Ukuran Inti
Faktor Pengaruh
Gambar 4. Kerangka Kerja Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan Sumber : Kaplan dan Norton, 2000
2.4. Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai perusahaan jasa pest control belum pernah dilakukan sebelumnya. Tetapi penelitian mengenai pengukuran kinerja perusahaan dengan
menggunakan Balanced Scorecard telah banyak dilakukan sebelumnya. Berikut adalah beberapa penelitian terdahulu mengenai pengukuran kinerja perusahaan
dengan menggunakan Balanced Scorecard : Retensi
Karyawan Produktivitas
Karyawan
HASIL
Kepuasan Karyawan
Kompetensi staff
Infrastruktur Teknologi
Iklim untuk bertindak
Penelitian yang dilakukan pada PT. Fastfood Indonesia oleh Sulistyowati 2004 menghasilkan analisa tentang sistem pengukuran kinerja dan hasil
pencapaian kinerja perusahaan berdasarkan target yang ditetapkan dalam kerangka BSC. Selain berhasil merumuskan Key Performance Indicator KPI
untuk perusahaan tersebut, penelitian ini juga dilengkapi dengan survei kepuasan pelanggan, serta survei kepuasan dan motivasi karyawan.
Rinaldi 2005, melakukan penelitian dengan topik penerapan konsep Balanced Scorecard dalam pengukuran kinerja taman aquarium air tawar Taman
Impian Indonesia Indah. Bertujuan untuk mendeskripsikan, merumuskan dan menfokuskan dalam penerapan Balanced Scorecard sebagai alat ukur kinerja
perusahaan dan berusaha membandingkan dengan hasil pengukuran kinerja perusahaan yang dilakukan sebelumnya oleh perusahaan. Dari hasil penelitian
tersebut kinerja TAAT TMII secara keseluruhan sangat baik dengan total skor sebesar 4,57 dari total skor 5,00.
Berdasarkan referensi penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa referensi tersebut pada perusahaan jasa pest control dengan menggunakan metode
Balanced Scorecard dapat memberikan suatu penilaian kinerja perusahaan dengan komprehensif dan mengintegrasikan semua aspek dalam menunjang pencapaian
tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan secara jangka panjang maupun jangka pendek, oleh karena itu tema pengukuran kinerja perusahaan dengan
menerapkan konsep Balanced Scorecard dalam persiapan implementasi strategi perusahaan di PT APCO. Hal inilah yang menjadi pertimbangan untuk dianalisis.
Tabel 2. Hasil Penelitian Terdahulu Sumber
Judul Hasil Penelitian
Damayanti, 2002 Pengukuran Kinerja
Perusahaan Ban dengan Pendekatan Balanced
Scorecard Analisis yang digunakan
deskriptif evaluatif, rasio dan pendekatan Balanced
Scorecard. Kinerja perusahaan menurut Balanced
Scorecard cukup memuaskan.
Reza, 2003 Perancangan Sistem
Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Konsep
Balanced Scorecard pada PT. Sea World Indonesia, Jakarta
Analisis yang digunakan pendekatan Balanced
Scorecard dalam empat perspektif.
Saputra, 2004 Analisis Kinerja Dinas
Pertanian Kabupaten Bogor dengan Konsep Kartu Nilai
Berimbang BSC Hasil peninjauan di empat
perspektif Balanced Scorecard menunjukkan
kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Bogor di bawah
maksimal.
Ratri, 2004 Analisis Kinerja Koperasi
melalui Penerapan Balanced Scorecard
Studi kasus KPBS Pangalengan, Jawa Barat
menunjukkan bahwa pengukuran kinerja finansial
berdasarkan Laporan Tahunan dan Rencana Anggaran dan
Pendapatan untuk tahun berikutnya.
III. KERANGKA PEMIKIRAN
PT APCO sebagai perusahaan berorientasi pada profit meletakkan tujuan dan langkah global dari perusahaan secara mendasar ke dalam Visi dan Misi
perusahaan. Melalui visi dan misi perusahaan, langkah-langkah teknis bisnis dituangkan lebih detail melalui serangkaian strategi perusahaan. strategi
perusahaan yang tepat dan terencana akan mampu mempertahankan kinerja purusahaan dengan baik. PT APCO sebagai unit bisnis yang bergerak di bidang
jasa pest control sedang menghadapi perubahan-perubahan baik dari sisi internal maupun
eksternal, di
mana perubahan-perubahan
tersebut akan
sangat mempengaruhi
eksistensi PT
APCO sebagai
perusahaan dengan
tujuan menghasilkan profit. Secara internal PT APCO akan menghadapi hambatan-
hambatan meliputi dari hambatan visi, hambatan pelaku bisnis, hambatan manajemen dan sumberdaya. Untuk menyesuaikan perubahan-perubahan yang
terjadi pada kedua lingkungan tersebut, PT APCO memerlukan strategi perusahaan yang sesuai dengan kondisi lingkungan yang sedang terjadi untuk
bertahan hingga mampu memenangi persaingan bisnis. Penyesuaian strategi perusahaan ini dilakukan secara kontinyu melalui pengukuran atas kinerja
perusahaan untuk melakukan perbaikan atas strategi perusahaan agar tepat dan sesuai. Salah satu alat untuk melakukan pengukuran kinerja perusahaan adalah
dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. Konsep Balanced Scorecard melakukan pengukuran kinerja melalui 4 perspektif, yaitu antara lain: Finansial,
pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif Finansial dalam konsep Balanced Scorecard mengukur perencanaan
dan pelaksanaan strategi terhadap pengaruh kontribusi dan perbaikan yang
mendasar bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Tujuan finansial menjadi fokus tujuan dan ukuran di semua perspektif scorecard lainnya. Tujuan finansial
diukur melalui pendekatan dari kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan pertumbuhan penjualan.
