21 Persediaan ini mempertimbangkan potongan pembelian dan biaya pengangkutan
yang lebih murah karena perusahaan melakukan pembeliandalam jumlah yang besar.
3. Fungsi Anticipation
Yaitu fungsi yang berguna bagi perusahaan dalam menghadapi ketidakpastian waktu kedatangan barang selama periode pemesanan kembal isehingga
memerlukan persediaan pengaman. Fungsi ini menjadi pelengkap bagi fungsi decoupling.
3.1.7 Biaya – Biaya Persediaan
Dalam pembuatan setiap keputusan yang akan mempengaruhi besarnya jumlah persediaan, biaya-biaya variabel berikut ini harus dipertimbangkan
diantaranya Handoko, 1997: a.
Biaya penyimpanan Merupakan biaya yang dikeluarkan berkenaan dengan diadakannya
persediaan barang. Biaya ini terdiri atas biaya-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan
semakin besar apabila kuantitas bahan yang dipesan semakin banyak, atau rata- rata persediaan semakin tinggi. Biaya ini meliputi biaya pemeliharaan, biaya
kerusakan dan penyusutan, biaya asuransi, dan biaya opportunity. b.
Biaya pemesanan pembelian Merupakan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan
bahan sejak bahan dipesan sampai bahan tersedia di gudang. Setiap kali barang dipesan, perusahaan menanggung biaya pemesanan order cost.
c. Biaya kehabisan atau kekurangan bahan
Merupakan biaya yang timbul sebagai akibat tidak tersedia bahan pada waktu yang diperlukan, bukan biaya nyata melainkan biaya kehilangan kesempatan.
Biaya ini merupakan biaya yang sulit diperkirakan. Biaya ini timbul bila persediaan tidak mencukupi adanya permintaan bahan.
3.1.8 Persediaan Pengaman
Dalam kondisi actual perusahaan sering dihadapkan dengan fluktuasi permintaan. Persediaan penyangga safety stok selama periode waktu
22 tenggang merupakan tindakan penanggulangan yang logis dalam mengatasi
permintaan yang fluktuatif. Service level adalah peluang untuk dapat memenuhi permintaan selama periode waktu tenggang.
3.1.9 Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan yang membentuk bagian menyeluruh dari produk jadi. Masalah yang sering terjadi pada produsen adalah
ketersediaan bahan baku, baik jumlah dan kualitasnya. Menurut Assauri 1999, pengertian bahan baku meliputi semua bahan yang dipergunakan
dalam perusahaan pabrik, kecuali terdapat bahan-bahan yang secara fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang dimiliki
pabrik tersebut.
3.1.10 Pengendalian Persediaan Metode Konvensional