Kredit Pajak PPh BAHAN AJAR PPh PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN SPESIALISASI PAJAK

10

D. Kredit Pajak PPh

1. Peta Konsep Kredit Pajak PPh Gambar 3: Peta Konsep Kredit Pajak PPh 2. Kredit Pajak Dalam Negeri a. PemotonganPemungutan oleh Pihak Lain 1 PPh Pasal 21 PPh Pasal 21 merupakan cara pelunasan PPh dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan. Pasal 21 Undang-Undang PPh mengatur hanya penghasilan WP orang pribadi dalam negeri, sedang mengenai WP orang pribadi luar negeri diatur dalam Pasal 26 Undang-Undang PPh. 2 PPh Pasal 22 PPh Pasal 22 merupakan cara pelunasan pembayaran pajak dalam tahun berjalan oleh Wajib Pajak atas penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang, kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di PPh PASAL 23 PPh PASAL 21 PPh PASAL 22 PPh PASAL 24 PPh PASAL 25 MELALUI PIHAK KETIGA PEMUNGUTAN PEMOTONGAN Ph DARI LUAR NEGERI PPh YANG DIBAYAR SENDIRI OLEH WAJIB PAJAK PADA TAHUN PAJAK BERJALAN PPh YANG DIBAYAR DI LUAR NEGERI PPh TERUTANG KREDIT PAJAK PPh KURANG BAYAR PPh TERUTANG KREDIT PAJAK NIHIL PPh TERUTANG = KREDIT PAJAK PPh LEBIH BAYAR PPh TERUTANG KREDIT PAJAK 11 bidang lain seperti kegiatan usaha produksi barang tertentu antara lain otomotif dan semen, dan penjualan barang yang tergolong sangat mewah. 3 PPh Pasal 23 PPh Pasal 23 merupakan cara pelunasan pajak dalam tahun berjalan melalui pemotongan pajak antara lain atas penghasilan berupa dividen, bunga, royalti, hadiah dan penghargaan, sewa, jasa teknik, jasa manajemen, jasa konsultan, dan jasa lainnya. 4 PPh Pasal 26 ayat 5 Pada prinsipnya pemotongan pajak atas WP luar negeri adalah bersifat final, tetapi atas penghasilan WP orang pribadi atau badan luar negeri yang berubah status menjadi WP dalam negeri atau bentuk usaha tetap, pemotongan pajaknya tidak bersifat final sehingga potongan pajak tersebut dapat dikreditkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan. Contoh: Brian Adam tenaga asing orang pribadi membuat perjanjian kerja dengan PT B WP dalam negeri untuk bekerja di Indonesia untuk jangka waktu 5 bulan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2009. Pada tanggal 20 April 2009 perjanjian kerja tersebut diperpanjang menjadi 8 bulan sehingga akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2009. a Jika perjanjian kerja tersebut tidak diperpanjang, status Brian Adam adalah tetap sebagai WP luar negeri. Dengan diperpanjangnya perjanjian kerja tersebut, status Brian Adam berubah dari WP luar negeri menjadi WP dalam negeri terhitung sejak tanggal 1 Januari 2009. Selama bulan Januari s.d. Maret 2009 atas penghasilan bruto Brian Adam telah dipotong PPh Pasal 26 oleh PT B. b Berdasarkan ketentuan Pasal 26 ayat 5 UU PPh, maka untuk menghitung PPh yang terutang atas penghasilan Brian Adam untuk masa Januari s.d. Agustus 2009, PPh Pasal 26 yang telah dipotong dan disetor PT B atas penghasilan Brian Adam s.d. Maret tersebut, dapat dikreditkan terhadap pajak Brian Adam sebagai WP dalam negeri. b. Pembayaran Pajak oleh Wajib Pajak Sendiri PPh Pasal 25 12 3. Kredit Pajak Luar Negeri PPh Pasal 24 Pada dasarnya Wajib Pajak dalam negeri terutang pajak atas seluruh penghasilan, termasuk penghasilan yang diterima atau diperoleh dari luar negeri. Untuk meringankan beban pajak ganda yang dapat terjadi karena pengenaan pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh di luar negeri, ketentuan Pasal 24 UU PPh mengatur tentang perhitungan besarnya pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di luar negeri yang dapat dikreditkan terhadap pajak yang terutang atas seluruh penghasilan Wajib Pajak dalam negeri.

E. PembayaranPenyetoran dan Pelaporan PPh yang Dipotong Dipungut