28 individu atau badan usaha tentunya akan menambah pemasukkan pemerintah
baik dari pajak pertambahan nilai maupun dari pajak penghasilan dan retribusi berupa biaya perizinan, biaya pendaftaran, dan administrasi, dan
lainnya yang layak diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Secara makro pemerintah dapat berharap dari keberhasilan dari studi kelayakan
bisnis ini adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah ataupun nasional sehingga tercapai pertumbuhan Produk Domestik Bruto PDB dan
kenaikan income per kapita. Menurut Husnan dan Suwarsono 2000, tahap-tahap untuk melakukan
investasi usaha adalah sebagai berikut : 1
Identifikasi Pengamatan dilakukan terhadap lingkungan untuk memperkirakan
kesempatan dan ancaman dari usaha tersebut. 2
Perumusan Tahap perumusan merupakan tahap untuk menerjemahkan kesempatan
investasi ke dalam suatu rencana proyek yang konkrit, dengan faktor-faktor yang penting dijelaskan secara garis besar.
3 Penilaian
Penilaian dilakukan dengan menganalisa dan menilai aspek pasar, teknik, manajemen, dan finansial.
4 Pemilihan
Pemilihan dilakukan dengan mengingat segala keterbatasan dan tujuan yang akan dicapai.
5 Implementasi
Implementasi yaitu menyelesaikan proyek tersebut dengan tetap berpegang pada anggaran.
3.1.2. Aspek-Aspek Studi Kelayakan
Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari
berbagai aspek. Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis, harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek sebagai berikut :
1 Aspek Pasar dan Pemasaran
29 Analisis aspek pasar dan pemasaran bertujuan untuk memahami berapa besar
potensi pasar yang tersedia, berapa bagian yang dapat diraih oleh perusahaan atau usaha yang diusulkan, serta strategi pemaaran yang direncanakan untuk
memperebutkan konsumen Husnan dan Suwarsono 2000. Proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pemasaran, pengembangan strategi pemasaran,
perencanaan program pemasaran, dan pengelolaan usaha pemasaran Kotler 1997.
2 Aspek Teknis dan Teknologis
Aspek teknis bertujuan untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi perencanaan yang telah dilakukan dapat dilaksanakan secara layak
atau tidak Husnan dan Suwarsono 2000. Pada aspek teknis dan teknologis dipaparkan beberapa faktor yaitu penentuan kapasitas produksi, tata letak
pabrik, serta pemilihan mesin, peralatan, dan teknologi untuk produksi Umar 2003.
Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemapuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam waktu tertentu. Tata letak layout atau disebut juga
tata ruang yaitu penempatan fasilitas-fasilitas yang dipakai di dalam pabrik, seperti letak mesin-mesin, letak alat-alat produksi, alur pengangkutan, dan
seterusnya. Letak dari berbagai fasilitas tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan secara efektif dan efisien Umar 2003
Pemilihan mesin, peralatan serta teknologi yang akan diterapkan dewasa ini hampir tidak dapat dipisahkan. Beberapa kriteria dalam pemilihan teknologi
yang digunakan yaitu kesesuaian dengan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi, keberhasilan penggunaan teknologi di tempat lain,
kemampuan tenaga kerja dalam mengimplementasikan teknologi, dan kemampuan mengantisipasi terhadap teknologi lanjutan Umar 2003.
3 Aspek Kelayakan Organisasi
Kelayakan organisasi menggambarkan kesiapan kelompok atau organisasi sebelum memulai suatu usaha yang diawali dengan adanya kesepakatan
diantara anggota kelompok atau dengan para mitra. Hal ini dibuktikan dengan kesediaan masyarakat atau anggota kelompok dalam mengikuti
kegiatan diskusi rencana usaha. Tujuannya ialah agar masyarakat atau
30 anggota kelompok nantinya juga ikut terlibat baik dalam proses produksi
maupun konsumsi dari produk yang akan diusahakan. Dalam aspek tersebut sistem pengambilan keputusan, transparansi akuntabilitas, sistem pembagian
keuntungan serta keterlibatan pihak mitra yang berkerjasama harus dibuktikan dengan adanya pernyataan hitam di atas putih agar kelancaran
usaha dapat terjamin dikemudian hari. 4
Aspek Manajemen Operasional Manajemen operasional merupakan suatu fungsi atau kegiatan manajemen
yang meliputi perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan terhadap operasi perusahaan Umar 2003, sedangkan menurut
Husnan dan Soewarsono 2000 analisis manajemen operasional meliputi deskripsi pekerjaan yang akan dilakukan, persyaratan untuk melakukan
perkerajaan tersebut, serta struktur organisasi perusahaan. Aspek manajemen operasional juga perlu mengkaji mengenai legalitas atau
aspek yuridis suatu perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakini apakah secara yuridis perencanaan usaha yang telah dibuat dapat dinyatakan secara
layak dihadapan pihak yang berwajib dan masyarakat Umar 2003 5
Aspek finansial Aspek finansial membicarakan bagaimana menghitung kebutuhan dana, baik
kebutuhan dana untuk aktiva tetap maupun dana untuk modal kerja. Analisis aspek finansial juga membicarakan mengenai sumber dana yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan jumlah dana tersebut, sekaligus pengalokasiannya secara efisien sehingga memberikan tingkat keuntungan
yang menjanjikan. Beberapa hal yang dibahas dalam analisis aspek finansial antara lain yaitu penentuan kebutuhan dan pengalokasian dana, serta kriteria
penilaian investasi Husnan dan Soewarsono 2000. Penentuan suatu keputusan investasi dilihat dari kriteria penilaian investasi.
Kriteria penilaian investasi digunakan untuk menilai apakah suatu usaha layak untuk dilaksanakan apabila dipandang dari aspek profitabilitas
komersialnya Husnan dan Soewarsono 2000. Pada umumnya ada beberapa metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas
dari suatu investasi, yaitu metode Net Present Value NPV, Internal Rate of
31 Return IRR, Net BenefitCost Net BC, Break Event Point BEP, Payback
Period PBP, analisis sensitivitas Gray et al, 1992.
3.1.3. Teori Biaya dan Manfaat