Perspektif pelanggan melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar yang akan dimasuki. Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadi
komponen tujuan finansial perusahaan. Perspektif ini biasanya terdiri atas
beberapa ukuran utama atau ukuran generic keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. Kelompok ukuran utama
pelanggan terdiri dari komponen: kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan.
Selain itu, perspektif pelanggan juga memungkinkan perusahaan melakukan identifikasi dan pengukuran secara eksplisit proposi nilai yang akan
perusahaan berikan kepada pelanggan dan pasar sasaran. Pada perspektif proses bisnis internal, dilakukan identifikasi sebagai proses
internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan untuk mencapai tujuan pelanggan dan pemegang saham. Pendekatan ini mengidentifikasi proses
bisnis internal yang kritis yang harus diunggulkan perusahaan. Dalam perspektif ini, perusahaan menentukan nilai internal lengkap yang diawali dengan proses
inovasi-mengenali kebutuhan pelanggan saat ini dan yang akan datang serta mengembangkan pemecahan kebutuhan tersebut dilanjutkan dengan proses
operasi-menyampaikan produk dan jasa saat ini kepada pelanggan saat ini dan diakhiri dengan kemampuan purna jual serta memberi nilai tambah kepada produk
dan jasa yang diterima pelanggan.
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan merupakan pengendali untuk mencapai keunggulan outcome ketiga perspektif keuangan, pelanggan dan proses
bisnis internal. Terdapat tiga katagori yang sangat penting dalam perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan, yaitu: kompentensi karyawan, infrastruktur teknologi dan kultur perusahaan.
Dalam ketiga katagori tersebut mampu mencapai tingkat kepuasan karyawan, sehingga perusahaan mempertahankan
orang-orang yang berkredibilitas yang tinggi dan meningkatkan produktifitas karyawan yang memberikan kontribusi yang signifikan bagi perusahaan
Gaspersz, 2002. Melalui pengukuran empat perspektif dalam konsep Balanced Scorecard
akan diketahui secara keseluruhan peta kinerja perusahaan, mengukur sejauh mana keselarasan pencapaian visi dan misi perusahaan menggunakan strategi
bisnis yang sedang berjalan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, dapat
dibangun sebuah peta strategi yang akan memperlihatkan saling keterkaitan dan hubungan sebab akibat antara tujuan strategik dan faktor keberhasilan kritikal
suatu perspektif dengan perspektif lainnya. Selanjutnya para pembuat keputusan harus menentukan faktor keberhasilan kritikal untuk mencapai tiap tujuan
strategik. Setiap faktor keberhasilan kritikal diberikan alat ukur kritikal yang
menunjukkan arah strategik perusahaan. Sehingga terbentuklah alat ukur kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard yang digunakan untuk melakukan
pengukuran terhadap
aspek-aspek kinerja
perusahaan. Hasil
pengukuran kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi aspek mana yang kurang mendukung
pencapaian visi dan perlu dilakukan perbaikan. Melalui hasil analisis tersebut maka dapat memberikan rekomendasi pengembangan strategi bagi perusahaan.
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional PT Agricon Putra Citra
Optima APCO
PT. APCO
Visi - Misi - Tujuan
Strategi Perusahaan
Peta Strategi Perusahaan Menggunakan Konsep Balanced Scorecard
Perspektif Keuangan: 1. Pertumbuhan
Profitabilitas 2. Pertumbuhan
Penjualan Perspektif
Pelanggan: 1. Kepuasan
Pelanggan
Perspektif Bisnis Internal:
1. Meningkatkan Kecepatan Layanan
2. Minimalisasi Masalah 3. Pengembangan Sistem
Pelayanan Baru 4. Menyediakan Tanggapan
yang Cepat
Perspektif Pertumbuhan dan
pembelajaran: 1. Kapabilitas
Pekerja 2. Motivasi dan
Inisiatif Karyawan
Pengukuran Kinerja Perusahaan Menurut Balanced Scorecard
Hasil Evaluasi Kinerja Perusahaan
Rekomendasi Peningkatan Kinerja Perusahaan
Pengukuran kinerja PT APCO yang berjalan saat ini
IV. METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian