Ruang Lingkup Penelitian Manfaat Penelitian

X 1 X 2 X 3 Sumber: Doll dan Orazem 1984 Gambar 1 Hubungan antara produk total, produk rata-rata dan produk marginal Hubungan antara produk marginal, produk rata-rata dan produk total memperlihatkan bahwa total produksi memiliki batas optimum, hal yang mempengaruhi produk marginal dan produk rata-rata sehingga juga berpengaruh terhadap biaya yang digunakan dan penerimaan petani dengan kombinasi penggunaan input. Dalam menggambarkan fungsi teknis dapat dilihat pada tiga daerah produksi yang ditulis sebagai daerah I, daerah II, dan daerah III berdasarkan elastisitas produksi faktor-faktor produksi. 1. Daerah produksi I Pada daerah ini elastisitas produksi lebih dari 1 Ep 1 terletak antara titik asal 0 dan X 2 artinya setiap penambahan faktor produksi sebesar satu persen akan menyebabkan penambahan output selalu lebih besar dari satu. Daerah ini belum dihasilkan produksi yang optimal yang akan memberikan keuntungan maksimum, karena produksi masih dapat diperbesar dengan pemakaian input produksi lebih banyak sehingga daerah I disebut daerah irrasional apabila produksi dihentikan. 2. Daerah produksi II Pada daerah ini elastisitas produksi bernilai antara 0 dan 1 0 Ep 1 terletak antara titik X 2 dan X 3 , artinya setiap penambahan input sebesar satu persen akan menyebabkan penambahan produksi paling tinggi satu persen dan paling rendah nol persen. Pada tingkat tertentu dari penggunaan faktor-faktor Youtput produksi di daerah ini akan memberikan keuntungan maksimum sehingga daerah produksi II disebut daerah rasional. 3. Daerah produksi III Pada daerah ini nilai elastisitas produksi lebih kecil dari nol Ep 0 artinya setiap penambahan faktor produksi sebesar satu persen akan menyebabkan penurunan jumlah produksi yang dihasilkan. Daerah ini mencerminkan pemakaian faktor-faktor produksi yang sudah tidak efisien sehingga daerah III disebut juga daerah irrasional. Pendugaan hubungan antara produksi dan faktor-faktor produksi dapat dilakukan menggunakan analisis regresi. Fungsi Cobb-Douglas juga dapat digunakan dalam pendugaan hubungan tersebut, Menurut Soekartawi 1994 secara matematis model tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : Y = aX1 b1 X2 b2 X3 b3 .............. Xn bn . e u .....................................2.1 keterangan : Y = Variabel dependen a = Konstanta regresi X1...,Xn = Variabel independen 1....,n = Koefisien regresi variabel independen ke 1-n e = Logaritma natural u = Galat atau error Persamaan fungsi Cobb-Douglas tersebut akan diuji menggunakan uji kriteria statistik untuk mengetahui fakor-faktor yang berpengaruh terhadap kegiatan usaha yang dijalankan. Uji kriteria ekonometrika juga akan dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya pelanggaran asumsi pada model.

2.6 Uji Kriteria Statistik

R 2 adjusted dapat mengukur proporsi keragaman Y yang dijelaskan oleh model. R 2 adjusted mampu menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. R 2 adjusted tidak sensitif terhadap penambahan jumlah peubah bebas. Biasanya R 2 adjusted digunakan sebagai pembanding antar model. Semakin tinggi nilai R 2 adjusted maka model semakin baik karena R 2 adjusted memiliki karakteristik yang diinginkan sebagai ukuran goodness of fit Juanda, 2009. Uji F-hitung digunakan untuk menguji model secara keseluruhan atau menguji apakah model sudah mampu menjelaskan keragaman Y, dengan kata lain apakah variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependennya Juanda, 2009. Pengujian dilakukan dengan membandingkan antara nilai kritis F-tabel dengn nilai F-hitung yang terdapat pada hasil analisis. Uji t-hitung dilakukan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen X dan variabel dependen Y. Hipotesis yang digunakan untuk melihat perubahan X yang mengakibatkan perubahan Y sebesar k satuan adalah H : β 0 dan H 1 : β 0. Sama seperti uji F-hitung, pada uji t-hitung membandingkan antara nilai kritis t-tabel dengan nilai t-hitung yang terdapat pada hasil analisis. Kriteria penarikan kesimpulan dalam uji ini adalah jika ǀt hit t α2 , db=n- kǀ atau nilai-p dari output komputer lebih kecil dari α maka hipotesis nol ditolak.

2.7 Uji Kriteria Ekonometrika

Pengujian dengan menggunakan kriteria ekonometrika dilakukan untuk mengetahui pelanggaran asumsi Gauss Markov yang digunakan dalam metode OLS Juanda, 2009. Hal-hal yang dilihat dalam kriteria ekonometrika antara lain adalah multikolinearitas, normalitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. a. Uji Multikolinieritas Multicolinearity Model yang melibatkan banyak variabel bebas sering terjadi masalah multikolinearitas, yaitu terjadinya korelasi yang kuat antar variabel-variabel bebas. Multikolinearitas terjadi akibat adanya korelasi yang tinggi di antara peubah bebasnya. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya masalah kolinearitas pada peubah tersebut. Multikolinearitas dapat menyebabkan adanya pelanggaran terhadap asumsi OLS adalah exact multicolinearity multikolinearitas sempurna. Jika dalam suatu model terdapat multikolinearitas yang sempurna maka akan diperoleh nilai R 2 adjusted yang tinggi tetapi tidak ada koefisien variabel bebas yang signifikan.