dapat berupa kegiatan pembelian gabah
kering giling dalam skala besar dengan satuan ton dari para petani, biaya pengeluaran bahan bakar minyak untuk kendaraan dalam kegiatan pengangkutan,
biaya tenaga kerja, biaya pengemasan, dan perawatan mesin. Fungsi informasi pasar sangat penting bagi pedagang pengumpul yang berani meningkatkan nilai
dengan cara mengemas beras ke dalam karung dengan berat 5 kilogram. Informasi permintaan pasar mengenai beras dalam kemasan sangat mempengaruhi dalam
memutuskan harga jual komoditi beras sehingga mampu bersaing dengan beras- beras varietas lainnya dengan tetap mencapai tujuan keuntungan walaupun
menetapkan harga per kilogram beras dibawah harga-harga pesaing yang menjual komoditi yang sejenis.
Pedagang pengecer juga melakukan fungsi fasilitas seperti pembiayaan untuk penyewaan kios dan informasi pasar dalam mengetahui harga tawar harga
beli yang sesuai sehingga dapat memutuskan harga jual yang tepat untuk konsumen akhir dengan telah memperhitungkan keuntungan.
6.1.2 Pola Saluran Tataniaga II
Pada saluran tataniaga II merupakan pola saluran yang sama dengan saluran I yaitu melibatkan empat pelaku lembaga tataniaga mulai dari petani
– pedagang besar
– pedagang pengecer – konsumen akhir. Pola saluran tataniaga II petani langsung bertransaksi kepada pedagang besar sehingga tidak melibatkan perantara
pedagang pengumpul. Petani yang memutuskan untuk menjual hasil produksi padi pada pedagang besar berdasarkan penelitian sebanyak 8 orang dari total
responden.
47 Pedagang besar dalam membeli gabah kering giling mendatangi para petani
yang hanya memiliki lahan berkisar antara 0,1-0,5 ha sehingga bertujuan mempermudah para petani yang ingin menjual sebagian panen gabah kering giling
dan memenuhi kepentingan kebutuhan ketersediaan barang dagangan bagi pedagang besar dalam skala yang tidak terlalu besar. Pedagang besar langsung
mendatangi petani atau bisa sebaliknya petani datang kepada pedagang besar untuk menjual hasil panen gabah kering giling dengan sistem timbang dan
pembayaran secara tunai. Pedagang besar setelah memperoleh gabah kering giling dari petani,
berlanjut membawanya ke tempat penggilingan untuk diproses menjadi beras.
Gambar 6. Penggilingan Padi
Setelah menjadi komoditi beras, pedagang besar menjual kembali di toko mereka untuk mendistribusikan beras dengan sasaran lembaga tataniaga
berikutnya pedagang pengecer. Rata-rata per hari pedagang besar dapat menjual 70-100 kg beras kepada pedagang-pedagang pengecer yang datang langsung
membeli ke lokasi. Setiap pedagang pengecer rutin melakukan pembelian beras berkisar 10-20 kg per hari yang bertujuan dijual secara eceran kepada konsumen
akhir yang biasanya membeli per hari 1-3 kg beras.
6.1.2.1 Fungsi Pertukaran pada Saluran Tataniaga II
Terdapat tiga lembaga yang terlibat pada saluran tataniaga II yang melakukan fungsi pertukaran yaitu petani, pedagang besar, dan pedagang
pengecer. Masing-masing tiap lembaga tataniaga melakukan fungsi pertukaran yang berbeda-beda berdasarkan keputusan oleh pelaku.
48 Petani setelah melakukan panen padi di sawah, tahap selanjutnya untuk
mendapatkan harga jual padi yang lebih tinggi maka melakukan proses penjemuran sehingga menjadi komoditi gabah kering giling.
Gambar 7. Hasil Panen Padi
Petani melakukan fungsi pertukaran berupa fungsi penjualan kepada pedagang besar. Fungsi penjualan ini dilakukan antara petani dengan pedagang
besar dengan sistem timbang dan pembayaran transaksi jual beli secara tunai. Fungsi pertukaran pada pedagang besar yaitu penjualan dan pembelian.
Pedagang besar membeli gabah kering giling dari petani kemudian digiling menjadi komoditi beras sehingga terjadi kembali fungsi penjualan antara
pedagang besar menjual kembali komoditi beras kepada lembaga tataniaga yang terlibat berikutnya yaitu pedagang pengecer. Pelanggan pedagang besar biasanya
pedagang-pedagang pengecer yang memiliki warung kecil baik masih dalam daerah maupun luar daerah Kecamatan Pamijahan. Pedagang pengecer juga
melakukan fungsi pertukaran sama dengan pedagang besar yaitu fungsi penjualan dan pembelian. Pedagang pengecer membeli beras dari pedagang besar kemudian
menjual kembali komoditi tersebut dalam bentuk eceran langsung kepada konsumen akhir.
6.1.2.2 Fungsi Fisik pada Saluran II
Pada saluaran II melakukan fungsi fisik berupa pengolahan sederhana yaitu padi yang sudah dipanen dijemur sehingga menghasilkan gabah kering
giling yang siap dijual. Pedagang besar yang biasa membeli gabah kering giling sekitar 500-2.000 kg langsung mendatangi petani untuk mendapatkan kepuasan
sendiri kualitas gabah kering giling yang akan dibeli.
49 Pedagang besar melakukan fungsi fisik berupa pengolahan yaitu gabah
kering giling siap digiling sehingga menjadi beras dan fungsi pengangkutan dari tempat penggilingan ke toko pedagang besar, untuk pengemasan beras
dimasukkan ke dalam karung besar yang bermuatan 40-50 kg. Pedagang pengecer hanya melakukan fungsi pengangkutan yang terjadi saat transaksi jual beli
berlangsung yaitu dari tempat membeli beras atau toko pedagang besar hingga ke warung mereka yang biasa menggunakan kendaraan motor pribadi atau jasa ojek.
6.1.2.3 Fungsi Fasilitas pada Saluran II
Petani pada saluran II melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi pembiayaan dan fungsi informasi pasar. Sistem pembayaran tunai atas transaksi
jual beli gabah kering giling antara petani dan lembaga tataniaga lainnya sebagai upaya petani dalam mengantisipasi keberlanjutan usahatani sehingga penyediaan
biaya berupa modal merupakan fasilitas yang harus tetap ada karena usahatani adalah profesi utama petani-petani di Kecamatan Pamijahan. Informasi pasar juga
merupakan fasilitas bagi para petani di desa dalam mengetahui harga gabah kering giling maupun pengetahuan teklonogi pertanian.
Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang besar fungsi pembiayaan seperti penyediaan modal untuk membeli gabah kering giling dari para petani, biaya
penggilingan, dan biaya pengangkutan. Mengetahui harga gabah kering giling maupun beras berdasarkan informasi pasar merupakan tindakan yang bijak
sebagai kekuatan harga tawar menawar antara petani dan pedagang besar sehingga tetap mampu bersaing dengan pembeli-pembeli gabah kering giling lainnya.
Pedagang pengecer juga melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi pembiayaan dalam hal ketersediaan modal dalam mengisi barang dagangan untuk di warung
sehingga setiap konsumen akhir berkunjung untuk membeli beras selalu tersedia, sedangkan fasilitas informasi pasar bertujuan mengetahui harga beras sebagai
perbandingan ketepatan pedagang besar dalam mematok harga beras untuk pedagang pengecer sebab perbedaan Rp 50,- hingga Rp 100,- per kilogram sangat
mempengaruhi keputusan pedagang pengecer untuk membeli beras di pedagang besar tersebut.
50
6.1.3 Pola Saluran Tataniaga III
Pola saluran tataniaga III terdapat dua lembaga yang terlibat yaitu petani dan pedagang pengumpul. Petani-petani pada saluran III menjual hasil produksi
ke lembaga tataniaga yaitu pedagang pengumpul, lalu dari pedagang pengumpul dijual langsung ke konsumen akhir. Struktur saluran tataniaga III terdiri dari
petani – pedagang pengumpul – konsumen akhir, pada saluran tataniaga III
pedagang pengumpul secara dominan setelah membeli gabah kering giling dari petani dan diproses menjadi beras langsung menjual kepada konsumen akhir tanpa
meningkatkan nilai seperti pada pedagang pengumpul saluran tataniaga I. Karakteristik petani-petani yang menjual gabah kering giling kepada
pedagang pengumpul pada saluran III ini bervariasi mulai dari petani yang memiliki lahan 0,1-0,5 ha dan hingga lebih dari 1 ha bahkan terkadang pedagang
pengumpul di saluran tataniaga III membeli gabah kering giling yang hanya berkisar 300 kg hingga lebih dari 5 ton.
