35 Pada Analisis switching value, dicari beberapa nilai pengganti pada
komponen biaya dan manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal.
Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol NPV=0. NPV sama dengan 0 akan membuat IRR sama dengan tingkat suku bunga dan
Net BC sama dengan 1 cateris paribus. Artinya, sampai tingkat berapa proyek yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan harga atau penurunan
input dan penurunan harga atau jumlah output Gittinger, 1986. 8
Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi ialah suatu laporan keuangan yang meringkas penerimaan
dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode akuntansi. Laporan laba rugi juga merupakan suatu laporan yang menunjukkan hasil-hasil operasi
perusahaan selama waktu tersebut Gittinger, 1986. Laporan laba rugi ini menghasilkan suatu perhitungan yang akhirnya dapat melihat apakah suatu
proyek yang dijalankan mendapatkan keuntungan ataukah mendapatkan kerugian selama waktu proyek. Laba ialah apa saja yang tersisa setelah
dikurangkan dengan pengeluaran-pengeluaran yang timbul di dalam memproduksi atau menjual barang dan jasa.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Krisis energi mendorong timbulnya kebutuhan untuk mencari bahan bakar alternatif yang lebih murah dan mudah didapat. Salah satu bahan bakar alternatif
yang dapat digunakan ialah sekam. Potensi sekam sebagai bahan baku alternatif mendapat respon positif dari
kalangan akdemisi Tim peneliti Departemen Fisika IPB dengan menemukan tungku sekam. Penemuan teknologi ini diikuti dengan berbagai langkah konkrit
terutama untuk mensosialisasikan tungku sekam ke desa-desa di lingkar kampus IPB yang masih memiliki lahan sawah dan kondisi ekonomi masyarakat yang
tergolong menengah ke bawah. Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang turut mendapatkan
sosialisasi tungku sekam karena kesesuaian kondisi masyarakat serta ketersediaan sekam di desa tersebut. Potensi fisik desa ini masih luas yaitu sekitar 155.620
36 hektar merupakan lahan sawah. Keberadaan dua penggilingan gabah milik yang
terletak di Dusun I dan II menyebabkan ketersediaan sekam cukup melimpah. Melihat keadaan tersebut, Kelompok Tani Hurip yang merupakan salah
satu kelompok tani di Desa Cikarawang, ingin berkontribusi dalam meningkatkan produksi tungku sekam serta menjualnya kepada masyarakat desa, sehingga
masyarakat dapat mengurangi pengeluaran terhadap penggunaan BBM atau minyak mentah yang akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Desa Cikarawang. Kondisi ini didukung oleh Tim Peneliti IPB yang memberi izin kepada Koperasi Unit Desa KUD atau kelompok tani untuk memproduksi
tungku sekam tanpa membayar royalti. Peluang pasar tungku sekam cukup besar mengingat pengeluaran
masyarakat terhadap BBM atau minyak mentah terus meningkat, akan tetapi usaha ini juga membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga harus dianalisis
apakah bisnis tungku sekam tersebut layak atau tidak untuk diusahakan. Terdapat dua aspek utama dalam analisis kelayakan, yaitu aspek non finansial dan aspek
finansialkeuangan. Aspek non finansial yang dianalisis adalah aspek pasar dan pemasaran,
aspek teknis dan teknologis, aspek kelayakan organisasi, aspek manajemen operasional, dan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Sedangkan pada aspek
finansial, meliputi NPV Net Present Value, IRR Internal Rate of Return, Net BC, dan Payback Periode, serta krieria tambahan lainnya seperti Break Event
Point BEP dan Harga Pokok Produksi HPP. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kelayakan usaha tugku sekam jika terjadi perubahan-peribahan pada
komponen manfaat dan biaya, dilakukan juga analisis Switching Value.
37
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional.
Rekomendasi
Potensi usaha Tungku Sekam Kelompok Tani Hurip dan masyarakat Dusun II Desa Cikarawang
Keinginan untuk mengembangkan usaha Tungku Sekam sendiri Ketersediaan bahan
baku sekam Izin produksi dari
Tim peneliti IPB
Pendekatan PAR Perencanaan Usaha Tungku Sekam kolaboratif
Pasar, Teknis, Kelayakan Organisasi Manajemen, Finansial
Pencarian Data : Primer dan Sekunder
Data cukup
TIDAK
YA Tabulasi Data
• Analisis Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran
• Analisis Kelayakan Aspek Teknis dan Teknologis
• Analisis Kelayakan Organisasi
• Analisis Kelayakan Aspek Manajemen Operasional
• Analisis Kelayakan Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan
• Analisis Kelayakan Aspek Finansial
• Analisis Sensitivitas Switching Value
Layak
YA TIDAK
•
Efisiensi Biaya
•
Perbaikan Teknologi
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi dipilih secara sengaja Purposive
dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut telah menerima sosialisasi tungku sekam dan beberapa anggota kelompok tani pernah mengikuti pelatihan
pembuatan tungku sekam yang diadakan oleh Tim Peneliti IPB. Selain itu, Desa Cikarawang merupakan salah satu daerah yang potensial untuk pengembangan
tungku sekam didasarkan atas ketersediaan sekam yang cukup melimpah sebagai hasil sampingan dari penggilingan gabah di daerah tersebut. Penelitian ini
dilakukan dari bulan Januari sampai Maret 2009.
4.2. Jenis Data dan Sumber Data