Tabel 19. Penentuan Bobot pada Masing-masing Tujuan dan Ukuran Strategis PT Agricon Putra Citra Optima
Tujuan Strategi Ukuran Strategis
Hasil Utama Lag indicator
Keuangan 20 F1 pertumbuhan profitabilitas 40
F2 Pertumbuhan penjualan 60 - ROI 40
- Tingkat pertumbuhan penjualan 60
Pelanggan 30 C1 Meningkatkan kepuasan dan kenyamanan
pelanggan 100 - Tingkat kepuasan
pelanggan 100
Proses Bisnis Internal 30 I1 Meningkatkan kecepatan layanan 30
I2 Minimalisasi masalah 20 I3 Pengembangan produk baru 30
I4 Menyediakan tanggapan yang cepat 20 - Waktu Pemenuhan
Pesanan 30 - Tingkat penyelesaian
masalah 20 - Penjualan sistem
pelayanan baru 30 - Waktu penyelesaian
Klaim 20
Pembelajaran dan Pertumbuhan 20 P1 Meningkatkan kualitas dan kapabilitas
karyawan 60 P2 Meningkatkan motivasi dan inisiatif karyawan
40 - Prestasi karyawan 60
- Perputaran karyawan 20
- Indeks kepuasan dan motivasi karyawan
20
6.2.4. Penentuan Target dan Inisiatif
Mewujudkan misi dan tujuan perusahaan melalui strategi perusahaan yang telah dipilih diperlukan waktu jangka panjang dan penuh dengan rintangan.
Perusahaan memerlukan target yang ditentukan untuk menandai keberhasilan
pencapaian sasaran strategis. Penentuan target merupakan suatu proses yang dapat dilakukan pada saat penyusunan rencana strategis.
Inisiatif strategis merupakan program aksi yang bersifat strategis untuk mewujudkan sasaran strategis. Inisiatif strategis dirumuskan dengan membuat
suatu pernyataan kualitatif yang akan dilakukan oleh seluruh entitas perusahaan. Inisiatif yang dapat dilakukan perusahaan untuk mencapai sasaran strategis di
setiap perspektif Balanced Scorecard adalah : 1. Perspektif keuangan
Kinerja keuangan dalan konsep Balanced Scorecard merupakan ukuran hasil yang dipicu oleh kinerja perspektif lainnya. Oleh karena itu, inisiatif yang
dapat dilakukan untuk mencapai kinerja keuangan yang diinginkan adalah dengan membangun inisiatif-inisiatif pada perspektif pelanggan, proses bisinis
internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Pada akhir tahun 2007 dalam Rapat Pemegang Saham, PT APCO menentukan
target dalam perspektif keuangan adalah pertumbuhan profitabilitas sebesar 8 delapan persen dan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 40 persen.
2. Perspektif pelanggan Inisiatif yang dapat dilakukan perusahaan dalam perspektif pelanggan untuk
mencapai sasaran strategis “meningkatkan kepuasan dan kenyamanan pelanggan” adalah dengan “meningkatkan kualitas pelayanan”. PT APCO
adalah perusahaan yang menyediakan jasa pengendalian hama pengganggu. Kualitas layanan kepada konsumen ditentukan oleh bahan kimia dan teknis
pengendalian serta pelayanan. Target pasar PT APCO adalah perumahan, bisnis komersil dan industry. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan
pengembangan teknis dan pelayanan yang baik kepada konsumen dan pelanggan, sistem administrasi yang teliti dan cepat, penjadwalan yang tepat
dan pasti, pelayanan yang hangat, ramah dan akrab serta hasil pengendalian hama yang memuaskan.
Pewujudan sasaran strategis “memahami keinginan pelanggan”, inisiatif target yang ditetapkan untuk setiap ukuran hasil pada perspektif palanggan adalah
100 persen. Penetapan ini didasarkan pada keinginan perusahaan untuk selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
3. Perspektif proses bisnis internal Inisiatif strategis dalam perspektif proses bisnis internal untuk mencapai
sasaran strategis “meningkatkan kecepatan layanan” adalah “meningkatkan kecepatan dan ketepatan penjadwalan” bagi konsumen dan pelanggan.
