Distribusi dan Alat Tangkap Ikan Kurisi N. furcosus

6 Gambar 2. Ikan kurisi Nemipterus furcosus Semua famili Nemipteridae adalah karnivor yang memakan ikan-ikan kecil, crustacea, dan Polychaeta Russell 1990. Oleh karena itu ikan kurisi termasuk hewan karnivor. Hal ini dapat dilihat dari susunan giginya yang tajam. Makanan ikan kurisi yang dominan adalah crustacea dan ikan kecil. Pada perairan yang dangkal 10-30 meter komponen makanan yang lebih dominan adalah jenis udang Crustacea, misalnya Metapenaeus, Parapenaeus dan Parapenaeosis. Sedangkan pada perairan yang lebih dalam 30-50 meter komponen makanan yang paling penting adalah ikan-ikan kecil Burhanuddin et al. 1984.

2.2. Distribusi dan Alat Tangkap Ikan Kurisi N. furcosus

Ikan-ikan famili Nemipteridae hidup di dekat dasar dengan tipe substrat berlumpur dan berpasir pada daerah pantai inshore dan paling baik pada daerah lepas pantai offshore sampai pada kedalaman lebih kurang 3000 meter, meskipun pada kebanyakan spesies terdapat pada perairan dangkal Russell 1990. Tarigan 1995 menyatakan bahwa ikan-ikan berukuran kecil hidup di perairan dangkal, sedangkan yang berukuran lebih besar hidup pada kedalaman lebih dari 60 meter. Widodo 1980 in Tarigan 1995 menyatakan bahwa hasil tangkapan tertinggi famili Nemipteridae di Laut Jawa adalah pada kedalaman lebih dari 60 meter. Ikan kurisi termasuk jenis ikan demersal berdasarkan tempat hidupnya. Direktorat Jendral Perikanan in Tarigan 1995 menginformasikan bahwa ikan demersal di perairan Indonesia umumnya terkonsentrasi pada kedalaman antara 30– 60 meter. Umumnya ikan kurisi Nemipterus spp. dapat hidup di perairan tropik 7 dan subtropik. Daerah penyebaran ikan kurisi Nemipterus furcosus di perairan Indonesia hampir terdapat di seluruh perairan Nusantara. Penyebaran ikan ini dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Daerah sebaran ikan kurisi Nemipterus furcosus Sumber : www.fishbase.org 2011 Pada prinsipnya alat tangkap dapat dibedakan menjadi empat tipe yaitu tipe statis, ditarik oleh kapal, dilingkarkan pada gerombolan ikan dan alat tangkap aktif lainnya Siregar 1997. Ikan kurisi dapat tertangkap dengan alat tangkap pukat tarik, payang, jaring insang, rawai, pancing, sero, trawl dan bubu Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan 2005. Namun umumnya ikan kurisi yang didaratkan di PPN Karangantu ini tertangkap dengan jaring dogol. Jaring dogol biasanya digunakan untuk menangkap ikan yang berada di dasar perairan atau termasuk ikan demersal. Kapal yang digunakan untuk menangkap ikan kurisi ini umumnya berukuran 6 GT. Gambar 4. Alat tangkap jaring dogol Sumber : www.kabarpagimu.blogspot.com 2011 8 Dogol merupakan alat tangkap ikan berkantong tanpa alat pembuka mulut jaring. Pengoperasian alat ini menggunakan alat bantu mesin gardan berkekuatan sekitar 6 PK yang berfungsi untuk menarik jaring. Menurut Monintja Martasuganda 1991, jaring dogol terdiri dari kantong, dua buah sayap, dua buah tali ris, tali selembar serta pelampung dan pemberat. Ciri khusus alat ini adalah bibir atas dan mulut jaring lebih menonjol keluar dibandingkan bibir bawah atau tali ris bawah lebih panjang dari tali ris atas untuk mencegah ikan lari ke arah vertikal.

2.3. Nisbah Kelamin