Tambak Optimalisasi Usaha Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten

b. Normalitas Salah satu cara mengecek normalitas adalah dengan probabilitas normal. Melalui probability plot of RESI 1 ini masing-masing nilai pengamatan dipasangkan dengan nilai harapan distribusi normal. Normalitas terpenuhi apabila titik-titik data terkumpul disekitar garis lurus, selanjutnya dilakukan analisis dengan Kolmogorov Smirnov KS. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas. Pengujian dilakukan dengan melihat plot antara residu dengan prediksinya. Jika bentuk tebaran plot tersebut menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan gangguan pada fungsi regresi yang berupa korelasi diantara faktor gangguan. Ada beberapa prosedur atau cara untuk mengetahui adanya autokorelasi pada suatu model regresi. Uji Durbin-Watson Uji D-W merupakan salah satu cara mendeteksi apakah tidak ada autokorelasi yang paling sering digunakan. Uji ini dapat digunakan untuk sembarang sampel, baik besar ataupun kecil, tetapi D-W hanya berhasil baik apabila autokorelasinya berbentuk autokorelasi linier orde pertama, artinya faktor pengganggu et berpengaruh kepada faktor pengganggu et-1 Firdaus, 2004. Autokorelasi dapat dilihat dengan menggunakan ketentuan sebagai berikut : Tabel 4 Uji Autokorelasi D-W Kesimpulan 4-d L DW 4 Ada autokorelasi negatif 4-d U DW 4-d L Coba uji yang lain d U DW 4-d U Tidak ada autokorelasi d L DW d U Coba uji yang lain 0 DW d L Ada autokorelasi positif Sumber: Juanda, 2009 Tabel Durbin-Watson

2.8 Optimalisasi

Soekartawi 2003 menyatakan koefisien regresi b 1 yang terdapat pada fungsi produksi Cobb-Douglas menunjukkan elastisitas input X terhadap output Y. Elastisitas produksi digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan produksi akibat perubahan input faktor produksi. Elastisitas produksi Ep dapat dilihat dari pangkat yang terdapat pada fungsi produksi Cobb-Douglas. Elastisitas produksi Ep dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut: Ep = i   ×  i .............................................................2.2 Karena i   adalah produk marjinal MPP, maka Ep tergantung dari besarnya MPP suatu input. Elastisitas produksi merupakan perbandingan antara produk marjinal dengan produk rata-rata. Hal ini dapat dituliskan dengan persamaan sebagai berikut : Ep= i   = i   × APP MPP i    ...............................2.3 Berdasarkan persamaan di atas maka rumus elastisitas produksi dapat dituliskan sebagai berikut : Ep = APP MPP = b i ..............................................2.4 Kegiatan usaha bertujuan memperoleh keuntungan dengan pendapatan bersih yang maksimum, sehingga pelaku usaha pembudidaya ikan bandeng harus mengetahui berapa input-input produksi yang harus digunakan. Misalkan harga input-input produksi diketahui dengan bantuan fungsi produksi kombinasi- kombinasi input produksi optimum maka perbandingan harga input-input produksi haruslah sama dengan nilai produk marjinal untuk setiap input yang digunakan. Saat produk marjinal lebih besar daripada perbandingan harga dari input-output, MPPxi PxiPy maka penggunaan input produksi tersebut harus dikurangi. Sama halnya jika produk marjinal dan perbandingan harganya sama, ini berarti efisien secara ekonomi Soekartawi, 2003.