36
Ikan kurisi yang diperoleh selama penelitian dibagi menjadi 4 empat tingkat
kematangan gonad, TKG I, II, III, dan IV. Persentase tingkat kematangan gonad ikan kurisi pada setiap pengambilan waktu berbeda-beda, baik jantan maupun
betina. Dari pengetahuan tentang kematangan gonad akan diperoleh informasi kapan ikan akan memijah, mulai memijah, atau sudah selesai memijah Effendie
2002. Ikan kurisi yang ditangkap di perairan Teluk Banten pada bulan Februari 2011-Mei 2011 menunjukkan ikan jantan yang tertangkap lebih dominan memiliki
TKG 1 dan TKG 2. Pada ikan kurisi betina didominasi ikan yang memiliki TKG 2 dan TKG 3. Dari informasi tersebut, diduga bahwa ikan kurisi sudah memijah dan
dalam masa perkembangan kembali gonadnya.
4.5. Sebaran Frekuensi Panjang
Ikan kurisi yang diamati selama penelitian dari bulan Februari 2011 sampai bulan Mei 2011 berjumlah
679 ekor, yang terdiri dari 417 ikan jantan dan 262 ikan betina. Pada pengambilan contoh pertama 24 Februari 2011, frekuensi ikan kurisi
jantan yang banyak tertangkap yaitu pada selang ukuran 121-137 mm sedangkan ikan kurisi betina pada selang 155-171 mm. Pada pengambilan contoh kedua 10
Maret 2011, frekuensi ikan kurisi jantan yang tertinggi berada pada selang ukuran 155-171 mm sedangkan ikan betina pada selang 138-154 mm. Frekuensi ikan kurisi
jantan dan betina yang dominan pada 24 Maret 2011 berada pada selang ukuran 138- 154 mm.
Ikan kurisi jantan yang dominan tertangkap pada 7 April 2011 yaitu
pada selang 104-120 mm dan 155-171 mm sedangkan kurisi betina pada selang 104-120
mm. Pengambilan contoh 21 April 2011, frekuensi yang dominan tertangkap untuk ikan kurisi jantan pada selang 138-154 mm, sedangkan ikan kurisi betina pada
selang 172-188 mm. Pada pengambilan contoh 12 Mei 2011, ikan kurisi jantan yang dominan tertangkap yaitu ukuran 104-120 mm sedangkan ikan kurisi betina pada
ukuran 121-137 mm. Berdasarkan hasil pengelompokkan dalam kelas panjang
didapatkan 11 kelas panjang dengan frekuensi berbeda-beda Tabel 5.
37
Tabel 5. Sebaran frekuensi panjang ikan kurisi Nemipterus furcosus
di PPN Karangantu Teluk Banten
Selang Kelas
24 Februari
2011 10
Maret 2011
24 Maret
2011 7
April 2011
21 April
2011 12
Mei 2011
J B J B J B J B J B J B 70-86 0 0 2 0 1 0 0 0 0 1 0 1
87-103 0 0 1 4 1 0 4 7 6 0 19 1 104-120 3 4 11 0 3 1 11 13 9 0 25 5
121-137 10
10 30
13 6 4 9 5 3 8 4 13 138-154 5 8 21 20 18 23 7 4 17 4 8 10
155-171 7 15 35 12 10 12 11 5 6 4 20 12 172-188
3 2 9 3 6 1 9 2 10 9 7 9 189-205
2 0 3 0 5 0 5 3 3 2 7 3 206-222
1 0 1 0 5 0 4 4 0 0 3 0 223-239
0 0 0 1 4 0 3 1 0 3 2 0 240-256
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 Jumlah 31 39 113 53 59 41 63 44 54 31 97 54
Keterangan: J = jantan ; B = betina
Jumlah ikan kurisi jantan lebih banyak dibandingkan dengan ikan kurisi betina Gambar 9. Ikan contoh yang digunakan dalam analisis sebaran ukuran panjang
terdiri dari 417 ekor ikan kurisi jantan dan 262 ekor ikan kurisi betina. Secara keseluruhan diketahui bahwa frekuensi tertinggi ikan kurisi jantan pada selang kelas
155-171 mm dan frekuensi tertinggi untuk ikan kurisi betina pada selang 138-154 mm. Menurut Lagler 1977, perbedaan ukuran ikan antar jenis kelamin
kemungkinan disebabkan faktor genetik.
38
Gambar 9. Sebaran frekuensi panjang ikan kurisi Nemipterus furcosus jantan dan betina di PPN Karangantu Teluk Banten pada bulan Februari
2011-Mei 2011
Perbedaan ukuran panjang total disebabkan beberapa faktor seperti tempat pengambilan contoh ikan, keterwakilan contoh yang diambil, dan kemungkinan
tekanan penangkapan yang tinggi. Untuk jenis ikan yang sama ukuran panjang totalnya belum tentu sama di daerah yang berbeda, karena adanya faktor luar yang
dapat mempengaruhi hal tersebut. Effendie 2002 menyatakan faktor dalam yang mempengaruhi seperti keturunan, jenis kelamin, umur, parasit, dan penyakit.
Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan ikan adalah suhu dan makanan. Hal tersebut yang menyebabkan berbedanya pertumbuhan ikan di setiap
tempat dan waktu. Dengan asumsi bahwa ikan contoh sudah mewakili populasi yang ada maka ukuran panjang total maksimum ikan yang semakin mengecil dapat
mengindikasikan adanya tekanan penangkapan yang tinggi.
4.6. Kelompok Umur