Gambar 8. Lahan Usahatani Padi
Petani-petani yang memutuskan menjual gabah kering giling kepada pedagang pengumpul karena pedagang-pedagang pengumpul pada saluran III ini
selain juga menampung gabah kering giling kurang dari 300 kg, petani juga diberi pinjaman dengan kesepakatan timbal balik dengan setoran gabah kering giling,
sehingga petani kembali membeli beras pada pedagang pengumpul. Pedagang- pedagang pengumpul dengan karakteristik seperti ini banyak tersebar di desa-desa
Kecamatan Pamijahan. Petani-petani dalam menjual gabah kering panen sebelum panen tiba
biasanya sudah dipesan oleh pedagang-pedagang pengumpul yang merupakan pelanggan dari tahun ke tahun. Pedagang-pedagang pengumpul pada saluran
51 tataniaga III ini juga mencari gabah kering giling untuk dibeli langsung ke petani
yang biasanya dibeli secara borongan. Pada umumnya, pedagang pengumpul memiliki sendiri mesin penggiling sehingga setelah gabah kering giling menjadi
beras dijual kepada konsumen akhir yang biasanya transaksi jual beli berlangsung di lokasi penggilingan padi pemilik pengumpul. Konsumen akhir yang membeli
dari berbagai dalam daerah maupun luar daerah dan volume beras yang dibeli pun terkadang mulai dari 5-50 kg yang hanya untuk dikonsumsi sendiri dengan alasan
harga beras lebih murah walau hanya beda Rp 100,- per kilogram.
6.1.3.1 Fungsi Pertukaran pada Saluran Tataniaga III
Fungsi pertukaran yang dilakukan petani berupa fungsi penjualan. Fungsi penjualan yang dilakukan oleh petani adalah penjualan gabah kering giling kepada
pedagang pengumpul. Penjualan gabah kering giling dilakukan langsung di lahan usahatani petani atau petani dapat langsung menjual atau pun menyetor hasil
produksi padi ke tempat edagang pengumpul. Pembayaran antara petani dan pedagang pengumpul dengan sistem timbang dengan cara bayar tunai dan ada
juga dengan sistem setor gabah kering giling yang sebelumnya petani meminjam modal kepada pedagang pengumpul yang telah bersepakat pada awal kerja sama.
Gambar 9. Lokasi Pedagang Pengumpul
Fungsi pertukaran pada saluran tataniaga III di pihak pedagang pengumpul berupa fungsi pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian berupa pembelian atas
gabah kering giling dari petani. Fungsi penjualan pada pedagang pengumpul yaitu pedagang pengumpul menjual gabah kering giling yang sudah digiling menjadi
beras yang langsung bisa dibeli oleh konsumen akhir.
52
6.1.3.2 Fungsi Fisik pada Saluran Tataniaga III
Pada saluran tataniaga III para petani lembaga pertama yang terlibat secara keseluruhan tidak melakukan fungsi fisik seperti pengangkutan, penyimpanan,
dan pengemasan. Petani biasanya hanya melakukan penjemuran padi setelah panen sehingga menjadi komoditi gabah kering giling agar harga jual lebih tinggi
dibandingkan gabah yang masih basah.
Gambar 10. Kegiatan Petani Setelah Panen Padi
Gambar 11. Kegiatan Petani Sebelum Penjemuran Padi
Pedagang pengumpul melakukan fungsi fisik berupa pengolahan dan pengangkutan. Fungsi pengolahan yang dilakukan oleh pedagang pengumpul
tergolong sederhana karena dari pedagang pengumpul langsung ke konsumen akhir sehingga kemasan yang digunakan disesuai pembelian jika berat beras yang
dibeli lebih dari 20 kilogram biasanya menggunakan karung bekas. Fungsi pengolahan yang dilakukan oleh pedagang pengumpul berupa proses gabah kering
giling yang siap digiling menjadi beras dan fungsi pengangkutan berupa kegiatan sewaktu membeli gabah kering panen dari petani diangkut menggunakan mobil ke
tempat penggilingan padi yang dimiliki sendiri oleh pedagang pengumpul.
