Lokasi dan Waktu Penelitian Alat dan Bahan Pengumpulan Data

20

3. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2011. Lokasi penelitian berada di Teluk Banten, pengumpulan data dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Karangantu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pengambilan data primer berupa pengukuran panjang dan bobot ikan kurisi yang ditangkap di Teluk Banten Gambar 5 dan didaratkan di PPN Karangantu, sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan selama penelitian berlangsung. Gambar 5. Peta lokasi penelitian Teluk Banten

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, penggaris dengan ketelitian 1 milimeter, timbangan dengan ketelitian 0,1 gram, kamera untuk dokumentasi, alat tulis, alat bedah, dan wadah. Bahan yang digunakan yaitu es batu dan ikan kurisi Nemipterus furcosus yang didaratkan di PPN Karangantu. Lokasi Penelitian : PPN Karangantu 21

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data primer dan data sekunder. Proses pengumpulan data primer yang dilakukan meliputi pengukuran panjang dan bobot ikan contoh dengan interval waktu setiap dua minggu sekali. Ikan kurisi yang digunakan sebagai ikan contoh didapatkan dari beberapa nelayan yang ada. Proses pengambilan ikan contoh dilakukan secara random sampling yang mengandung unsur purposive sampling, dari beberapa keranjang nelayan ikan contoh diambil secara acak, akan tetapi karena dalam satu keranjang terdapat lebih dari satu spesies apabila terambil spesies yang bukan merupakan objek penelitian maka tidak dilakukan pengukuran. Panjang ikan kurisi yang diukur adalah panjang total, yaitu panjang ikan yang diukur dari ujung terdepan bagian mulut sampai ujung terakhir bagian ekornya menggunakan penggaris dengan ketelitian 1 milimeter. Bobot ikan kurisi yang ditimbang adalah berat basah total menggunakan timbangan digital dengan ketelitian 0,1 gram. Data tingkat kematangan gonad TKG diperoleh dengan cara membedah ikan kemudian melihat secara visual tingkat kematangan gonadnya. Selain itu juga dilakukan wawancara kepada para nelayan ikan kurisi sebagai data pendukung. Informasi yang dikumpulkan pada saat wawancara antara lain unit penangkapan kapal, jumlah anak buah kapal dan alat tangkap serta daerah penangkapan ikan kurisi. Data sekunder di dapat dari arsip PPN Karangantu Teluk Banten dan Dinas Perikanan Provinsi Banten. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data hasil tangkapan, data harga ikan kurisi, alat tangkap yang digunakan nelayan kurisi, serta kondisi umum daerah penangkapan.

3.4. Analisis Data