Hak dan kewajiban pelaku usaha

42

5. Hak dan kewajiban pelaku usaha

Hak dan kewajiban konsumen harus seimbang dengan hak dan kewajiban pelaku usaha agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hak dan kewajiban konsumen harus dihormati oleh para pihak begitu pula dengan kewajiban pelaku usaha yang harus ditaati dan dilaksanakan. Hak pelaku usaha sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 UUPK adalah: 67 a. Hak untuk meneriman pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan; b. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik; c. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen; d. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan; e. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang- undangan lainnya. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai menunjukkan bahwa pelaku usaha harus memberikan harga yang wajar dan tidak dapat menuntut lebih banyak jika kondisi barang danatau jasa yang diberikannya kepada konsumen tidak atau kurang memadai menurut harga yang berlaku pada umumnya atas barang danatau jasa yang sama. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik. Selain konsumen, pelaku usaha juga berhak mendapatkan perlindungan dari aparat pemerintah. Karena, tidak hanya pelaku usaha saja yang 67 Pasal 6 UUPK 43 dapat merugikan konsumen, tetapi konsumen juga dapat merugikan pelaku usaha karena iktikad yang tidak baik. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen. Dalam proses penyelesaian sengketa konsumen, pelaku usaha berhak melakukan pembelaan diri, baik diri sendiri maupun melalui kuasa hukum. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang danatau jasa yang diperdagangkan. Hak ini dimaksudkan agar pelaku usaha tidak mendapatkan kerugian yang besar, dan rehabilitasi nama baik merupakan salah satu bentuk penyelesaian sengeka konsumen. Namun harus benar-benar dibuktikan bahwa pelaku usaha tidak merugikan konsumen. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Hak-hak yang diatur di dalam Undang-undang lain tetapi harus diingat bahwa UUPK tetap sebagai payung hukum bagi semua aturan lainnya berkenaan dengan perlindungan konsumen. 68 68 Ahmadi Miru Sutarman Yodo, Op.Cit, hal.51 44 Sedangkan kewajiban pelaku usaha tertuang di dalam Pasal 7 UUPK yaitu: 69 a. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; b. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta member penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan; c. Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; d. Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku; e. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan; f. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan; g. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian Pelaku usaha harus beritikad baik sesuai dengan Pasal 1338 Ayat 3 KUHPerdata. Dalam UUPK pelaku usaha diwajibkan beriktikad baik dalam melakukan kegaiatan usahanya, sedangkan konsumen beriktikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang danatau jasa. 70 Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang danatau jasa serta member penjelasan penggunaan, perbaikan, dan pemeliharaan. Informasi merupakan hal sangat penting, karena dengan tidak adanya informasi suatu produk, dapat memberikan kerugian konsumen. Pemberian informasi pun harus diberikan dengan jelas benar dan jujur. 69 Pasal 7 UUPK 70 Ahmad Miru Sutarman Yodo, Op.Cit, hal.54 45 Memperlakukan dan melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. Pelaku usaha tidak boleh memilih-milih dalam memperlakukan dan melayani konsumen. Maksud dari tidak boleh memilih-milih adalah tidak boleh melihat konsumen dari suku, ras, bangsa, agama, dan kekayaannya. Menjamin mutu barang danatau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang danatau jasa yang berlaku. Barang danatau jasa yang diberikan pelaku usaha harus memiliki standar mutu yang telah diatur. Bagi produk kecantikan haruslah lulus uji dari BPOM terlebih dahulu. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji, danatau mencoba barang danatau jasa tertentu serta memberi jaminan danatau garansi atas barang yang dibuat danatau yang diperdagangkan. Hal ini perlu dilakukan oleh pelaku usaha sebagai bahan percobaan tester. Karena, dengan pelaku usaha memberikan tester kepada konsumen, dapat memudahkan konsumen untuk memilih produk yang cocok untuk dirinya. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang danatau jasa yang diperdagangkan. Memberikan ganti rugi merupakan salah satu bentuk tanggung jawab pelaku usaha kepada konsumen yang merasa dirugikan akibat penggunaan barang danatau jasa, sehingga sangatlah perlu sebelum melakukan transaksi pelaku usaha harus benar-benar memberikan informasi berupa petunjuk 46 pemakaian kepada konsumen, dan harus memeriksa barang danatau jasa sebelum diperdagangkan. Memberi kompensasi, ganti rugi danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Pelaku usaha dituntut untuk bersikap jujur saat memberikan informasi suatu barang danatas jasa yang diberikan, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan karena tidak sesuai dengan yang perjanjikan. Salah satu kewajiban pelaku usaha yang sangat penting adalah penyampaian informasi yang benar, jelas dan jujur. Kekeliruan dalam memberikan informasi akan memberikan gambaran yang salah dan membahayakan bagi konsumen sebagai pengguna barang danatau jasa.

6. Hubungan Transaksi antara Konsumen degan Pelaku Usaha

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

11 159 147

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

2 73 128

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

6 67 128

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Konsumen Oleh Pt Pos Indonesia Berkaitan Dengan Pengiriman Barang Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Di Pt Pos Indonesia Cabang Kabanjahe)

10 145 95

1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia - Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 36

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UU No. 8 TAHUN 1999 A. Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen - Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

0 9 44