2.1.3 Aspek biolologi kerang tahu Meretrix meretrix L.
Kerang tahu termasuk dalam kelas bivalvia yang memiliki dua cangkang yang pipih dan lateral. Tubuhnya bersifat simetri bilateral dan berada dalam
cangkang. Kaki biasanya berbentuk seperti kapak dan insang tipis berbentuk seperti papan. Umumnya memiliki kelamin yang terpisah dan ada juga yang
bersifat hermafrodit. Keong macan umumnya hidup pada habitat dengan substrat lumpur, pasir, dan kerikil pada kedalaman kurang dari 30 meter. Sistematika
kerang tahu menurut Linnaeus 1758 adalah sebagai berikut : Filum
: Moluska Kelas
: Bivalvia Subkelas
: Heterodonta Ordo
: Veneroida Superfamili
: Veneracea Famili
: Veneridae Subfamili
: Meretricinae Genus
: Meretrix Spesies
: Meretrix meretrix Linnaeus
a b c Gambar 3 Kerang tahu a utuh, b cangkang, c daging
Morfologi
Meretrix-meretrix L. dikenal juga dengan nama kerang tahu karena warna terutama bagian dagingnya berwarna putih seperti tahu. Kerang tahu memiliki
panjang hampir tiga inci, cangkangnya berbentuk segitiga dan pipih. Cangkang mempunyai suatu lekukan mulai dari daerah umbo sampai ke posterior dan
pinggir bawah membulat. Ujung posterior lebih panjang dari anterior, permukaan cangkang halus dan berkilau. Cangkang kerang tahu mempunyai bermacam warna
dan pola dipermukaan luar cangkang yang licin, mulai dari putih, kecokelatan
sampai cokelat kehitaman, cangkang bagian dalam berwarna putih, sinus palial dalam dan di dekat umbo mempunyai bentuk seperti terpotong berwarna orange
kecokelatan, umumnya mempunyai sedikit corak berupa corengan yang tersebar konsentrik Morris 1973 dalam Apriyani 2003.
Meretrix mererix L. dewasa berukuran 48,2-63,1 mm dan lebar 41,5-54,3 mm. Kerang tahu mempunyai cangkang yang tebal, berkilau, oval, pinggir
posterior lebih panjang dibandingkan anterior dan kadang-kadang pipih, umbo lebar, membengkak, berada di bagian tengah dan sedikit lebih kearah posterior,
permukaan licin, warna bermacam-macam. Cangkang kerang tahu kuat dan simetris. Permukaan periostrakum licin, bagian dalam cangkang tumpul dengan
garis konsentrasi sekeliling cangkang. Cangkang mempunyai dua otot aduktor sehingga kedua cangkangnya dapat tertutup sangat rapat Dore 1991 dalam
Apriyani 2003.
Kandungan gizi kerang
Kekerangan merupakan makanan laut sumber protein hewani dengan katagori complete protein, karena kadar asam amino esensialnya tinggi dan mudah
dicerna oleh tubuh. Kandungan protein jenis kekerangan relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan kandungan protein dari jenis ikan pada umumnya, namun
kekerangan mempunyai kandungan taurin yang cukup tinggi Andamari dan Subroto 1991 dalam Nurjanah et al. 2010. Kandungan gizi dan mineral kerang
per 100 gram bahan data dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Kandungan gizi dan mineral kerang per 100 gram.
Komposisi Kadar g
Air 85
Lemak 1,1
Protein 8,0
Abu 2,3
Mineral Kadar mg
Kalsium Besi
Magnesium 45,76
13,95 8,98
Fosfor Kalium
Seng Selenium
168,96 313,72
1,36 24,29
Sumber : Poedjiadi 1994
Kekerangan adalah makanan sumber vitamin larut lemak dan air. Vitamin larut lemak adalah A, D, E, dan K, sedangkan vitamin larut air terutama B-
kompleks yaitu B
1
, B
2
, B
6
, B
12
, dan niasin. Kekerangan dan udang-udangan juga merupakan sumber utama mineral yang dibutuhkan tubuh, meliputi besi Fe, seng
Zn, selenium Se, kalsium Ca, fosfor P, kalium Ca, iodium I, dan Fluor F Furkon 2004.
2.2 Mineral dan Fungsinya