53
6.1.3.3 Fungsi Fasilitas pada Saluran Tataniaga III
Fungsi fasilitas terdiri dari fungsi standarisasi dan grading, fungsi penanggungan risiko, fungsi pembiayaan, dan fungsi informasi pasar. Secara
keseluruhan petani tidak melakukan fungsi fasilitas, tetapi petani sebagai lembaga tataniaga pertama yang terlibat pada saluran tataniaga III ini hanya melakukan
fungsi penanggungan risiko dan pembiayaan yaitu memutuskan meminjam modal dari pihak pedagang pengumpul dengan tujuan agar tetap melangsungkan
usahatani padi namun harus menyetor hasil produksi padi kepada pihak yang meminjamkan modal, sehingga risiko petani tidak memiliki peluang untuk
menjual gabah kering giling kepada lembaga tataniaga lain walaupun harga yang ditawarkan untuk gabah kering giling lebih tinggi.
Pedagang pengumpul pada saluran tataniaga III melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi pembiayaan dan fungsi informasi pasar. Fungsi pembiayaan berupa
menyediakan modal untuk pembelian gabah kering giling dari para petani maupun kesediaan meminjamkan modal kepada petani-petani yang membutuhkan untuk
biaya-biaya usahatani padi. Fungsi informasi pasar merupakan fasilitas yang penting bagi para pedagang pengumpul dalam hal memutuskan harga beli gabah
kering giling dari petani agar tidak terlalu berbeda dengan harga pasar sehingga harga tawar untuk petani pun tidak terlalu rendah, selain itu informasi pasar dalam
mengetahui ketersediaan komoditi beras di pasaran juga sebagai pemacu pesaing yaitu pedagang besar dalam memutuskan pembelian gabah kering giling dalam
skala sedang atau secara besar-besaran untuk dijadikan komoditi beras yang bertujuan memasarkan langsung ke konsumen akhir sebagai kebutuhan pokok dan
dibeli secara terus menerus.
54 Fungsi-fungsi tataniaga yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tataniaga
padi varietas ciherang di Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada setiap saluran dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Fungsi Tataniaga Masing-Masing Lembaga Tataniaga dalam Saluran Tataniaga Padi Varietas Ciherang di Kec. Pamijahan Tahun 2012
Saluran dan
Lembaga Tataniaga
Fungsi Tataniaga Fungsi
Pertukaran Fungsi Fisik
Fungsi Fasalitas Jual
Beli Kemas
Angkut Olah Risiko
Biaya Informasi
Pasar Saluran I
Petani
√
- -
- -
- -
√
Pedagang Pengumpul
√ √
√ √
√
-
√ √
Pedagang Pengecer
√ √
- -
- -
√ √
Saluran II
Petani
√
- -
- -
-
√ √
Pedagang Besar
√ √
-
√ √
-
√ √
Pedagang Pengecer
√ √
-
√
- -
√ √
Saluran III
Petani
√
-
-
- -
√ √
√
Pedagang Pengumpul
√ √
-
√ √
-
√ √
6.2 Struktur Pasar
Petani sebagai produsen utama komoditi padi, lembaga tataniaga dan konsumen yang terlibat dalam proses tataniaga smenghadapi struktur pasar yang
berbeda-beda dan mempengaruhi perilaku masing-masing lembaga dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan. Ada empat faktor penentu
karakteristik suatu pasar yaitu : 1 jumlah atau ukuran pasar, 2 kondisi atau keadaan produk, 3 kondisi keluar atau masuknya pasar, dan 4 tingkat
pengetahuan informasi pasar yang memiliki partisipan dalam pemasaran misalnya biaya, harga, dan kondisi pasar antar partisipan.
55 Struktur pasar merupakan suatu dimensi yang menggambarkan suatu
sistem pengambilan keputusan oleh perusahaan, jumlah perusahaan dalam suatu pasar, konsentrasi perusahaan, jenis-jenis dan diferensiasi produk serta syarat-
syarat untuk masuk ke dalam pasar.
6.2.1 Struktur Pasar di Tingkat Petani