Saran Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

133 mengajukan surat gugatan, lalu proses pemeriksaan dan pembuktian. Pada gugatan yang didasarkan pada wanprestasi, penggugat tidak perlu membuktikan adanya kesalahan tergugat sehingga ia wanprestasi. Cukup dengan menunjukkan bukti-bukti bahwa tergugat telah tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat. Pada gugatan penggantian kerugian berdasarkan perbuatan melawan hukum, penggugat harus membuktikan bahwa tergugat melakukan sesuatu yang merugikan diri si penggugat. Penyelesaian sengketa melalui Penyelesaian Sengketa Alternatif dapat dilakukan dengan cara konsultasi, negoisasi, mediasi, konsiliasi atau penilaian ahli. UUPK telah mengatur penyelesaian sengketa melalui Penyelesaian Sengketa Alternatif melalui BPSK. Penyelesaian sengketa konsumen melalui BPSK dapat ditempuh apabila penyelesaian sengketa secara damai di luar pengadilan tidak berhasil, baik karena pelaku usaha menolak atau tidak memberi tanggapan maupun karena tidak tercapainya kesepakatan, dan jika penyelesaian sengketa di BPSK tidak berhasil, maka dapat diserahkan ke Pengadilan

B. Saran

1. Agar konsumen dan pelaku usaha tidak saling dirugikan, maka sebaiknya konsumen harus bisa menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih produk kecantikan impor dan pelaku usaha harus berprilaku jujur dalam memberikan informasi terkait produk kecantikan impor kepada konsumen. Apabila konsumen kurang mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan, maka 134 konsumen harus bertanya kembali kepada pelaku usaha, dan pelaku usaha harus bersedia menjawab semua pertanyaan konsumen terkait dengan informasi produk kecantikan impor sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Konsumen pun harus berhati-hati dalam membeli produk kecantikan impor. Jangan tergiur dengan iklan atau promosi yang memberikan janji-janji namun tidak diketahui kebenarannya. Konsumen harus dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat sekitar. Pelaku usaha juga harus berperilaku jujur, jangan untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tapi kesehatan, keamanan dan keselamatan konsumen tidak dipikirkan. Pelaku usaha juga harus mendaftarkan produknya ke BPOM sebagai bukti bahwa produk kecantikan impor yang dijual adalah produk yang telah mendapatkan izin edar dan aman untuk dipakai. 2. Pelaku usaha yang tidak dapat memberikan informasi secara benar, jelas dan jujur baik secara representasi, peringatan maupun intruksi yang terdapat di dalam label penandaan harus bertanggung jawab apabila timbul kerugian yang diderita oleh konsumen. Untuk itu pelaku usaha harus aktif dalam melindungi kesehatan, kemanan dan keselamatan konsumen yang menggunakan produk kecantikan impor dengan tidak menjual produk kecantikan impor yang berbahaya maupun ilegal. Karena produk kecantikan impor ilegal tidak dapat dipastikan bahwa produk tersebut aman. Pelaku usaha juga harus mendaftarkan produk kecantikan impor tersebut ke BPOM agar mendapatkan izin edar, dan produk yang dijualpun aman di pakai oleh konsumen 135 3. Baik konsumen maupun pelaku usaha apabila terjadi sengketa harus segera diselesaikan agar tercipta rasa persaudaraan yang erat. Namun alangkah lebih baik apabila penyelesaian sengketa tersebut dapat diselesaikan secara dalam dan di luar Pengadilan, mengingat penyelesaian sengketa di Pengadilan membutuhkan proses waktu yang lama dan bertele-tele. Jika konsumen merasa dirugikan, jangan ragu untuk mengadu ke lembaga konsumen yang ada, dan jika pelaku usaha merasa benar bahwa tidak melakukan perbuatan yang dituduhkan maka pelaku usaha juga berhak membuktikan kebenaran yang ada. 136 DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

11 159 147

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

2 73 128

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

6 67 128

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Konsumen Oleh Pt Pos Indonesia Berkaitan Dengan Pengiriman Barang Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Di Pt Pos Indonesia Cabang Kabanjahe)

10 145 95

1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia - Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 36

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UU No. 8 TAHUN 1999 A. Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen - Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

0 9 44