15
2.3. Sekam
Sekam merupakan salah satu limbah pertanian yang mempunyai kadar silika dan selulosa yang cukup tinggi dibandingkan dengan limbah pertanian
lainnya. Hal ini dapat memberikan pembakaran yang merata terus-menerus Beagle 1979, diacu dalam Fitriana 2005
. Somaatmadja 1980, diacu dalam
Fitriana 2005 menyatakan bahwa sekam mempunyai kandungan bahan kimia yang tidak jenuh berbeda dengan kayu. Crist 1959 dan Houston 1972, diacu
dalam Fitriana 2005 mengemukakan bahwa nilai panas sekam antara lain 5000- 6000 BTU atau 2822,40-3386,88 kcalkg sekam. Pada Tabel 4 dapat dilihat
komposisi kimiawi sekam padi.
Tabel 4. Komposisi Kimia Sekam Padi
No Komponen
Kandungan 1 Kadar
air 9,02
2 Protein Kasar
3,03 3 Lemak
1,18 4 Serat
Kasar 35,68
5 Abu 17,71
6 Karbohidrat Kasar
33,71 7
Karbon Zat
arang 1,33
8 Hidrogen 1,54
9 Oksigen 33,64
10 Silika SiO2 16,98
Sumber : Irzaman et al. 2008
Menurut Hartoyo 1983, diacu dalam Fitriana 2005 ada beberapa keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan sekam padi antara lain :
1 Mengurangi pemakaian kayu bakar oleh sebagian masyarakat pedesaan dan
secara tidak langsung dapat mencegah upaya kerusakan hutan apabila penyediaan kayu bakar tidak mencukupi di daerah itu.
2 Sekam padi dapat dihasilkan sepanjang tahun dalam jumlah yang cukup besar
dan tersedia di tempat-tempat tidak jauh dari pemukiman penduduk. 3
Membantu sebagian masyarakat yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan akan energi sehari-hari.
16 Hasil pengamatan dan analisa laboratorium sekam padi sebagai bahan bakar
langsung dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 5 . Beberapa Sifat Dasar Sekam Padi
No Komponen Keterangan
1 2
3 4
5 6
7 Nilai bakar potensial
Nilai bakar efektif Kadar abu
Rendemen hasil olahan arang
Kadar abu arang sekam Nilai kalor arang
sekam Sifat pembakaran
sekam 3.053 calkg contoh kering udara atau 3,217
calkg contoh kering tanur 1 kg sekam padi kurang lebih setara dengan
0,121 l minyak tanah 21,79 terhadap kering tanur
25,7 terhadap contoh kering udara 39,47 terhadap contoh kering tanur
3,574 kcalkg Dalam bentuk tumpukan tidak dapat
memberikan nyala dalam pembakaran
Sumber : Hartoyo 1983, diacu dalam Fitriana 2005
2.4. Tungku Sekam