Kapal Keadaan Umum Perikanan Laut .1 Daerah penangkapan dan musim Ikan

sebesar 11.363.732 ton dan nilai produksi sebesar Rp 69.893.738.000. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi yang lebih baik bagi kegiatan perikanan di Kabupaten Bangka. Kontribusi yang baik dalam kualitas pemasaran di Kabupaten Bangka tercermin dari nilai jual komoditas perikanan yang berlangsung di Kabupaten Bangka. Produksi pada tahun 2005 mengalami peningkatan mencapai 19.661,25 ton dengan nilai produksi ikan mencapai Rp 174.014.356.000,00. Hal ini terjadi karena tingginya daya konsumtif dari masyarakat terhadap ikan laut, walau pun rata-rata harga ikan pada saat itu tinggi. Selain itu juga, akibat dengan adanya peningkatan penambangan oleh TI menyebabkan meningkatnya nilaiharga kebutuhan pokok diantaranya, yaitu bahan bakar minyak BBM dan bahan makanan. Kenaikan harga kebutuhan mengakibatkan kenaikan pada biaya produksi ikan di Kabupaten Bangka dan akhirnya menaikkan harga dasar ikan di Kabupaten Bangka. Pemanfaatan produksi perikanan pada tahun 2005 yang ditujukan untuk memenuhi pasar meliputi untuk konsumsi lokal dalam bentuk segar maupun diolah, perdagangan antar pulau meliputi Belitung, Jakarta dan Palembang serta ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura Tabel 10. Tabel 10 Jumlah pemanfaatan produksi perikanan tahun 2005 No. Kegiatan Volume ton Nilai Produksi Rp. 000 1. 2. 3. Konsumsi lokal Diolah Perdagangan antar pulau ekspor 11.043,66 3.970,58 4.647,03 97.633.574 35.479.830 41.082.951 Jumlah Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka 2006. Pemanfaatan konsusmsi ikan di Bangka sangat tinggi dibandingkan dengan standar konsumsi ikan secara nasional. Konsumsi ikan di Kabupaten Bangka sebesar 62 kg per kapita per tahun jauh di atas standar konsumsi ikan nasional yaitu 19 kg per kapita per tahun. Produksi perikananan di Kabupaten Bangka selama 5 tahun berdasarkan jenis alat tangkap dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu jaring insang, jaring udang, payang, pancing, pukat pantai, bagan apung, bagan tetap dan sero Tabel 11.