Sub sistem teknologi penangkapan .1 Daerah dan musim penangkapan

100 var x bulanan musim iasi rata rata j ke bulan musim Variasi − − = Keterangan : r = 7,8,9…. nr = Urutan ke-r nq = Rata-rata bergerak per 12 bulan untuk setiap bulan 5 Menyusun rata-rata bergerak 12 bulan dipusatkan Keterangan : s = 7,8,9… ns = Urutan ke-s nr = Deret jumlah bergerak 2 bulan 6 Menghitung prosentase rata-rata bergerak untuk setiap bulan 100 12 x dipusatkan yang bulan bergerak rataan CPUEj j bulan rata rata proporsi = − − 7 Menyusun nilai prosentase rata-rata bergerak setiap bulan pada suatu matrik dimulai pada bulan Juli sampai Juni, kemudian menghitung rata-rata variasi musim dan selanjutnya menghitung indeks musim penangkapan IMP Variasi musim ke-j Keterangan : n = Banyaknya tahun data Jumlah variasi musim Indeks musim penangkapan bulan – j Selanjutnya untuk menentukan pola musim penangkapan ikan digunakan kriteria jika nilai IMP lebih dari 100 berarti terjadinya musim penangkapan dan jika nilai IMP kurang dari 100 berarti bukan musim penangkapan.

3.5.2.2 Aspek teknik

Analisis teknik dilakukan untuk melihat hubungan faktor-faktor teknik yang mempengaruhi produksi, yaitu desain dan konstruksi, teknik pengoperasian dan alat bantu penangkapan ikan serta hasil tangkapan per upaya penangkapan Sparre dan Vennema 1999. nr ns 2 1 = ∑ − = − = 1 1 1 1 n i Xij n ∑ ∑ − − = − = 12 1 1 1 1 i j n i Xij n Produktivitas adalah suatu alat untuk melihat efisiensi teknik dan suatu proses produksi yang merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan input sumberdaya yang dipergunakan. Rumus yang digunakan dalam produktivitas adalah : E C P = Keterangan : P = Produktivitas ton per unit C = Hasil tangkapan kg E = Jumlah unit penangkapan ikan unit Produktivitas dihitung menggunakan data skunder untuk mengetahui produktivitas per alat, produktivitas per trip dan produktivitas per nelayan, produktivitas per biaya operasional dan produktivitas per biaya investasi, yaitu : Produktivitas per alat tangkap = unit alat jumlah kg produksi Jumlah Produktivitas per trip = trip trip jumlah kg produksi Jumlah Produktivitas per trip = orang nelayan jumlah kg produksi Jumlah Produktivitas per biaya operasional = Rp l operasiona biaya jumlah kg produksi Jumlah Produktivitas per biaya investas i = Rp investasi biaya jumlah kg produksi Jumlah

3.5.3 Sub sistem pemasaran

Pemasaran tenggiri hingga ke konsumen merupakan mata rantai terakhir dan suatu sistem produksi. Analisis pemasaran dilakukan untuk melihat pasar dan peluang pemasaran dari hasil tangkapan yang didaratkan. Analisis pemasaran dapat dijelaskan secara deskriptif dengan mengamati dan melakukan wawancara terhadap pelaku pasar. Untuk mencapai tujuan tersebut analisis pemasaran difokuskan pada jalur pemasaran komoditas, margin pemasaran s e r t a p e r k e m b a n g a n h a r g a t e n g g i r i . Analisis jalur pemasaran dan harga dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil wawancara dan data perkembangan harga ikan selama 1 satu bulan. Perhitungan margin pemasaran diperoleh melalui persamaan berikut: 1 − − = i i i H H M Keterangan : M i = Margin pada pedagang perantara ke-i ikan tenggiri Rp per kg H i = Harga penjualan pedagang perantara ke-i ikan tenggiri Rp per kg H i-1 = Harga pembelian pedagang perantara ke-i ikan tenggiri Rp per kg Besar keuntungan K pada masing-masing lembaga pemasaran dikalkulasi dengan menggunakan persamaan K = M - B Keterangan : K = Keuntungan Rp per kg M = Margin Rp per kg B = Biaya Rp per kg Rasio keuntungan biaya dihitung dengan menggunakan persamaan : B B M biaya keuntungan Rasio − = − Share nelayan dihiting dengan menggunakan persamaan : Share = 100 x Ka Hj N Hj Keterangan : Share = Bagian yang diperoleh nelayan Hj N = Harga jual nelayan Rp Hj Ka = Harga jual pada konsumen akhir Rp

3.5.4 Sub sistem mutu

Aspek mutu ikan merupakan variabel penting dalam pengembangan perikanan. Mutu ikan yang baik memiliki kemungkinan lebih besar untuk diusahakan. Untuk maksud tersebut maka dilakukan pengkajian aspek mutu dalam bentuk deskriptif beradasarkan uji organoleptik yaitu suatu uji untuk melihat nilai secara organoleptik dari kesegaran fisik ikan dan uji hedonic scale scoring merupakan suatu uji untuk melihat tingkat kesukaan konsumen terhadap produk hasil olahan dari ikan tenggiri. 37