Perusahaan dapat
menjadikan kecepatan
administrasi dan
ketepatan penjadwalan pelayanan kepada konsumen sebagai keunggulan kompetitif
dalam persaingan. Oleh karena itu, perusahaan penghasil jasa yang dipersepsikan sebagai “time sensitive” dari sudut konsumen melalui inisiatif
strategis “peningkatan kecepatan pengurusan adminitarsi, kontrak kerja, ketepatan layanan hingga pelaksanaan teknis pengendalian”
Sasaran strategis “meminimalisasi masalah” dapat diwujudkan melalui inisiatif strategis “tingkat penyelesaian masalah”. Hubungan yang erat dengan pihak
ketiga, yaitu franchisor, pemasok dan bank akan dapat meminimalisasikan resiko usaha yang dihadapi oleh perusahaan. Hubungan yang dibangun dalam
jalinan kerjasama dan perjanjian antara perusahaan dengan pihak ke tiga
merupakan program aksi yang digunakan untuk menjabarkan inisiatif strategis “pembangunan kemitraan dengan pihak ketiga”
Sasaran strategis “pengembangan sistem pelayanan baru”, inisiatif strategis yang dipilih adalah “mengembangkan kegiatan riset dan pengembangan”. Hal
ini dilakukan
untuk mencapai
tujuan perusahan
dalam inovasi”mengembangkan riset dan pengembangan” merupakan inisiatif
strategis untuk menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak mempunyai nilai tambah bagi pelanggan dan menciptakan pelayanan-pelayanan baru yang
mempunyai nilai tambah dengan jaminan berkualitas. “Meningkatkan kualitas hubungan dengan pelanggan” merupakan inisiatif
perusahaan untuk mencapai sasaran “menyediakan tanggapan yang cepat”. Inisiatif strategis tersebut dilakukan dengan membangun kedekatan dan
keeratan hubungan antara perusahaan dengan pelanggan. Oleh karena itu, perusahaan menyediakan media agar konsumen dapat menyampaikan keluhan
dan saran kepada pihak perusahaan sehingga perusahaan dapat segera merespon dan menanggapi keluhan dan saran tersebut.
Target yang
ditetapkan perusahaan
untuk ukuran
hasil pengurusan
administrasi, kontrak kerja, ketepatan penjadwalan, hingga pelaksanaan teknis pelayanan adalah 1 satu hari.
4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran Dua sasaran strategis yang akan dicapai dalam perspektif pertumbuhan dan
pembelajaran yaitu “meningkatkan kualitas dan kapabilitas karyawan” dan “meningkatkan
motivasi dan
inisiatif karyawan”.
Sasaran strategis
“meningkatkan kualitas dan kapabilitas karyawan” diwujudkan melalui
inisiatif strategis “pendidikan dan pelatihan karyawan”. Pendidikan dan pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas karyawan
dalam menjalankan perkerjaanya sehingga akan berdampak positif terhadap hasil kerja karyawan.
Sasaran strategis “meningkatkan motivasi dan inisiatif karyawan” dicapai melalui “peningkatan kualitas kehidupan kerja”. Inisiatif strategis tersebut
dapat dilakukan dengan menciptakan iklim kerja yang baik dan pelaksanaan reward dan punishment. Menciptakan iklim kerja yang kondusif dilakukan
agar karyawan merasa nyaman dalam bekerja sehingga terbina hubungan yang harmonis antara sesama karyawan maupun dengan atasan. Menyediakan
fasilitas kerja yang memadai dan menunjang pekerjaannya juga dapat memberikan kenyamanan karyawan dalam bekerja. Pelaksanaan reward and
punishment ditujukan untuk menentukan karyawan yang berhak diberi penghargaan atas kinerjanya dan dapat meningkatkan kepuasan karyawan.
