Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 96 tahun Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 67 tahun

86 tersebut, maka pelaku usaha harus bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam UUPK sebagai payung hukum perlindungan konsumen.

b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 96 tahun

1977 tentang Wadah, Pembungkus, Penandaan Serta Periklanan Kosmetik dan Alat Kesehatan Salah satu bentuk informasi yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha adalah meletakkan informasi berupa label atau penandaan di dalam kemasan produk kecantikan impor. Produk kecantikan yang diedarkan tidak boleh memuat informasi yang berbeda dengan kenyataan yang ada. Label atau penandaan harus sesuai dengan kenyataan, tidak palsu, dan tidak menyesatkan. 109 Penandaan tersebut juga harus sesuai dengan isian formulir permohonan pendaftaran yang telah disetujui. 110 Pada Pasal 6 Ayat 1 huruf a Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 96 tahun 1977 tentang Wadah, Pembungkus, Penandaan Serta Periklanan Kosmetik dan Alat Kesehatan selanjutnya disebut dengan PerMenKes tentang Wadah, Pembungkus, Penandaan Serta Periklanan Kosmetik dan Alat Kesehatan, tulisan pernyataan atau keterangan dalam penandaan harus: 1 Menggunakan huruf ukurannya sepadan dengan luas etiket; 2 Menggunakan warna kontras terhadap latar belakang; 3 Tidak dikaburkan oleh lukisan atau gambar dan tidak berdesak-desakan dengan tulisan lain, cetakan atau ukiran. 109 Pasal 5 huruf a PerMenKes tentang Wadah, Pembungkus, Penandaan Serta Periklanan Kosmetik dan Alat Kesehatan 110 Ibid. 87 Untuk produk kecantikan impor, apabila penandaan ditulis dalam bahasa asing, maka harus disertai keterangan mengenai kegunaan, cara penggunaan dan keterangan lain dalam bahasa Indonesia dengan huruf lain. 111

c. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 67 tahun

2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2013 tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang selanjutnya disebut dengan PerMenPerd tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang, pelaku usaha yang memproduksi atau mengimpor barang untuk diperdagangkan di pasar dalam negeri wajib mencantumkan label dalam bahasa Indonesia. 112 Label yang dimaksud adalah keterangan mengenai barang yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi keduanya, atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 113 Keterangan atau penjelasan pada label barang yang terkait dengan keselamatan, keamanan dan kesehatan konsumen serta lingkungan hidup harus 111 Ibid, Pasal 6 Ayat 2 112 Pasal 2 Ayat 1 PerMenPerd tentang Kewajiban Pencantuman Label Dalam Bahasa Indonesia Pada Barang 113 Ibid, Pasal 1 Angka 1 88 memuat cara penggunaan dan simbol bahaya danatau tanda peringatan yang jelas. 114 Produk kecantikan termasuk ruang lingkup dari barang, sehingga produk kecantikan impor yang diperdagangkan di Indonesia harus memuat informasi berbahasa Indonesia. Pelaku usaha yang melakukan impor barang harus sudah mencantumkan label informasi berbahasa Indonesia pada saat memasuki daerah pabean. 115 Hal ini bertujuan agar pada saat pemakaian, konsumen tidak merasa kebingungan dengan petunjuk yang ada pada kemasan produk kecantikan impor tersebut, dan akan memudahkan konsumen dalam menggunakannya atau memanfaatkannya.

d. Peraturan dan Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

11 159 147

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

2 73 128

Aspek Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Polis Bancassurance / Produk Kerjasama antara Bank dan Perusahaan Asuransi (Studi Kasus PT. Sun Life Financial Medan).

6 67 128

Kendala-Kendala Yang Dihadapi Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Dalam Mengimplementasikan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

6 80 130

Tinjauan Yuridis Tentang Perlindungan Konsumen Oleh Pt Pos Indonesia Berkaitan Dengan Pengiriman Barang Menurut Undang-Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus Di Pt Pos Indonesia Cabang Kabanjahe)

10 145 95

1. Pengaturan Perlindungan Konsumen di Indonesia - Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 36

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 17

Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor Menurut Uu No. 8 Tahun 1999 (Studi Pada Innovation Store Sun Plaza Medan)

0 0 9

BAB II TINJAUAN UMUM PERLINDUNGAN KONSUMEN MENURUT UU No. 8 TAHUN 1999 A. Pengertian Konsumen dan Hukum Perlindungan Konsumen - Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

0 9 44