88
memuat cara penggunaan dan simbol bahaya danatau tanda peringatan yang jelas.
114
Produk kecantikan termasuk ruang lingkup dari barang, sehingga produk kecantikan impor yang diperdagangkan di Indonesia harus memuat informasi
berbahasa Indonesia. Pelaku usaha yang melakukan impor barang harus sudah mencantumkan label informasi berbahasa Indonesia pada saat memasuki daerah
pabean.
115
Hal ini bertujuan agar pada saat pemakaian, konsumen tidak merasa kebingungan dengan petunjuk yang ada pada kemasan produk kecantikan impor
tersebut, dan akan memudahkan konsumen dalam menggunakannya atau memanfaatkannya.
d. Peraturan dan Keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan
Dari semua cara penyampaian informasi tentang produk kecantikan impor, pemberian label pada kemasan yang berisi tentang informasi produk, cara pakai,
dan peringatan merupakan hal yang paling penting. Hal ini sekaligus menunjukan bahwa produk tersebut telah mendapatkan izin edar oleh BPOM.
Menurut Pasal 1 Angka 4 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis
Kosmetik selanjutnya disebut dengan Peraturan Kepala BPOM tentang PTK “Penandaan adalah keterangan lengkap mengenai kosmetika meliputi aspek
keamanan dan manfaat, serta informasi lain yang dianggap perlu yang
114
Ibid, Pasal 7
115
Ibid, Pasal 3
89
dicantumkan pada etiket, brosur, atau bentuk lain yang disertakan pada kosmetika.
”
116
Agar beredarnya suatu produk kecantikan impor haruslah memenuhi syarat terlebih dahulu, dan salah satu syarat itu adalah kelengkapan informasi
yang berbahasa Indonesia yang tertera pada label kemasan produk, dan label pada produk tersebut akan dievaluasi oleh BPOM.
117
Penerapan informasi terhadap label produk kecantikan impor diatur di dalam Pasal 19 Keputusan Kepala BPOM
tentang Kosmetik yaitu “Wadah dan pembungkus harus diberikan penandaan yang berisi informasi yang lengkap,
objektif, dan tidak menyesatkan.” Sangat jelas bahwa setiap produk kecantikan baik buatan dalam negeri
maupun impor harus diberi penanda yang berisi informasi yang lengkap, objektif, dan tidak menyesatkan. Informasi yang terdapat di dalam penandaan produk
kecantikan harus sesuai dengan data pendaftaran yang disetujui oleh Kepala Badan.
118
Pemberian informasi pada label produk kecantikan impor harus memuat keterangan berupa:
119
a. nama produk;
b. nama dan alamat produsen atau importir penyalur;
c. ukuran, isi atau berat bersih;
d. komposisi dengan nama bahan sesuai dengan kodeks kosmetik
indonesia atau nomenklatur lainnya yang berlaku; e.
nomor izin edar; f.
nomor batch kode produksi;
116
Pasal 1 Angka 4 Peraturan Kepala BPOM tentang PTK
117
Yulius Secramento Tarigan, Loc.Cit.
118
Pasal 20 Keputusan Kepala BPOM tentang Kosmetik
119
Ibid, Pasal 23
90
g. kegunaan dan cara penggunaan kecuali untuk produk yang sudah
jelas penggunaannya; h.
bulan dan tahun kadaluwarsa bagi produk yang stabilitasnya kurang dari 30 bulan;
i. penandaan lain yang berkaitan dengan keamanan dan atau mutu.
Sesuai dengan Pasal 2 Ayat 3 Peraturan Kepala BPOM tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi, dimaksudkan bahwa penandaan produk
kecantikan harus menggunakan bahasa Indonesia untuk informasi berupa: a.
keterangan kegunaan; b.
cara penggunaan; c.
peringatan dan keterangan lain yan dipersyaratkan. Penandaan sebagai bentuk informasi yang diberikan pada produk
kecantikan harus menggunakan bahasa Indonesia dan harus mudah dibaca oleh konsumen. Penandaan yang diberikan juga harus penandaan yang tidak mudah
rusak maupun mudah luntur.
120
Informasi yang terdapat dalam penandaan produk kecantikan impor tidak boleh berisi informasi yang seolah-olah sebagai obat.
121
Maksudnya informasi di dalam penandaan produk kecantikan tersebut tidak boleh memuat janji-janji
seakan dapat menyembuhkan. Kosmetika tidak boleh diiklankan dengan menggunakan kata-kata mengobati, menyembuhkan atau kata lain yang
semakna seolah-olah untuk mengobati suatu penyakit.
122
Perlindungan konsumen atas hak informasi terhadap produk kecantikan impor dimuat dalam berbagai pasal peraturan perundang-undangan. Hal ini
120
Pasal 6 Peraturan Kepala BPOM tentang PTK
121
Pasal 21 Keputusan Kepala BPOM tentang Kosmetik
122
Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 386Men.KesSKIV1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga Dan Makanan Minuman
91
ditujukan agar melindungi hak-hak konsumen terutama hak informasi dan dapat menjadi sumber hukum yang akan dipakai dalam menyelesaikan sengketa
perlindungan konsumen.
2. Pengawasan Atas Hak Informasi Terhadap Produk Kecantikan Impor