145
1 Nilai nominal pada saat jatuh tempo dengan harga perolehan di Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder; atau
2 Harga jual di Pasar Sekunder dengan harga perolehan di Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder, tidak termasuk Pajak Penghasilan yang dipotong.
2. Atas penghasilan tertentu dari Wajib Pajak berupa Diskonto SPN dikenakan pemotongan
27
Pajak Penghasilan yang bersifat final. 3. Tarif Pemotongan PPh atas Diskonto Surat Perbendaharaan Negara
4. Pemotongan PPh atas diskonto SPN dilakukan oleh: a. Penerbit SPN emiten atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayar, atas
Diskonto yang diterima pemegang SPN saat jatuh tempo; b. Perusahaan efek broker atau bank selaku pedagang perantara dealer, atas
Diskonto yang diterima atau diperoleh penjual SPN pada saat transaksi di Pasar Sekunder;
c. Perusahaan efek broker, bank, dana pensiun, dan reksadana selaku pembeli SPN tanpa melalui pedagang perantara, atas Diskonto yang diterima atau
diperoleh penjual SPN pada saat transaksi di Pasar Sekunder.
E. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2009 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 112PMK.032010, mengatur antara lain:
TARIF PPh FINAL – DISKONTO SPN Surat Perbendaharaan Negara
OBJEK PAJAK
Diskonto SPN Surat Perbendaharaan Negara
Catatan: Pemotongan PPh tidak dilakukan atas Diskonto SPN yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak:
a.
Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia; b.
Dana Pensiun yang pendirianpembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan; c.
Reksadana yang terdaftar pada Badan pengawas Pasar Modal dan Lembaga, selama 5 tahun pertama sejak pendirian perusahaan atau pemberian izin usaha.
TARIF 20
20
sesuai tarif P3B
SUBJEK PAJAK
WP Dalam Negeri dan BUT WP Pendudukberkedudukan
di Luar Negeri
146
1. Penghasilan berupa bunga simpanan
28
yang dibayarkan oleh koperasi yang didirikan di Indonesia kepada anggota koperasi orang pribadi dikenai Pajak
Penghasilan yang bersifat final. 2. Tarif pemotongan PPh atas Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi
kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi
3. Tidak termasuk dalam pengertian ini adalah bunga simpanan yang diterima anggota koperasi orang pribadi yang merupakan bagian dari sisa hasil usaha.
Contoh:
a. Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp240.000,00 untuk masa Januari, maka PPh terutang 0 x Rp240.000,00 = Rp0,00
b. Bunga dibayarkan pada bulan Februari Rp245.000,00 untuk masa Januari, maka PPh terutang 10 x Rp245.000,00 = Rp24.500,00
c. Bunga dibayarkan pada bulan April sebesar Rp500.000,00 dengan rincian bunga bulan Januari Rp250.000,00, Februari Rp150.000,00, dan Maret Rp100.000,00,
maka yang dikenakan PPh 10 adalah bunga bulan Januari sebesar 10 x Rp250.000,00 = Rp25.000,00 dan untuk bulan Februari dan Maret Rp0,00
F. Hadiah Undian
Peraturan Pemerintah Nomor 132 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 639KMK.041994, mengatur antara lain:
1. Atas penghasilan berupa hadiah undian
29
dengan nama dan dalam bentuk apapun dipotong atau dipungut Pajak Penghasilan yang bersifat final.
2. Tarif pemotongan PPh atas Hadiah Undian
TARIF PPh FINAL – BUNGA SIMPANAN KOPERASI
OBJEK PAJAK
Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada Anggota
Koperasi Orang Pribadi
TARIF
10 s.d. Rp240.000,00
per bulan Rp240.000,00 per
bulan
TARIF PPh FINAL – HADIAH UNDIAN
OBJEK PAJAK
Hadiah Undian
TARIF
25 dari Jumlah Bruto Nilai Hadiah
SUBJEK PAJAK
Orang Pribadi dan Badan baik Dalam Negeri maupun Luar
Negeri Pengertian Nilai Hadiah adalah NILAI UANG atau NILAI PASAR apabila hadiah tersebut diserahkan dalam bentuk
natura misalnya: mobil.
147
3. Penyelenggara undian
30
wajib memotong Pajak Penghasilan dalam hal hadiah undian dibayarkan berupa uang dan memungut Pajak Penghasilan dalam hal
hadiah undian diserahkan dalam bentuk natura atau kenikmatan. 4. Pajak Penghasilan dipotong atau dipungut oleh Penyelenggara undian sebelum
hadiah undian dibayarkan atau diserahkan kepada yang berhak.
G. Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek