mantel terisi penuh dengan pembuluh darah dan berfungsi sebagai paru-paru saat udara bergerak masuk dan keluar melalui lubang-lubang pernafasan. Gastropoda
darat adalah hermafrodit, perkawinan dilakukan oleh dua individu yang saling memberikan sperma untuk membuahi telur-telur. Telur-telur diletakkan di tanah
dan berkembang tanpa melalui fase larva Suwignyo et al. 2005. Kerang
adalah hewan air yang termasuk hewan bertubuh lunak moluska. Kerang merupakan moluska dengan sepasang cangkang Bivalvia, hidup pada
kedalaman sampai 5000 meter, umumnya terdapat di dasar perairan berlumpur atau berpasir Suwignyo et al. 2005. Semua kekerangan memiliki sepasang
cangkang disebut juga cangkok atau katup yang biasanya simetri cermin yang
terhubung dengan suatu ligamen jaringan ikat. Kekerangan memiliki dua otot adduktor yang mengatur buka-tutupnya cangkang. Kerang tidak memiliki kepala
juga otak dan hanya simping yang memiliki mata. Organ yang dimiliki adalah ginjal, jantung, mulut, dan anus. Kerang dapat bergerak
dengan “kaki” berupa organ pipih yang dikeluarkan dari cangkang sewaktu-waktu.
Sistem sirkulasinya terbuka, berarti tidak memiliki pembuluh darah. Pasokan oksigen berasal dari darah yang sangat cair, kaya nutrisi dan oksigen
yang menyelubungi organ-organnya. Makanan kerang adalah plankton, dengan cara menyaring. Kerang sendiri merupakan mangsa bagi cumi-cumi dan hiu.
Semua kerang adalah jantan ketika muda. Beberapa akan menjadi betina seiring dengan kedewasaan.
2.1.1 Aspek biologi keong macan Babylonia spirata L.
Keong macan Babylonia spirata L. merupakan salah satu jenis gastropoda dari filum moluska yang memiliki potensi kandungan gizi cukup
besar, daerah persebarannya terutama di daerah Indopasifik. Keong macan dapat dimanfaatkan mulai dari daging sampai cangkangnya, dagingnya diambil untuk
konsumsi, operkulumnya dimanfaatkan untuk bahan obat-obatan dan parfum, sedangkan cangkangnya digunakan untuk industri kapur dan hiasan berupa
ornamen. Klasifikasi keong macan Babylonia spirata L. menurut Linaeus 1758 adalah sebagai berikut :
Filum : Moluska
Kelas : Gastropoda
Subkelas : Prosobranchia
Ordo : Neogastropoda
Superfamili : Muricoidea
Famili : Buccinidae
Genus : Babylonia
Spesies : Babylonia spirata Linnaeus
a b c Gambar 1 Keong macan a tampak samping, b tampak atas, c operkulum
Cangkang keong macan berbentuk oval, tebal dan berat, spire terlihat agak naik dan tampak terdorong masuk ke body whorl, apex berujung, suture berupa
saluran yang lebar dan dalam. Umbilicus-nya pada bagian dalam, tubuh spire-nya runcing, body whorl berbentuk cembung, suture memiliki saluran, Collumela
melengkung yang menyebar pada bibir bagian dalam dan sering menutupi umbilicus. Bintik orange kecoklatan biasanya lebih besar di bawah suture,
umbilicus dibatasi oleh pungggung yang tebal, panjangnya 3,5-4,5 cm, keong macan biasanya ditemukan di daerah Indopasifik Dance 1977. Pada saat dewasa
ukuran keong macan bisa mencapai panjang sekitar 3,5-5,5 cm, struktur cangkangnya tebal dan kuat.
Morfologi
Tubuh keong macan yang lunak dilindungi oleh cangkang yang umumnya berbentuk kerucut. Pada puncak kerucut terdapat Apex yaitu bagian tertua dari
cangkang. Cangkang ini sebagian besar terbuat dari senyawa-senyawa kalsium karbonat, fosfat, bahan organik, conchiolin dan air. Pada umumnya alur cangkang
keong macan berputar berlawanan arah dengan arah jarum jam dengan sudut 180
o
sampai bagian kepala dan kaki kembali menghadap keposisi semula. Kemudian terdapat bagian prismatik yaitu cangkang luar yang strukturnya agak kasar.
