Asas-asas hukum konsumen Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia 1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia

34 Menurut Janus Sidabalok, produsen adalah “mereka yang terkait dengan proses pengadaan hasil industri hingga sampai ke tangan konsumen. Mereka adalah pabrik pembuat, distributor, eksportir, atau importer, dan pengecer, baik yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan badan hukum. ” 55 Pelaku usaha sebagai penyelenggara usaha adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas akibat-akibat negatif berupa kerugian yang ditimbulkan oleh usahanya terhadap pihak ketiga, yaitu konsumen, sama seperti seorang produsen. 56

3. Asas-asas hukum konsumen

Dalam setiap peraturan perundang-undangan, selalu ada asas-asas atau prinsip-prinsip yang mendasari diterbitkannya peraturan perundang-undangan tersebut. Asas-asas hukum tersebut merupakan sebuah fondasi suatu undang- undang dan peraturan pelaksananya. Apabila asas-asas dikesampingkan, maka runtuhlah bangunan undang-undang itu dan segenap peraturan pelaksanaanya. 57 Undang-undang perlindungan konsumen memiliki batasan yang terdiri dari asas-asas dan tujuan agar bisa memberikan arahan dalam implementasinya untuk melindungi konsumen atas pemenuhan barang danatau jasa. Dalam Pasal 2 55 Janus Sidabalok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2011, hal.16 56 Ibid, hal.17 57 Yusuf Shofie, Pelaku usaha, Konsumen, dan Tindak Korporasi, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002, hal.25 35 UUPK disebutkan bahwa “perlindungan konsumen berasaskan manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan, dan keselamatan konsumen, serta kepastian hukum.” a. Asas Manfaat Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan. b. Asas Keadilan Asas ini dimaksudkan agar pertisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil. c. Asas Keseimbangan Asas ini dimaksudkan untuk memberikan kesimbangan antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam arti material atau spiritual. d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barangjasa yang dikonsumsi atau digunakan. Asas ini menghendaki adanya jaminin hukum bahwa konsumen akan memperoleh manfaat dari produk yang akan dikonsumsi, dan sebaliknya bahwa produk itu tidak akan mengancam ketentraman dan keselamatan jiwa dan harta bendanya. 36 e. Asas Kepastian Hukum Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam penyelenggraan perlindungan kosnumen, serta Negara menjamin Kepastian Hukum. Asas kepastian hukum disejajarkan dengan asas efiensi karena hukum yang berwibawa berarti hukum yang efisien, di bawah naungan mana seseorang dapat melaksanakan hak-haknya tanpa ketakutan dan melaksanakan kewajibannya tanpa penyimpangan. 58 Perlindungan konsumen bagaikan sekeping uang logam yang memiliki dua sisi yang berbeda. Satu sisi merupakan sisi konsumen dan sisi yang satunya merupakan sisi pelaku usaha, dan kedua sisi tersebut saling berhubungan satu sama lain. 59 Pada asas keempat dalam Pasal 2 UUPK tidak disebutkannya kepentingan pelaku usaha pada asas yang keempat yaitu asas keamanan, dan keselamatan konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa perwujudan kepentingan ini tidak boleh semata- mata dimanipulasi oleh motif “prinsip ekonomi pelaku usaha” yaitu mendapatkan keuntungan yang besar dengan modal yang kecil. Yaitu dengan mengabaikan keamanan dan keselamatan konsumen dalam mengonsumsi produk barang danatau jasa. 60 58 Ahmadi Miru Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011, hal. 33 59 Yusuf Shofie, Kapita Selekta Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Bandung : Citra Aditya Bakti, 2008, hal.154 60 Ibid. 37

4. Hak dan kewajiban konsumen

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

11 159 147

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

2 73 128

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

6 67 128

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Konsumen Oleh Pt Pos Indonesia Berkaitan Dengan Pengiriman Barang Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Di Pt Pos Indonesia Cabang Kabanjahe)

10 145 95

1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia - Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 36

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UU No. 8 TAHUN 1999 A. Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen - Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

0 9 44