Latar Belakang Karakteristik mineral dan vitamin B12 kerang hasil tangkapan samping

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan laut Indonesia sangat berlimpah, namun belum seluruhnya termanfaatkan secara optimal. Penggunaan alat tangkap yang kurang tepat, menyebabkan ikan-ikan yang bukan menjadi target ikut terbawa dalam penangkapan dan menjadi hasil tangkapan samping HTSby catch. FAO memperkirakan sekitar 27 juta ton sumber daya laut terbuang setiap tahun pada aktivitas perikanan komersial akibat praktik perikanan yang tidak selektif Wiyono 2009. Penanganan yang kurang baik, kapasitas pengolahan yang masih terbatas, dan sifat hasil perairan yang mudah rusak highly perisable juga turut menyebabkan hasil tangkapan tidak termanfaatkan. Hasil perairan yang dikonsumsi mayarakat sebagian besar masih terbatas pada ikan-ikan ekonomis penting, sedangkan masih banyak hasil perairan lain yang bergizi namun kurang diminati oleh masyarakat, mengingat kurangnya informasi mengenai hasil perairan tersebut. Hasil perairan merupakan salah satu sumber pangan yang memiliki banyak kandungan gizi, yaitu mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Salah satu hasil perairan yang mengandung nutrisi esensial adalah moluska, terutama jenis kekerangan. Kekerangan merupakan makanan laut sumber protein hewani dengan kategori complete protein, karena kadar asam amino esensialnya tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh. Kekerangan termasuk makanan sumber vitamin larut lemak dan air. Vitamin larut lemak adalah A, D, E, dan K, sedangkan vitamin larut air terutama B-kompleks misalnya B 1 , B 2 , B 6 , B 12 , dan Niasin. Salah satu vitamin yang banyak terkandung dalam hasil perairan adalah vitamin B 12 . Vitamin B 12 termasuk vitamin esensial bagi tubuh yang terdapat dalam jumlah sedikit pada makanan terestrial Almatsier 2006. Kekerangan merupakan sumber utama mineral, misalnya besi Fe, seng Zn, selenium Se, kalsium Ca, kalium K, fosfor P, dan flour F, selain itu, mineral dari makanan laut lebih mudah diserap tubuh dibandingkan mineral yang berasal dari kacang-kacangan dan serealia Furkon 2004. Kerang dan keong sering terbawa dalam penangkapan ikan demersal dan menjadi hasil tangkapan samping HTSby catch. Keong macan Babylonia spirata Linnaeus dan kerang tahu Meretrix meretrix Linnaeus termasuk hasil tangkapan samping yang didaratkan di PPI Mundu Pesisir Wiyono 2009. Kerang salju Pholas dactylus Linneaus merupakan salah satu jenis bivalvia yang berpotensi untuk dikembangkan, namun informasi mengenai kerang salju masih sedikit. Kandungan mineral dan vitamin B 12 dalam keong macan, kerang tahu, dan kerang salju belum diketahui, oleh karena itu, selayaknya dilakukan kajian tentang kandungan gizi, mineral dan vitamin B 12 dalam ketiga biota tersebut dengan harapan dapat meningkatkan motivasi konsumsi, mengetahui potensi pengembangan yang tepat dalam pemanfaatannya, dan memberikan referensi sumber mineral dan vitamin B 12 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dikonsumsi secara langsung ataupun dibuat dalam bentuk ekstrak sebagai suplemen yang praktis.

1.2 Tujuan