4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Bahan Baku
Keong macan, kerang salju, dan kerang tahu termasuk dalam filum moluska yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan
mineral untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Morfologi keong macan, kerang salju, dan kerang tahu yang diambil dari Pasar Ikan Muara Angke dapat
dilihat pada Gambar 6.
a b c
Gambar 6 Morfologi a keong macan, b kerang tahu, dan c kerang salju. Sampel dimasukkan dalam coolbox selama perjalanan dari pasar ikan
Muara Angke sampai ke Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan dengan tujuan untuk menjaga kesegaran sampel. Sampel keong macan dan kerang
tahu tiba dalam keadaan segar, sedangkan sampel kerang salju dalam keadaan masih hidup. Sampel keong macan dikatakan masih segar jika memiliki ciri-ciri
cangkang bersinar, operkulum masih menempel kuat pada daging, daging kenyal dan kompak, lendir pada daging tipis transparan, dan mengeluarkan bau segar
spesifik jenis. Sampel kerang tahu dikatakan masih segar jika memiliki ciri-ciri, yaitu cangkang berkilau, cangkang menutup kuat dan sulit dibuka, daging
kompak, dan mengeluarkan bau segar spesifik jenis. Sampel yang diperoleh kemudian dipreparasi untuk memisahkan
cangkang, daging, dan jeroan. Bentuk cangkang, daging, dan jeroan kemudian diamati karakteristik fisiknya, meliputi warna dan tekstur. Hasil pengamatan
karakteristik fisik cangkang, daging, dan jeroan ketiga sampel dapat dilihat pada Tabel 2. Bentuk cangkang, daging, dan jeroan ketiga sampel dapat dilihat pada
Lampiran 1.
Tabel 2 Hasil pengamatan karakteristik fisik cangkang, daging, dan jeroan keong macan, kerang salju, dan kerang tahu.
Biota Karakteristik
fisik Cangkang
Daging Jeroan
Keong macan
Warna Orange
kecokelatan dengan pola
bulatan cokelat, hitam
Putih dengan warna bagian kaki orange
Cokelat, hitam, dan
merah muda gonad
Tekstur Tebal, keras
Kenyal Pekat, lunak
Kerang salju
Warna Putih dengan rip
menutupi setengah bagian
cangkang Krem, putih
kekuningan Putih, putih
tulang
Tekstur Tipis, keras tetapi
mudah dipatahkan
Kenyal Agak kenyal,
tetapi mudah hancur jika
ditekan
Kerang tahu
Warna Abu-abu
kehitaman dengan pola garis
hitam Putih kecokelatan
Hitam, abu- abu
kecokelatan
Tekstur Tebal, keras
Kenyal, agak lunak lunak,
berlendir
Keong macan merupakan salah satu jenis gastropoda yang bernilai ekonomis. Keong macan memiliki cangkang yang bercorak khas yang indah,
sehingga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai hiasan yang unik. Keong macan kaya akan zat gizi. Rasa dari keong macan ini enak, manis dan teksturnya kenyal.
Kerang salju memiliki tubuh yang berwarna putih, karena itu dinamakan “kerang salju”. Kerang salju memiliki daging yang gurih dan bertekstur kenyal.
Proporsi bagian organ dalam lebih besar dibandingkan daging. Pemanfaatan kerang salju hingga saat ini masih terbatas pada makanan. Daging kerang salju
berwarna putih kekuningan dan bertekstur kenyal. Kaki berbentuk lonjong dengan bagian ujung yang mengecil. Cangkang kerang salju berwarna putih dengan rip
yang menutupi setengah hingga tiga per empat bagian cangkangnya. Kerang tahu termasuk salah satu jenis kerang yang banyak dimanfaatkan
sebagai bahan makanan. Dagingnya putih, manis, dan bertekstur kenyal. Kerang tahu termasuk kelompok bivalvia yang memiliki kaki berbentuk kapak dan insang
tipis berbentuk seperti papan. Cangkang dari kerang tahu berwarna putih atau hijau kehitaman, tebal dengan permukaan licin.
Secara umum, keong macan, kerang salju, dan kerang tahu memiliki cangkang yang tersusun oleh kalsium karbonat, daging kenyal dominan berwarna
putih, dan jeroan yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ-organ dalam lainnya. Sampel keong macan, kerang salju, dan kerang tahu yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki karakteristik baik fisik, maupun kandungan kimia yang berbeda, bahkan perbedaan ini dapat terjadi pada biota dari satu spesies.
Perbedaan fisik dan kimia suatu biota dengan biota lain dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor intrinsik
ditentukan oleh spesies, umur fase, jenis kelamin, dan kemampuan mengabsorbsi nutrisi. Faktor ekstrinsik meliputi musim, habitat, ketersediaan
makanan, kompetitor, pH dan suhu lingkungan Nurjanah et al. 2010. Proses karakteristik ini dilakukan untuk mengetahui sifat dari bahan baku
yang digunakan. Sifat bahan baku ini tidak terbatas pada sifat fisik saja, tetapi juga sifat kimia. Hal ini dikarenakan sifat fisik dan kimia dari bahan baku
khususnya ketiga sampel berbeda yang satu dengan yang lain. Dengan adanya informasi mengenai karakteristik dan sifat fisiologis dari ketiga sampel
diharapkan penggunaan bahan baku ketiga sampel akan lebih optimal sesuai dengan peruntukannya Nurjanah et al. 2010.
4.2 Ukuran dan Bobot Keong Macan , Kerang Salju, dan Kerang Tahu