31 Return IRR, Net BenefitCost Net BC, Break Event Point BEP, Payback
Period PBP, analisis sensitivitas Gray et al, 1992.
3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat
Dalam analisa proyek, tujuan-tujuan analisa harus disertai dengan definisi biaya-biaya dan manfaat-manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu
yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah segala sesuatu yang membantu tujuan Gittinger 1986. Biaya dapat juga didefinisikan sebagai
pengeluaran atau korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya yang diperlukan suatu proyek dapat dikategorikan
sebagai berikut: 1
Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang, seperti : tanah, bangunan, pabrik, dan mesin.
2 Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang
diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti: biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
3 Biaya lainnya, seperti: pajak, bunga, dan pinjaman.
Manfaat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan kontribusi terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi:
1 Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan
dirasakan sebagai akibat dari investasi, seperti: peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja.
2 Manfaat tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan
tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti: rekreasi.
Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penilaian
investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai
perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek Gittinger 1986.
32
3.1.4. Analisis Kelayakan Investasi
Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur kemanfaatan proyek
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaannya terletak pada konsep Time Value of Money
yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto. Perhitungan diskonto merupakan suatu teknik yang dapat “menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang
akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang, sedangkan perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum, yaitu : ukuran-ukuran
tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai lamanya arus manfaat yang diterima Gittinger 1986.
Konsep nilai waktu uang time value of money menyatakan bahwa nilai sekarang present value adalah lebih baik daripada nilai yang sama pada masa
yang akan datang future value. Ada dua sebab yang menyebabkan hal ini terjadi yaitu : time preference sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat
ini lebih disenangi daripada jumlah yang sama namun tersedia di masa yang akan datang dan produktivitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki saat sekarang
memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi
masyarakat secara keseluruhan Kadariah, et al. 1976. Kadariah, et al. 1976 juga mengungkapkan bahwa kedua unsur tersebut
berhubungan timbal balik di dalam pasar modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat
dimungkinkan untuk membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata. Untuk tujuan itu, tingkat suku
bunga ditentukan melalui proses discounting.
3.1.5. Analisis Finansial