Laju degradasi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Teknologi

dan senar. Mata pancing terbuat dari baja, kuningan atau bahan lain yang tahan karat Subani dan Barus 1989. Pancing ulur merupakan alat tangkap yang sederhana dan telah dikenal oleh masyarakat luas terutama nelayan. Alat tersebut dapat dioperasikan oleh nelayan kecil, karena hanya membutuhkan modal yang kecil dan tidak memerlukan kapal khusus Brandt 1984. Menurut Monintja dan Martasuganda 1991, perikanan pancing dapat dioperasikan dimana saja, dimana alat tangkap lain tidak dapat beroperasi, seperti di perairan dalam dan kondisi berarus kuat. Alat tangkap pancing dapat dioperasikan oleh siapa saja, namun diperlukan keahlian dalam pengoperasian dan pengetahuan tentang sifat dari jenis ikan sasaran penangkapan, sehingga dapat diperoleh hasil tangkapan yang diharapkan. Menurut Ayodhyoa 1981, dibandingkan dengan alat tangkap lain keunggulan dari penggunaan pancing sebagai berikut : 1 Struktur alat pancing tidak rumit dan penggunaannya mudah; 2 Organisasi usahanya kecil, sehingga tidak banyak membutuhkan modal dan SDM; 3 Syarat fishing ground sedikit, sehingga lebih bebas memilih; 4 Pengaruh cuaca dan suasana alam relatif kecil; 5 Kesegaran hasil tangkap terjamin. Kelemahan alat tangkap pancing ulur diantaranya : 1 Tidak dapat menangkap ikan dalam jumlah banyak dalam waktu singkat; 2 Memerlukan umpan; 3 Diperlukan keahlian memancing perseorangan; 4 Karena merupakan alat tangkap yang pasif maka tertangkapnya ikan sangat ditentukan oleh ketertarikan pada umpan. Cara pengoperasian hand line yaitu dengan mengulurkan pancing secara vertikal ke bawah. Ujung tali yang satu berada di tangan nelayan dan ujung tali lainnya yang terdapat mata pancing diulur sampai ke kedalaman tertentu yang diduga merupakan tempat berkumpulnya ikan. Apabila umpan yang melekat pada mata pancing dimakan oleh ikan, maka tali pancing ditarik dengan cepat ke permukaan dan ikan yang tertangkap akan diambil dan dimasukkan ke dalam palka. Selanjutnya dilakukan pemasangan umpan dan slap dilakukan setting kembali. 2 Jaring insang gillnet Gillnet merupakan jenis alat tangkap pasif yang dioperasikan dengan cara menunggu ikan terjerat atau terpuntal jaring di perairan. Oleh karena itu bagian tubuh ikan yang terjerat jaring ini umumnya pada bagian insangnya gilled, maka jenis alat tangkap ini disebut gillnet atau jaring insang. Pengoperasian gillnet di perairan dilakukan dengan cara dipasang melintang terhadap arus dengan tujuan untuk menghadang ikan. Dengan penghadangan ini, diharapkan ikan akan menabrak jaring atau terjerat di bagian insangnya pada mata jaring gilled atau terpuntal jaring entangled Ayodhyoa 1981. Desain dari sebuah jaring gillnet umumnya berbentuk empat persegi panjang, mernpunyai ukuran mata jaring mesh size yang sama pada seluruh badan jaring dan memiliki lebar, vertikal yang lebih pendek dari panjangnya horizontal. Pelampung dipasang pada lembaran jaring bagian atas. Selanjutnya pemberat dipasang pada lembaran jaring bagian bawah. Perimbangan antara gaya bouyancy yang dihasilkan oleh pelampung ke arah atas dan gaya sinking force yang dihasilkan oleh pemberat ditambah berat ubuh jaring kearah bawah, menyebabkan gillnet akan terentang di perairan. Perimbangan antara pelampung dan pemberat ini, akan menentukan baik buruknya rentangan gillnet dalam air. Selain itu angin, arus dan gerak gelombang juga turut menentukan rentangan tersebut Ayodhyoa 1981. Berdasarkan penempatan jaring di perairan, gillnet dibedakan menjadi dua, yaitu gillnet dasar bottom gillnet dan gillnet permukaan surface gillnet. Gillnet dasar adalah gillnet yang dioperasikan didasar perairan untuk penangkapan jenis-jenis ikan demersal. Gillnet permukaan adalah gillnet yang dioperasikan di sekitar permukaan air untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis. Gillnet permukaan lebih dikenal dengan sebutan jaring insang hanyut drift gillnet Ayodhyoa 1981. Gillnet dioperasikan dengan membentangkannya secara tegak lurus didalam air untuk menghadang ruaya ikan, sehingga alat tangkap ini bersifat statis Sainsbury 1986. Penghadangan terhadap arah renang dari ikan ini dilakukan dengan mempertimbangkan sifat-sifat ikan yang akan menjadi tujuan penangkapan dan swimming layer ikan. Dengan penghadangan ini diharapkan ikan akan menerobos jaring yang dengan demikian ikan tersebut akan terjerat atau terbelit pada tubuh jaring Ayodhyoa 1981. 18