Aspek biologi kerang salju Pholas dactylus L.

saluran testis, kelanjar prostat, vasdeferens dan testis. Sistem reproduksi keong macan betina berupa ovary atau gonad, saluran telur, kelenjar kapsul, copulatory dan female opening. Keong macan mencapai matang gonad pada ukuran panjang cangkang 4,27 cm Yulianda et al. 2000. Siklus hidup Siklus hidup keong macan termasuk dalam tipe pelage-benthic, yaitu fase larfa umumnya sebagai plankton yang berenang bebas di air hingga menemukan dasar yang cocok untuk hidup menetap sebagai benthos pada fase dewasa. Larva- larva keong macan yang berenang bebas di air ini bersifat plankton tropik yaitu larva-larva tersebut memakan organisme-organisme plankton lain yang berukuran lebih kecil. Larva berenang bebas akan menyebar ke daerah yang jauh dari habitat aslinya dan belum tentu cocok bagi larva-larva tersebut. Hal ini menyebabkan tingkat kematian larva secara alami cukup tinggi. Salah satu faktor yang sangat berperan dalam penyebaran dan kelangsungan hidup larva-larva tersebut adalah arus. Arus air akan membawa larva-larva jauh dari habitat aslinya ke daerah yang bukan habitatnya, sehingga dapat menyebabkan kematian larva-larva tersebut. Selain itu ketersediaan makanan bagi larva keong macan juga sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup larva keong macan Yulianda 2003.

2.1.2 Aspek biologi kerang salju Pholas dactylus L.

Kerang salju merupakan salah satu jenis bivalvia dari filum moluska yang memiliki potensi besar dalam pengembangannya. Kerang salju terdapat didaerah perairan berpasir yang dangkal. Kerang salju merupakan kerang air laut yang termasuk dalam kelas bivalvia, memiliki dua cangkang yang cukup tebal, salah satu dari keduanya lebih panjang. Tubuhnya berada dalam cangkang dan didominasi oleh organ dalam. Sistematika kerang salju menurut Linnaeus 1758 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Moluska Kelas : Bivalvia Ordo : Myoida Famili : Scolioidea Subfamili : Pholadinae Genus : Pholas Spesies : Pholas dactylus Linnaeus a b c Gambar 2 Kerang salju a tampak tertutup, b tampak terbuka, c cangkang Kerang salju hidup pada perairan berpasir. Kerang salju merupakan organisme bentik, yaitu organisme yang hidup pada dasar perairan. Kerang salju memperoleh makanan secara filter feeder, yaitu dengan menyaring air dan substrat yang berada disekitarnya. Kerang salju mempunyai cangkang elips, ujung anterior berparuh, panjang hingga 12 cm. Cangkang kerang salju tipis dan rapuh, berwarna putih atau abu-abu kusam, periostracum kekuningan, permukaan cangkang kasar, bentuk oval dengan rip menonjol dan pinggir posterior lebih panjang dibandingkan anterior dengan ujung anterior pipih, umbo lebar, membengkak, berada lebih dekat dengan sisi posterior, permukaan cangkang bagian dalam licin berwarna putih. Cangkang memiliki rib yang berada pada setengah bagian cangkang. Cangkang berwarna putih ditutupi periostrakum yang berwarna kuning kecoklatan. Kaki biasanya menjulur keluar dari ujung cangkang yang lebih panjang Anonim 2008. Kerang salju memiliki cangkang dengan pola silang pipih yang memungkinkan kerang tersebut untuk menggali dasar perairan melalui batuan yang lembut. Isi cangkang kerang salju lebih didominasi organ dalam yang berwarna putih, daging berada pada sisi posterior dekat dengan cangkang pipih yang sel alu terbuka. Sisi cangkang yang digunakan untuk penjuluran “kaki” lebih pipih dan menyempit, sehingga saat cangkang kerang menutup masih terdapat celah di bagian penjuluran. Daging kerang salju berwarna krem kekuningan dan bertekstur kenyal. Saat dipreparasi, kerang salju yang masih hidup mampu bertahan hidup beberapa saat setelah cangkangnya dibuka.

2.1.3 Aspek biolologi kerang tahu Meretrix meretrix L.