Latar Belakang Pengembangan Usaha Perikanan Tenggiri di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Suatu Pendekatan Sistem Bisnis Perikanan

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 empat kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu sebesar 16.281 km 2 . Luas perairan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diperkirakan sebesar 65.301 km 2 dengan potensi perikanan tangkap sebesar 499.500 ton Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2005. Kabupaten Bangka merupakan salah satu sentra atau pusat kegiatan sektor perikanan tangkap di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan tingkat produksi sebesar ton. Kekayaan sumberdaya pesisir dan kelautan yang cukup melimpah, yaitu sebesar 23.906,25 ton per tahun membuat banyak penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan tetap, disamping nelayan yang mempunyai mata pencaharian sampingan seperti berkebun dan beternak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bangka 2006. Masyarakat nelayan di Kabupaten Bangka sebagian besar masih tergolong nelayan tradisional. Hal ini dapat dilihat dari teknologi maupun jenis alat tangkap yang digunakan, seperti pancing ulur hand line, bagan perahu lift net, bubu pot, jaring insang dasar bottom gillnet, jaring insang hanyut drift gillnet dan payang seine net. Hasil tangkapan yang didaratkan di Kabupaten Bangka pada tahun 2005 mencapai 19.641,60 ton. Hasil tangkapan dominan yang diperoleh nelayan adalah ikan tembang Sardinella sp sebesar 17,6, ikan tenggiri Scomberomorus commerson sebesar 6,2 dan ikan kembung Rastrelliger sp sebesar 9,7. Ikan tenggiri merupakan ikan bernilai ekonomis tinggi yang ditangkap dengan menggunakan alat tangkap gillnet dan pancing ulur. Ikan tenggiri merupakan komoditas unggulan perikanan di Kabupaten Bangka. Di masa mendatang diperkirakan permintaan komoditas ini baik dalam bentuk segar maupun olahan akan terus mengalami peningkatan. Indikator yang menunjukkan hal tersebut adalah semakin banyaknya diversifikasi produk olahan ikan seperti krupuk, kemplang dan abon berbahan baku ikan tenggiri. Upaya pengembangan usaha perikanan tenggiri di Kabupaten Bangka tidak hanya mencakup faktor produksi, tetapi faktor-faktor terkait lainnya seperti 2 faktor mutu dan pemasaran, kelayakan usaha dan infrastruktur. Untuk itu upaya pengembangan perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait berdasarkan pendekatan sistem bisnis perikanan.

1.2 Perumusan Masalah