18
pendekatan simulasi stok untuk mengestimasi implikasi jangka panjang risks dari sebuah skenario pengelolaan.
2. Risk Management pengelolaan resiko merupakan upaya untuk mengatur,
mengurangi atau mengatasi resiko dalam sistem perikanan, melalui beberapa teknik analisis dengan merancang rencana pengelolaan yang optimal dalam
kondisi ketidakpastian. Hal ini dapat dicapai dengan prinsip adaptive management
. Adapun ide dasar dari prinsip adaptive management adalah menghitung resiko dengan memanfaatkan bukan mencari informasi. Adaptive
management terdiri dari tiga model, yaitu:
a. Non-adaptive models; pengukuran ketidakpastian yang terlalu berlebihan.
b. Passive adaptive models; memperbaharui pengukuran tanpa mempedulikan
perubahan-perubahan yang terjadi di masa yang akan datang c.
Active adaptive models; nilai-nilai informasi yang terdapat di masa yang akan datang dimasukkan dalam proses pengambilan keputusan.
2.10. Pengelolaan Perikanan
Pengelolaan perikanan adalah proses terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi
sumberdaya dan implementasi dari aturan-aturan main di bidang perikanan dalam rangka menjamin kelangsungan produktivitas sumber, dan pencapaian tujuan
perikanan lainnya FAO 1997. Tujuan utama pengelolaan perikanan adalah menjamin bahwa mortalitas akibat penangkapan tidak melampaui kemampuan
populasi untuk bertahan dan tidak mengancam atau merusak kelestarian dan produktivitas dari populasi ikan yang dikelola Widodo Suadi 2006.
Menurut Sinaga 2010, pengelolaan sumberdaya perikanan saat ini menuntut perhatian penuh dikarenakan semakin meningkatnya tekanan eksploitasi terhadap
berbagai stok ikan. Besarnya sumberdaya ikan laut di Indonesia dapat menimbulkan persaingan dalam proses penangkapannya, karena sumberdaya ikan ini merupakan
milik bersama common property yang setiap orang berhak memanfaatkannya open access. Persaingan yang dilakukan pelaku perikanan terlihat dari usaha yang
dilakukan menggunakan teknologi yang terus berkembang dan dieksploitasi secara
19
terus-menerus hingga terjadi konflik antar pelaku perikanan saat sumberdaya ikan yang ada semakin menipis.
Pengelolaan sumberdaya perikanan bertujuan untuk tercapainya kesejahteraan para nelayan, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, penghasil devisa, dan
mengetahui porsi optimum pemanfaatan oleh armada penangkapan ikan serta menentukan jumlah tangkapan yang diperbolehkan berdasarkan tangkapan
maksimum lestari Boer Azis 2007.
20
3. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2011. Lokasi penelitian berada di Teluk Banten, pengumpulan data dilakukan di
Pelabuhan Perikanan Nusantara PPN Karangantu, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pengambilan data primer berupa pengukuran panjang dan bobot ikan kurisi
yang ditangkap di Teluk Banten Gambar 5 dan didaratkan di PPN Karangantu, sedangkan pengambilan data sekunder dilakukan selama penelitian berlangsung.
Gambar 5. Peta lokasi penelitian Teluk Banten
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, penggaris dengan ketelitian 1 milimeter, timbangan dengan ketelitian 0,1 gram, kamera untuk
dokumentasi, alat tulis, alat bedah, dan wadah. Bahan yang digunakan yaitu es batu dan ikan kurisi Nemipterus furcosus yang didaratkan di PPN Karangantu.
Lokasi Penelitian :
PPN Karangantu