Perumusan Masalah Studi Kelayakan Usaha Tungku Sekam Di Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

6 desa ini adalah 225,56 hektar, sedangkan lahan yang digunakan untuk sawah dan ladang adalah 194,572 hektar. Desa Cikarawang memiliki tiga dusun, yaitu Dusun I,II,dan III dan dua usaha penggilingan gabah milik perorangan yang terletak di Dusun I dan Dusun III. Sekam padi hasil penggilingan gabah di Desa Cikarawang belum dimanfaatkan secara optimal baik oleh para petani maupun warga sekitar. Para petani di Desa Cikarawang tergabung dalam beberapa kelompok tani diantaranya ialah Kelompok Tani Hurip KTH. Selama ini KTH telah menjalankan beberapa unit usaha seperti penanaman ubi jalar untuk bahan baku saos dan pembuatan kue dari tepung ubi jalar serta unit simpan pinjam. Salah satu unit usaha yang baru akan dikembangkan ialah usaha tungku sekam. Unit usaha tungku sekam membutuhkan biaya investasi untuk penyediaan komponen-komponen seperti tabung penampung bekas bakaran sekam dari gerabah atau kalengdrum, kerucut penampung sekam dari seng, behel dudukan wadah memasak besi, dan pipa dari seng serta lahan dan bangunan untuk menjadi tempat produksi. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian terhadap kelayakan usaha dari tungku sekam. Penelitian menggunakan analisis finansial melalui berbagai kriteria kelayakan usaha, yaitu Net Present Value NPV, Net Benefit Cost Ratio Net BC, Internal Rate of Return IRR, Pay Back Periode PBP. Kriteria tambahan lainnya seperti Break Event Point BEP dan Harga Pokok Produksi HPP. Selain itu dikaji pula mengenai tingkat sensitivitas Switching Value apabila terjadi perubahan-perubahan yang terkait dengan biaya operasional serta volume produksi. Melalui penelitian tungku sekam, aspek-aspek dalam menilai kelayakan dapat diketahui sehingga dapat menjadi sumber informasi bagi para investor yang ingin berminat menanamkan modalnya ke KTH untuk pengembangan usaha tungku sekam.

1.2. Perumusan Masalah

Indonesia merupakan negara yang akan berbagai energi alternatif. Sumber-sumber energi yang ada selama ini telah dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas sehari-hari, diantaranya ialah untuk keperluan memasak. Masyarakat memerlukan suatu perangkat atau alat untuk mengubah energi potensial biomassa menjadi energi panas, yang sering disebut sebagai kompor atau tungku. Jenis 7 tungku beraneka ragam sesuai dengan kebudayaan daerah setempat dan jenis bahan bakar yang digunakan. Sebagian besar bahan bakar yang sering digunakan untuk keperluan memasak ialah bahan bakar minyak dan kayu bakar. Permintaan akan BBM minyak terus dilakukan sepanjang hari, sementara itu produksi minyak nasional semakin berkurang. Untuk itu kehadiran bahan bakar alternatif memiliki prospek yang cukup cerah. Sekam padi sebagai salah satu bahan bakar alternatif mampu menjawab kebutuhan masyarakat terutama masyarakat pedesaan yang secara demografis masih dikelilingi banyak areal persawahan. Potensi yang dimiliki oleh sekam padi didukung dengan adanya penemuan tungku sekam oleh para peneliti dari Departemen Fisika IPB. Sampai saat ini produksi tungku sekam masih dikendalikan oleh Tim Peneliti di Laboratorium Mekanik dan Kayu Departemen Fisika IPB. Bersama 25 warga binaan IPB dari beberapa desa, Tim Peneliti sudah membuat 1.200 unit tungku sekam. Masalah yang dihadapi dalam pengusahaan tungku sekam ialah terbatasnya pihak-pihak yang mampu mengembangkan produksi tungku sekam, sementara respon masyarakat terhadap tungku sekam masih tinggi. Hal ini terbukti dari hasil sosialisasi pihak IPB ke beberapa desa di lingkar kampus IPB termasuk salah satunya Desa Cikarawang. Dalam sosialisasi tersebut setiap desa mendapat masing-masing 10 sampai 15 tungku sekam untuk dibagikan secara gratis kepada warganya. Masyarakat merasakan manfaat yang cukup besar karena mampu menghemat pengeluaran untuk BBM ataupun minyak mentah. Kelompok Tani Hurip yang sebagian besar anggotanya para petani, juga memiliki potensi dalam mengembangkan usaha tungku sekam. Keberadaan sekam di Desa Cikarawang masih cukup melimpah, walupun sampai saat ini telah dimanfaatkan sebagai alas tidur ternak ayam dan pembuatan pupuk bokasi. Selain itu, beberapa anggota Kelompok Tani Hurip telah memiliki keahlian dalam memproduksi tungku sekam karena telah mengikuti program pelatihan di Laboratorium Mekanika dan Kayu, Dept. Fisiska, FMIPA, IPB. Usaha tungku sekam yang akan didirikan oleh Kelompok Tani Hurip nantinya juga akan mengalami situasi dimana harga-harga komponen penyusun tungku sekam mengalami kenaikan atau saat produk tungku sekam mulai jenuh 8 sehingga penjualannya mengalami penurunan. Hal tersebut dapat saja terjadi, sehingga daya tahan usaha tungku sekam terhadap perubahan manfaat dan biaya harus diprediksikan sejak pendirian usaha tersebut mulai direncanakan. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah diantaranya : 1 Bagaimana langkah-langkah implementasi pendiriran unit usaha tungku sekam dengan pendekatan kolaboratif ? 2 Bagaimana kelayakan pendirian unit usaha tungku sekam di lokasi penelitian dilihat dari aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek kelayakan organisasi, aspek manajemen operasional, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, dan aspek finansial? 3 Bagaimana tingkat sensitivitas Switching Value dari pendirian unit usaha tungku sekam apabila terjadi perubahan-perubahan pada komponen manfaat dan biaya?

1.3. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

Analisis kelayakan finansial dan kesempatan kerja pada usahatani pepaya (studi kasus di Kebun Percobaan Cikarawang, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 16 129

Analisis Tingkat Partisipasi dan Loyalitas Anggota Pada Kelompok Tani Hurip Dengan Pendekatan Participatory Action Research /PAR (Kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

0 8 10

Studi kelayakan pendirian usaha penggilingan gabah di desa Cikarawang, kecamatan Dramaga, kabupaten Bogor

1 24 267

Studi kelayakan bisnis tanaman buah jambu kristal pada kelompok tani desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor

9 47 64

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ubi jalar: studi kasus Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang Kecamatan Darmaga Kabupaten Bogor

10 37 93

Analisis kelayakan finansial usaha pupuk kompos (Studi Kasus : Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

2 12 227

Kelayakan Usaha Pembesaran Itik Pedaging (Studi Kasus pada Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

5 55 317

Keanekaragaman Jenis Kelelawar di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat

0 3 24

Analisis Pemasaran Ubi Jalar (Studi Kasus: Kelompok Tani Hurip, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

9 46 125

Partisipasi Dan Perubahan Perilaku Anggota Kelompok Wanita Tani Di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.

0 2 1