Jumlah dan Status Kepemilikan Tambak

berpengaruh nyata karena pemberian pakan yang cukup akan membantu pertumbuhan ikan bandeng sehingga akan meningkatkan produksi ikan bandeng. c Pupuk Pupuk berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ikan bandeng. Variabel pupuk ini tidak berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf nyata 5, artinya peningkatan penggunaan pupuk dalam proses produksi tidak terlalu berpengaruh terhadap peningkatan produksi ikan bandeng karena pada kenyataannya ketersediaan pakan alami di lahan tambak sudah cukup banyak. Nilai elastisitas 0,031 menunjukkan bahwa variabel pupuk berada pada daerah rasional 0 ≤ Ex 3 ≤ 1 dengan PM PR. Hal ini menunjukkan peningkatan pupuk dapat meningkatkan produksi hingga mencapai keuntungan maksimum, namun besarnya peningkatan akan semakin berkurang. d Tenaga Kerja Pemeliharaan Tenaga kerja pemeliharaan berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ikan bandeng. Variabel tenaga kerja berpengaruh nyata pada taraf nyata 5, artinya peningkatan waktu yang dibutuhkan tenaga kerja dalam proses produksi dapat meningkatkan produksi ikan bandeng. Elastisitas produksi untuk variabel tenaga kerja pemeliharaan adalah 0,144, artinya setiap penambahan waktu yang dibutuhkan tenaga kerja sebesar 1, maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,144. Nilai elastisitas 0,144 menunjukkan bahwa variabel tenaga kerja pemeliharaan berada pada daerah rasional 0 ≤ Ex 4 ≤ 1 dengan PM PR, dimana peningkatan waktu yang dibutuhkan tenaga kerja pemeliharaan dapat meningkatkan produksi hingga mencapai keuntungan maksimum. Rata-rata jumlah HOK yang digunakan dalam proses produksi ikan bandeng adalah 31,124 HOK. Penggunaan tenaga kerja pemeliharaan berpengaruh nyata terhadap produksi karena semakin besar jumlah HOK maka proses produksi semakin berjalan dengan baik dan produksi ikan bandeng semakin meningkat. e Luas Tambak Luas tambak berpengaruh positif terhadap peningkatan produksi ikan bandeng. Variabel luas lahan berpengaruh nyata pada taraf nyata 5, artinya peningkatan luas lahan tambak dalam proses produksi dapat meningkatkan produksi ikan bandeng. Elastisitas produksi untuk variabel luas lahan adalah sebesar 0,105, artinya setiap penambahan luas lahan sebesar 1 akan menambah produksi ikan bandeng sebesar 0,105. Nilai elastisitas 0,105 menunjukkan bahwa variabel luas lahan berada pada daerah rasional 0 ≤ Ex 5 ≤ 1 dengan PM PR. Rata-rata luas lahan yang digunakan adalah 4,5 ha. Petani tambak sebenarnya dapat memperluas lahan tambaknya, namun hal ini tidak memungkinkan karena dapat meningkatkan biaya produksi dan keuntungan menjadi tidak maksimal.

6.3 Analisis Optimasi

Optimasi merupakan penggunaan tingkat faktor produksi yang dapat memaksimumkan keuntungan dari penggunaan sumberdaya. Tingkat optimal dari penggunaan faktor produksi dapat dijelaskan melalui fungsi produksi. Berdasarkan Tabel 17 dapat dilihat kondisi optimalisasi produksi ikan bandeng di Desa Tanjung Pasir, dimana produksi rata-rata sebesar 1.115,249 kghamusim panen dan harga produk adalah Rp. 17.500kg. Penggunaan faktor-faktor produksi dalam usaha budidaya ikan bandeng belum mencapai kondisi optimal. Rasio antara Nilai Produk Marjinal NPM dan Biaya Keluaran Marjinal BKM tidak sama dengan satu. Faktor produksi luas memiliki nilai rasio antara NPM- BKM lebih kecil dari satu, sedangkan untuk bibit, pakan, pupuk, dan tenaga kerja pemeliharaan memiliki rasio NPM-BKM lebih besar dari satu. Tabel 17 Rasio nilai produksi marjinal dengan biaya korbanan marjinal dari produksi usaha budidaya ikan bandeng Desa Tanjung Pasir Sumber : Hasil Analisis Data, 2013 Rasio NPM-BKM dari bibit adalah 4,162 artinya penggunaan bibit masih dapat ditingkatkan sebesar 4,162 kalinya dari bibit aktual untuk mencapai kondisi optimal. Bibit memiliki NPM sebesar 76.166,339 artinya bahwa penambahan 1 kg Variabel Rata-Rata Input Ha Koefisien NPM BKM NPM BKM Bibit kg 124,865 0,487 76.166,339 18.200 4,162 Pakan kg 1.002,199 0,279 5.428,927 4.700 1,155 Pupuk kg 77,008 0,031 7.928,268 2.600 3,049 Tk.Pemeli- haraan HOK 31,124 0,144 90.114,567 30.000 3,009 Luas ha 4,500 0,104 454.349,108 1.739.000 0,261