Karakteristik Bahan Baku Karakteristik mineral dan vitamin B12 kerang hasil tangkapan samping

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Bahan Baku

Keong macan, kerang salju, dan kerang tahu termasuk dalam filum moluska yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber protein dan mineral untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. Morfologi keong macan, kerang salju, dan kerang tahu yang diambil dari Pasar Ikan Muara Angke dapat dilihat pada Gambar 6. a b c Gambar 6 Morfologi a keong macan, b kerang tahu, dan c kerang salju. Sampel dimasukkan dalam coolbox selama perjalanan dari pasar ikan Muara Angke sampai ke Laboratorium Karakteristik Bahan Baku Hasil Perairan dengan tujuan untuk menjaga kesegaran sampel. Sampel keong macan dan kerang tahu tiba dalam keadaan segar, sedangkan sampel kerang salju dalam keadaan masih hidup. Sampel keong macan dikatakan masih segar jika memiliki ciri-ciri cangkang bersinar, operkulum masih menempel kuat pada daging, daging kenyal dan kompak, lendir pada daging tipis transparan, dan mengeluarkan bau segar spesifik jenis. Sampel kerang tahu dikatakan masih segar jika memiliki ciri-ciri, yaitu cangkang berkilau, cangkang menutup kuat dan sulit dibuka, daging kompak, dan mengeluarkan bau segar spesifik jenis. Sampel yang diperoleh kemudian dipreparasi untuk memisahkan cangkang, daging, dan jeroan. Bentuk cangkang, daging, dan jeroan kemudian diamati karakteristik fisiknya, meliputi warna dan tekstur. Hasil pengamatan karakteristik fisik cangkang, daging, dan jeroan ketiga sampel dapat dilihat pada Tabel 2. Bentuk cangkang, daging, dan jeroan ketiga sampel dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2 Hasil pengamatan karakteristik fisik cangkang, daging, dan jeroan keong macan, kerang salju, dan kerang tahu. Biota Karakteristik fisik Cangkang Daging Jeroan Keong macan Warna Orange kecokelatan dengan pola bulatan cokelat, hitam Putih dengan warna bagian kaki orange Cokelat, hitam, dan merah muda gonad Tekstur Tebal, keras Kenyal Pekat, lunak Kerang salju Warna Putih dengan rip menutupi setengah bagian cangkang Krem, putih kekuningan Putih, putih tulang Tekstur Tipis, keras tetapi mudah dipatahkan Kenyal Agak kenyal, tetapi mudah hancur jika ditekan Kerang tahu Warna Abu-abu kehitaman dengan pola garis hitam Putih kecokelatan Hitam, abu- abu kecokelatan Tekstur Tebal, keras Kenyal, agak lunak lunak, berlendir Keong macan merupakan salah satu jenis gastropoda yang bernilai ekonomis. Keong macan memiliki cangkang yang bercorak khas yang indah, sehingga dapat dimanfaatkan menjadi berbagai hiasan yang unik. Keong macan kaya akan zat gizi. Rasa dari keong macan ini enak, manis dan teksturnya kenyal. Kerang salju memiliki tubuh yang berwarna putih, karena itu dinamakan “kerang salju”. Kerang salju memiliki daging yang gurih dan bertekstur kenyal. Proporsi bagian organ dalam lebih besar dibandingkan daging. Pemanfaatan kerang salju hingga saat ini masih terbatas pada makanan. Daging kerang salju berwarna putih kekuningan dan bertekstur kenyal. Kaki berbentuk lonjong dengan bagian ujung yang mengecil. Cangkang kerang salju berwarna putih dengan rip yang menutupi setengah hingga tiga per empat bagian cangkangnya. Kerang tahu termasuk salah satu jenis kerang yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Dagingnya putih, manis, dan bertekstur kenyal. Kerang tahu termasuk kelompok bivalvia yang memiliki kaki berbentuk kapak dan insang tipis berbentuk seperti papan. Cangkang dari kerang tahu berwarna putih atau hijau kehitaman, tebal dengan permukaan licin. Secara umum, keong macan, kerang salju, dan kerang tahu memiliki cangkang yang tersusun oleh kalsium karbonat, daging kenyal dominan berwarna putih, dan jeroan yang terdiri dari saluran pencernaan dan organ-organ dalam lainnya. Sampel keong macan, kerang salju, dan kerang tahu yang digunakan dalam penelitian ini memiliki karakteristik baik fisik, maupun kandungan kimia yang berbeda, bahkan perbedaan ini dapat terjadi pada biota dari satu spesies. Perbedaan fisik dan kimia suatu biota dengan biota lain dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor intrinsik maupun ekstrinsik. Faktor intrinsik ditentukan oleh spesies, umur fase, jenis kelamin, dan kemampuan mengabsorbsi nutrisi. Faktor ekstrinsik meliputi musim, habitat, ketersediaan makanan, kompetitor, pH dan suhu lingkungan Nurjanah et al. 2010. Proses karakteristik ini dilakukan untuk mengetahui sifat dari bahan baku yang digunakan. Sifat bahan baku ini tidak terbatas pada sifat fisik saja, tetapi juga sifat kimia. Hal ini dikarenakan sifat fisik dan kimia dari bahan baku khususnya ketiga sampel berbeda yang satu dengan yang lain. Dengan adanya informasi mengenai karakteristik dan sifat fisiologis dari ketiga sampel diharapkan penggunaan bahan baku ketiga sampel akan lebih optimal sesuai dengan peruntukannya Nurjanah et al. 2010.

4.2 Ukuran dan Bobot Keong Macan , Kerang Salju, dan Kerang Tahu