II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Usaha Kecil
Undang-Undang UU Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pemberdayaan Usaha Kecil mendefinisikan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi
rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kelayakan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan Chaerunnisa 2007.
Kriteria usaha kecil berdasarkan UU Nomor 9 Tahun 1995 Pasal 5 Ayat 1, adalah sebagai berikut :
1 Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 tidak termasuk
tanah atau tempat usaha. 2
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00. 3
Milik Warga Negara Indonesia. 4
Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau usaha besar. 5
Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Kriteria di atas, nilai nominalnya dapat diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian, yang diatur dalam Peraturan Pemerintah. UU
Nomor 9 tahun 1995 juga mengatur mengenai kebijaksanaan pemerintah dalam menumbuhkan iklim usaha dalam aspek perizinan usaha dengan
menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan, serta memberikan kemudahan persyaratan untuk memperoleh perizinan. Pembinaan dan pengembangan usaha
kecil dilakukan pemerintah dalam bidang produksi dan pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, serta teknologi.
Menurut Sinaga 2002, diacu dalam Kurniawan 2008 industri kecil dapat digolongkan menjadi tiga kelompok berdasarkan aspek pengolahan dan
teknologi yang digunakan, yaitu : 1
Kelompok industri kecil tradisional yang memiliki ciri-ciri penggunaan teknologi yang sederhana berlandaskan dukungan unit pelayanan teknis dan
mempunyai keterkaitan dengan sektor ekonomi lain secara regional.
11 Pengelolaannya bersifat sektoral dan masih dalam batas pembinaan
administratif pemerintah. 2 Kelompok industri kerajinan menggunakan teknologi tepat guna tingkat
madya dan sederhana, merupakan perpaduan industri kecil yang menerapkan proses modern dan keterampilan nasional. Ciri yang amat spesifik adalah
mengembangkan misi pelestarian budaya bangsa yang erat kaitannya dengan seni budaya bangsa.
3 Kelompok industri kecil modern menggunakan teknologi madya hingga modern dengan skala produksi terbatas, didasarkan atas dukungan penelitian
dan pengembangan di bidang teknis. Penggunaannya lebih bersifat lintas sektoral dan menggunakan peralatan atau mesin produksi khusus.
Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang dimiliki, BPS 2005, diacu dalam Patmawaty 2009 membagi industri di Indonesia menjadi empat kelompok,
yaitu : 1
Industri besar adalah perusahaan atau industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja lebih dari 100 orang.
2 Industri besar adalah perusahaan atau industri pengolahan yang memiliki
tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang. 3
Industri besar adalah perusahaan atau industri pengolahan yang memiliki tenaga kerja antara 5 sampai 19 orang.
4 Industri besar adalah perusahaan atau industri pengolahan yang memiliki
tenaga kerja antara 1 sampai 4 orang. Usaha mikro dan kecil memiliki modal yang sangat kecil atau bahkan
tidak memiliki modal sama sekali Khandler 1998, diacu dalam Kurniawan 2008. Meskipun demikian sektor usaha mikro dan kecil UMK merupakan sumber
pendapatan dan kesempatan kerja yang penting bagi penduduk di desa, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki tanah sebagai pendukung sektor pertanian
bahkan UMK menjadi sumber utama pendapatan rumah tangga di beberapa rumah tangga pedesaan.
2.2. Tungku