Alat tangkap Keadaan Umum Perikanan Laut .1 Daerah penangkapan dan musim Ikan

Tabel 8 Perkembangan nelayan di Kabupaten Bangka tahun 2001-2005 No. Tahun Tangkap orang Budidaya orang Pengumpul orang Pengolahan orang Jumlah orang 1 2001 1.106 68 60 64 1.298 2 2002 1 .110 22 68 68 1.268 3 2003 1.158 163 101 81 1.503 4 2004 1.823 256 68 68 2.215 5 2005 3.154 227 68 69 3.518 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka 2006. Selama kurun waktu lima tahun, yaitu sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2005 jumlah nelayan di Kabupaten Bangka mengalami peningkatan jumlah nelayan mencapai 3.518 orang. Peningkatan jumlah nelayan dari tahun 2001- 2005 disebabkan oleh tiga hal. Pertama, disebabkan nelayan berpindah profesi yang semula profesinya sebagai penambang TI timah menjadi nelayan. Kedua, jumlah nelayan dipengaruhi oleh nelayan pendatang yang melakukan kegiatan penangkapan di wilayah Bangka. Nelayan pendatang banyak berasal dari daerah luar Pulau Bangka yaitu Bugis, Jambi, Palembang dan sekarang banyak menetap di PPP Sungailiat. Nelayan yang berasal dari penduduk setempat pada umumnya berasal dari daerah Sungailiat. Ketiga, minat masyarakat untuk melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan di laut dengan memanfaatkan potensi perikanan laut di Pulau Bangka semakin meningkat.

4.2.3 Produksi hasil perikanan dan perkembangannya

Kabupaten Bangka merupakan salah satu sentra produksi perikanan laut di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Produksi perikanan laut Kabupaten Bangka pada tahun 2005 tercatat sebanyak 19.661,25 ton. Produksi hasil perikanan di Kabupaten Bangka dan perkembangannya bisa dilihat dari data volume produksi dan nilai produksi dari tahun 2001-2005 Tabel 9. Tabel 9 Produksi dan nilai produksi ikan di Kabupaten Bangka tahun 2001-2005 No. Tahun Produksi ton Nilai produksi Rp.000 1 2001 9.263,52 53.074.931 2 2002 8.794,22 52.756.313 3 2003 9.298,10 55.788.600 4 2004 9.801,59 69.065.204 5 2005 Rata-rata 11.363.732 69.893.738 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka 2006. Tabel 9 menunjukkan bahwa produksi ikan yang dihasilkan di Kabupaten Bangka mengalami peningkatan dari tahun 2001-2005 dengan rata-rata produksi sebesar 11.363.732 ton dan nilai produksi sebesar Rp 69.893.738.000. Hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan positif dan memberikan kontribusi yang lebih baik bagi kegiatan perikanan di Kabupaten Bangka. Kontribusi yang baik dalam kualitas pemasaran di Kabupaten Bangka tercermin dari nilai jual komoditas perikanan yang berlangsung di Kabupaten Bangka. Produksi pada tahun 2005 mengalami peningkatan mencapai 19.661,25 ton dengan nilai produksi ikan mencapai Rp 174.014.356.000,00. Hal ini terjadi karena tingginya daya konsumtif dari masyarakat terhadap ikan laut, walau pun rata-rata harga ikan pada saat itu tinggi. Selain itu juga, akibat dengan adanya peningkatan penambangan oleh TI menyebabkan meningkatnya nilaiharga kebutuhan pokok diantaranya, yaitu bahan bakar minyak BBM dan bahan makanan. Kenaikan harga kebutuhan mengakibatkan kenaikan pada biaya produksi ikan di Kabupaten Bangka dan akhirnya menaikkan harga dasar ikan di Kabupaten Bangka. Pemanfaatan produksi perikanan pada tahun 2005 yang ditujukan untuk memenuhi pasar meliputi untuk konsumsi lokal dalam bentuk segar maupun diolah, perdagangan antar pulau meliputi Belitung, Jakarta dan Palembang serta ekspor ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura Tabel 10. Tabel 10 Jumlah pemanfaatan produksi perikanan tahun 2005 No. Kegiatan Volume ton Nilai Produksi Rp. 000 1. 2. 3. Konsumsi lokal Diolah Perdagangan antar pulau ekspor 11.043,66 3.970,58 4.647,03 97.633.574 35.479.830 41.082.951 Jumlah Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka 2006. Pemanfaatan konsusmsi ikan di Bangka sangat tinggi dibandingkan dengan standar konsumsi ikan secara nasional. Konsumsi ikan di Kabupaten Bangka sebesar 62 kg per kapita per tahun jauh di atas standar konsumsi ikan nasional yaitu 19 kg per kapita per tahun. Produksi perikananan di Kabupaten Bangka selama 5 tahun berdasarkan jenis alat tangkap dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu jaring insang, jaring udang, payang, pancing, pukat pantai, bagan apung, bagan tetap dan sero Tabel 11.