85
pertandingan final yang dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2010 adalah Dewi Arianti, dengan memperoleh hadiah berupa uang tunai Rp100.000.000,00.
Bagaimana kewajiban pemotonganpemungutan PPh atas transaksi tersebut? Hadiah yang diterima oleh Dewi Arianti dari PT Yummy Food merupakan
penghasilan yang diterima sehubungan dengan keikutsertaan sebagai peserta perlombaan, sehingga atas hadiah tersebut wajib dilakukan pemotongan PPh Pasal
21 oleh PT Yummy Food selaku penyelenggara kegiatan. PPh Pasal 21 yang wajib dipotong adalah:
5 x Rp50.000.000,00 =
Rp 2.500.000,00 15 x Rp50.000.000,00
= Rp 7.500.000,00
PPh Pasal 21 Rp10.000.000,00
Kewajiban PT Yummy Food selaku penyelenggara kegiatan: 1. Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp10.000.000,00 dan memberikan
Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 kepada Dewi Arianti. 2. Menyetorkan ke kas negara paling lambat tanggal 10 Januari 2011.
3. Melaporkan pemotongan PPh Pasal 21 tersebut dalam SPT Masa PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2010 paling lambat 20 Januari 2011
K. Penyetoran dan Pelaporan Pemotongan PPh Pasal 21
Penyetoran dan Pelaporan Pemotongan PPh Pasal 21
PPh Pasal
21
Tanggal Jatuh Tempo Penyetoran Paling lama tanggal 10 bulan
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir
Batas Akhir Pelaporan Wajib menyampaikan SPT Masa
PPh Pasal 2126 paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir
86
BAB
PPh PASAL 22
PPh Pasal 22 merupakan cara pelunasan pembayaran pajak dalam tahun berjalan oleh Wajib Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan
barang, kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain seperti kegiatan usaha produksi barang tertentu antara lain otomotif dan semen, dan penjualan barang
yang tergolong sangat mewah.
A. Peta Konsep PPh Pasal 22
Gambar 12: Peta Konsep Pemungutan PPh Pasal 22
3
Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mampu menguraikan tentang konsep PPh Pasal 22.
2. Mampu menjelaskan tentang Pemungut PPh Pasal 22. 3. Mampu menjelaskan tentang yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22.
4. Mampu menjelaskan tentang saat terutang PPh Pasal 22. 5. Mampu menjelaskan tentang cara pemungutan PPh Pasal 22.
6. Mampu menjelaskan tentang sifat pemungutan PPh Pasal 22.
PPh PASAL
22
IMPOR BENDAHARA Pemerintah,
KPA, Pejabat Penerbit SPM, Bendahara Pengeluaran
PEDAGANG PENGUMPUL
BAHAN BAKAR MINYAK, GAS, dan PELUMAS
Industri SEMEN, KERTAS, BAJA, dan OTOMOTIF
BARANG SANGAT MEWAH 2,5 - dengan API
7,5 - tanpa API 0,5 - KEDELAI, GANDUM,
TEPUNG TERIGU 7,5 - YANG TIDAK DIKUASAI
1,5 0,25
0,25 - BBM SPBU Pertamina 0,3 - BBM SPBU Non Pertamina
0,3 - BBG 0,3 - PELUMAS
0,25 - SEMEN 0,1 - KERTAS
0,3 - BAJA 0,45 - OTOMOTIF
5
NILAI IMPOR
HARGA PEMBELIAN HARGA JUAL LELANG
PENJUALAN, Tidak Termasuk PPN
Dasar Pengenaan Pajak PPN
HARGA JUAL, Tidak Termasuk PPN
87
B. Pemungut PPh Pasal 22
Pemungut PPh Pasal 22 Objek Pemungutan
1. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Impor barang 2. Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna
Anggaran KPA sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau
lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya
Pembayaran atas
pembelian barang
3. Bendahara pengeluaran Pembayaran
atas pembelian barang yang
dilakukan dengan
mekanisme uang
persediaan UP 4. Kuasa Pengguna Anggaran KPA atau pejabat
penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA
Pembayaran atas
pembelian barang kepada pihak
ketiga yang
dilakukan dengan
mekanisme pembayaran
langsung LS 5. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha
industri semen, industri kertas, industri baja, dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Penjualan
hasil produksinya
di dalam
negeri 6. Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas,
dan pelumas Penjualan bahan bakar
minyak, gas, dan pelumas 7. Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor
kehutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Pembelian bahan-bahan
untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari
pedagang pengumpul 8. WP Badan yang melakukan penjualan barang
sangat mewah: a. pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih
dari Rp20.000.000.000,00. b. kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual
lebih dari Rp10.000.000.000,00. Penjualan barang sangat
mewah
88
c. rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga
pengalihannya lebih
dari Rp10.000.000.000,00 dan luas bangunan lebih
dari 500m2. d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya
dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00 danatau luas bangunan
lebih dari 400m2 . e. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan
orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle suv, multi purpose vehicle
mpv, minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp5.000.000.000,00 dan dengan
kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.
C. Dikecualikan dari Pemungutan PPh Pasal 22