Bagian cangkang terluar disebut Periostrakum yang merupakan lapisan tipis yang terdiri dari bahan protein yaitu Conchiolin. Endapan pigmen yang beraneka
ragam terdapat dalam lapisan ini dan memberikan bermacam-macam warna pada cangkang keong. Operkulum yaitu bagian berbahan kalsium karbonat yang
berfungsi untuk menutupi tubuh keong pada bagian kaki. Tubuh keong macan terdiri dari empat bagian utama yaitu kepala, kaki, isi perut dan mantel. Bagian
kepala terdiri dari dua buah mata, dua buah tentakel, satu mulut dan satu sifon. Kaki keong terdapat dibagian bawah kepala yang dapat dijulurkan keluar
cangkang untuk berjalan. Isi perut terdiri atas organ reproduksi dan gonad. Mantel yaitu bagian terluar dari tubuh yang berfungsi untuk membentuk struktur dan
corak warna pada cangkang keong Yulianda 2003.
Habitat
Pada umumnya keong macan hidup pada perairan pantai berlumpur ataupun berlumpur campur pasir. Keong macan merupakan organisme bentik yaitu
organisme yang hidup pada dasar perairan. Keong hidup pada dasar perairan bersubstrat pasir berlumpur dengan kedalaman 9-27 meter Sabeli 1979. Keong
macan di India banyak terdapat di Indian Peninsula antara lain di Gulf of Mannar, Poompuhar, Nagapattinam, Madras dan perairan sekitar Andaman dan Pulau
Nicobar. Di Indonesia, keong macan dapat dijumpai di perairan Teluk Pelabuhan Ratu yaitu perairan dangkal dengan dasar perairan yang berpasir dengan
kedalaman 15-20 meter dengan tipe substrat pasir berlumpur. Keong macan dapat ditangkap dengan menggunakan alat tangkap yang disebut bubu keong macan.
Umpan yang bisa dipakai adalah ikan pepetek atau ikan rucah. Yulianda 2003.
Sistem reproduksi
Sistem reproduksi seksual gastropoda berdasarkan pemisahan alat kelamin dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu gonochorism atau dioecy alat
kelamin jantan dan betina terpisah pada dua individu berbeda dan hermaphroditism alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
sama. Sistem reproduksi keong macan adalah dioecy atau gonochorims, alat kelaminnya terpisah. Sistem reproduksi keong macan jantan terdiri dari penis,
saluran testis, kelanjar prostat, vasdeferens dan testis. Sistem reproduksi keong macan betina berupa ovary atau gonad, saluran telur, kelenjar kapsul, copulatory
dan female opening. Keong macan mencapai matang gonad pada ukuran panjang cangkang 4,27 cm Yulianda et al. 2000.
Siklus hidup
Siklus hidup keong macan termasuk dalam tipe pelage-benthic, yaitu fase larfa umumnya sebagai plankton yang berenang bebas di air hingga menemukan
dasar yang cocok untuk hidup menetap sebagai benthos pada fase dewasa. Larva- larva keong macan yang berenang bebas di air ini bersifat plankton tropik yaitu
larva-larva tersebut memakan organisme-organisme plankton lain yang berukuran lebih kecil. Larva berenang bebas akan menyebar ke daerah yang jauh dari habitat
aslinya dan belum tentu cocok bagi larva-larva tersebut. Hal ini menyebabkan tingkat kematian larva secara alami cukup tinggi. Salah satu faktor yang sangat
berperan dalam penyebaran dan kelangsungan hidup larva-larva tersebut adalah arus. Arus air akan membawa larva-larva jauh dari habitat aslinya ke daerah yang
bukan habitatnya, sehingga dapat menyebabkan kematian larva-larva tersebut. Selain itu ketersediaan makanan bagi larva keong macan juga sangat berpengaruh
bagi kelangsungan hidup larva keong macan Yulianda 2003.
2.1.2 Aspek biologi kerang salju Pholas dactylus L.