Diskonto Surat Perbendaharaan Negara

144 Pada tanggal 31 Agustus 2014, PT GHI menjual 50 lembar Obligasi tersebut di BE melalui perusahaan efek PT MNO kepada PT JKL seharga Rp7.000.000,00 per lembar. Penghitungan diskonto dan PPh Final yang terutang oleh PT GHI adalah: Diskonto = Rp7.000.000,00 - Rp6.000.000,00 x 50 = Rp50.000.000,00 PPh final = 15 x Rp50.000.000,00 = Rp7.500.000,00 Dipotong oleh PT MNO selaku perantara. Keterangan: Diskonto Obligasi tanpa bunga dikenakan pemotongan PPh final pada setiap kali dilakukan penjualan, sepanjang: 1 penjualan dilakukan melalui perantara atau pembeli langsung yang ditunjuk sebagai pemotong pajak; dan 2 penjual Obligasi tidak dikecualikan dari pemotongan Pajak Penghasilan. Pada saat jatuh tempopelunasan Obligasi dimaksud, atas diskonto terakhir dikenakan PPh final.

D. Diskonto Surat Perbendaharaan Negara

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 63PMK.032008, mengatur antara lain: 1. Yang dimaksud dengan: a. Surat Utang Negara adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia sesuai dengan masa berlakunya, yang terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara dan Obligasi Negara b. Surat Perbendaharaan Negara SPN adalah Surat Utang Negara yang berjangka waktu paling lama 12 bulan dengan pembayaran bunga secara diskonto. c. Pasar Perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan Surat Utang Negara untuk pertama kali. d. Pasar Sekunder adalah kegiatan perdagangan Surat Utang Negara yang telah dijual di Pasar Perdana. e. Diskonto SPN adalah selisih lebih antara : 145 1 Nilai nominal pada saat jatuh tempo dengan harga perolehan di Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder; atau 2 Harga jual di Pasar Sekunder dengan harga perolehan di Pasar Perdana atau di Pasar Sekunder, tidak termasuk Pajak Penghasilan yang dipotong. 2. Atas penghasilan tertentu dari Wajib Pajak berupa Diskonto SPN dikenakan pemotongan 27 Pajak Penghasilan yang bersifat final. 3. Tarif Pemotongan PPh atas Diskonto Surat Perbendaharaan Negara 4. Pemotongan PPh atas diskonto SPN dilakukan oleh: a. Penerbit SPN emiten atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayar, atas Diskonto yang diterima pemegang SPN saat jatuh tempo; b. Perusahaan efek broker atau bank selaku pedagang perantara dealer, atas Diskonto yang diterima atau diperoleh penjual SPN pada saat transaksi di Pasar Sekunder; c. Perusahaan efek broker, bank, dana pensiun, dan reksadana selaku pembeli SPN tanpa melalui pedagang perantara, atas Diskonto yang diterima atau diperoleh penjual SPN pada saat transaksi di Pasar Sekunder.

E. Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi