Penyetoran dan Pelaporan Pemotongan PPh Pasal 21 Peta Konsep PPh Pasal 22 Pemungut PPh Pasal 22

85 pertandingan final yang dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2010 adalah Dewi Arianti, dengan memperoleh hadiah berupa uang tunai Rp100.000.000,00. Bagaimana kewajiban pemotonganpemungutan PPh atas transaksi tersebut? Hadiah yang diterima oleh Dewi Arianti dari PT Yummy Food merupakan penghasilan yang diterima sehubungan dengan keikutsertaan sebagai peserta perlombaan, sehingga atas hadiah tersebut wajib dilakukan pemotongan PPh Pasal 21 oleh PT Yummy Food selaku penyelenggara kegiatan. PPh Pasal 21 yang wajib dipotong adalah: 5 x Rp50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00 15 x Rp50.000.000,00 = Rp 7.500.000,00 PPh Pasal 21 Rp10.000.000,00 Kewajiban PT Yummy Food selaku penyelenggara kegiatan: 1. Melakukan pemotongan PPh Pasal 21 sebesar Rp10.000.000,00 dan memberikan Bukti Pemotongan PPh Pasal 21 kepada Dewi Arianti. 2. Menyetorkan ke kas negara paling lambat tanggal 10 Januari 2011. 3. Melaporkan pemotongan PPh Pasal 21 tersebut dalam SPT Masa PPh Pasal 21 Masa Pajak Desember 2010 paling lambat 20 Januari 2011

K. Penyetoran dan Pelaporan Pemotongan PPh Pasal 21

Penyetoran dan Pelaporan Pemotongan PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 Tanggal Jatuh Tempo Penyetoran Paling lama tanggal 10 bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir Batas Akhir Pelaporan Wajib menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 2126 paling lama 20 hari setelah Masa Pajak berakhir 86 BAB PPh PASAL 22 PPh Pasal 22 merupakan cara pelunasan pembayaran pajak dalam tahun berjalan oleh Wajib Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain seperti kegiatan usaha produksi barang tertentu antara lain otomotif dan semen, dan penjualan barang yang tergolong sangat mewah.

A. Peta Konsep PPh Pasal 22

Gambar 12: Peta Konsep Pemungutan PPh Pasal 22 3 Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mampu menguraikan tentang konsep PPh Pasal 22. 2. Mampu menjelaskan tentang Pemungut PPh Pasal 22. 3. Mampu menjelaskan tentang yang dikecualikan dari pemungutan PPh Pasal 22. 4. Mampu menjelaskan tentang saat terutang PPh Pasal 22. 5. Mampu menjelaskan tentang cara pemungutan PPh Pasal 22. 6. Mampu menjelaskan tentang sifat pemungutan PPh Pasal 22. PPh PASAL 22 IMPOR BENDAHARA Pemerintah, KPA, Pejabat Penerbit SPM, Bendahara Pengeluaran PEDAGANG PENGUMPUL BAHAN BAKAR MINYAK, GAS, dan PELUMAS Industri SEMEN, KERTAS, BAJA, dan OTOMOTIF BARANG SANGAT MEWAH 2,5 - dengan API 7,5 - tanpa API 0,5 - KEDELAI, GANDUM, TEPUNG TERIGU 7,5 - YANG TIDAK DIKUASAI 1,5 0,25 0,25 - BBM SPBU Pertamina 0,3 - BBM SPBU Non Pertamina 0,3 - BBG 0,3 - PELUMAS 0,25 - SEMEN 0,1 - KERTAS 0,3 - BAJA 0,45 - OTOMOTIF 5 NILAI IMPOR HARGA PEMBELIAN HARGA JUAL LELANG PENJUALAN, Tidak Termasuk PPN Dasar Pengenaan Pajak PPN HARGA JUAL, Tidak Termasuk PPN 87

B. Pemungut PPh Pasal 22

Pemungut PPh Pasal 22 Objek Pemungutan 1. Bank Devisa dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Impor barang 2. Bendahara pemerintah dan Kuasa Pengguna Anggaran KPA sebagai pemungut pajak pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Instansi atau lembaga Pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya Pembayaran atas pembelian barang 3. Bendahara pengeluaran Pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan dengan mekanisme uang persediaan UP 4. Kuasa Pengguna Anggaran KPA atau pejabat penerbit Surat Perintah Membayar yang diberi delegasi oleh KPA Pembayaran atas pembelian barang kepada pihak ketiga yang dilakukan dengan mekanisme pembayaran langsung LS 5. Badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha industri semen, industri kertas, industri baja, dan industri otomotif, yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Penjualan hasil produksinya di dalam negeri 6. Produsen atau importir bahan bakar minyak, gas, dan pelumas Penjualan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas 7. Industri dan eksportir yang bergerak dalam sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, dan perikanan yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pembelian bahan-bahan untuk keperluan industri atau ekspor mereka dari pedagang pengumpul 8. WP Badan yang melakukan penjualan barang sangat mewah: a. pesawat udara pribadi dengan harga jual lebih dari Rp20.000.000.000,00. b. kapal pesiar dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp10.000.000.000,00. Penjualan barang sangat mewah 88 c. rumah beserta tanahnya dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00 dan luas bangunan lebih dari 500m2. d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya dengan harga jual atau pengalihannya lebih dari Rp10.000.000.000,00 danatau luas bangunan lebih dari 400m2 . e. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport utility vehicle suv, multi purpose vehicle mpv, minibus dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp5.000.000.000,00 dan dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000 cc.

C. Dikecualikan dari Pemungutan PPh Pasal 22