Maka rancangan Balanced Scorecard untuk PT APCO dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Rancangan Balanced Scorecard PT Agricon Putra Citra Optima
Tujuan strategis Ukuran
Strategis
Target Inisiatif Strategis
Lag indicator
Keuangan: F1 Pertumbuhan
Profitabilitas F2 Pertumbuhan
Penjualan ROI
Tingkat pertumbuhan
penjualan 8
40
Pelanggan: C1 Meningkatkan
kepuasan dan kenyamanan
pelanggan Tingkat
kepuasan pelanggan
100 Peningkatan kecepatan dan
kualitas pelayanan
Proses Bisnis Internal:
I1 Meningkatkan
kecepatan layanan
I2 MInimalisasi masalah
I3 Pengembangan sistem
pelayanan baru
I4 Menyediakan tanggapan yang
cepat Kecepatan
dan waktu teknis
pelansanaan
Tingkat penyelesaian
masalah
Penjualan pelayanan
baru
Waktu penyelesaian
klaim 1 hari
100
15
2 Hari Peningkatan kecepatan proses
adminstrasi, penjadwalan yang tepat dan kecepatan teknis
pelakasnaan
Membangun kemitraan dengan pihak ketiga
Mengembangakan riset dan pengembangan
Peningkatan kualitas dan hubungan dengan pelanggan
Tabel 19. Lanjutan Tujuan strategis
Ukuran Strategis
Target Inisiatif Strategis
Lag indicator
Pembelajaran dan pertumbahan:
P1 Meningkatkan
kualitas dan kapabilitas
karyawan
P2 Meningkatkan motivasi dan
inisiatif karyawan
Prestasi karyawan
Perputaran karyawan
Indeks kepuasan dan
motivasi karyawan
25
5
3 Pendidikan dan pelatihan
karyawan
Peningkatan kualitas kehidupan kerja
Key Performance Indicator KPI dari rancangan Balanced Scorecard di atas untuk PT APCO, yaitu:
1. ROI
2. Tingkat Pertumbuhan Penjualan 3. Tingkat Kepuasan Pelanggan
4. Penjadwalan dan waktu teknis pelayanan 5. Pengembangan pelayanan baru
6. Waktu penyelesaian klaim 7. Prestasi karyawan
8. Perputaran karyawan 9. Indeks kepuasan dan motivasi karyawan
Penentuan KPI PT APCO berdasarkan pada Lag indicators dari setiap perspektif Balanced Scorecard. KPI PT APCO dirancang agar perusahaan
memiliki indikator kinerja kunci yang menyeimbangkan perspektif keuangan, perspektif
pelanggan, perspektif
proses binis
internal serta
perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Untuk menjadi suatu organisasi yang fokus pada
strategi maka langkah perusahaan selanjutnya adalah mengimplementasikan hasil rancangan ini menjadi suatu sistem manajemen strategis yang utuh di dalam
perusahaan. Perencanaan, implementasi, dan evaluasi sistem manajemen strategis berbasis Balanced Scorecard akan mendorong tercapainya visi, misi dan
komitmen. Hal tersebut membuat perusahaan secara terus menerus beradaptasi dengan perubahan lingkungan usaha dan pada akhrinya perusahaan dapat bertahan
dan memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Balanced Scorecard sebagai konsep yang relatif baru, kesuksesan dan
kegagalan implementasi sebaiknya dipandang secara positif. Kegagalan penerapan sistem Balanced Scorecard dapat diminimalisir dengan memahami secara cermat
konsep dan
penerapan Balanced
Scorecard. Faktor-faktor
yang dapat
menyebabkan kegagalan penerapan sistem Balanced Scorecard antara lain: 1. Memandang bahwa Balanced Scorecard merupakan suatu pendekatan yang
berdiri sendiri dan berbeda dengan pendekatan lain. jadi, bila sejak awal pihak manajemen dan pihak lainnya dalam perusahaan memandang keberadaan
sistem Balanced Scorecard secara eksklusif maka resiko kegagalan penerapan sistem Balanced Scorecard semakin tinggi.
2. Kekeliruan dalam menentukan variable dan tolok ukur Balanced Scorecard yang tidak sejalan dengan harapan stakeholder dan selain stakeholder, seperti
karyawan, pelanggan, pemasok dan bahkan juga masyarakat.
3. Tujuan-tujuan pengembangan manajerial dan bisnis sasaran strategis perusahaan tidak didasarkan pada shareholder value
4. Karyawan kurang mempunyai rasa memiliki terhadap perusahaan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap efektivitas Balanced Scorecard karena Balanced
Scorecard membutuhkan peran seluruh individu dalam setiap lini perusahaan. Agar karyawan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan
demi keberhasilan implementasi Balanced Scorecard maka perusahaan perulu menempuh langkah-langkah kongkret, misalnya dengan meningkatkan insentif
kepada karyawan dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk turut memiliki salah dalam perusahaan
6.3. Hasil Capaian Kinerja PT Agricon Putra Citra Optima
Sasaran strategis dalam rancangan Balanced Scorecard perusahaan di ukur sesuai dengan tujuan akhir dari perusahaan. Pada perspektf keuangan sasaran
strategis difokuskan
pada pengukuran
pertumbuhan profitabilitas
dan pertumbuhan penjualan, pada perspektif pelanggan difokuskan pada tingkat
kepuasan pelanggan dan kenyamanan pelanggan, pada perspektif proses binis internal
difokuskan pada
“kecepatan layanan”,
“minimalisasi masalah”,
pengembangan pelayanan baru” dan “menyediakan tanggapan yang cepat” dan pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan difokuskan pada meningkatkan
kualitas dan kapabilitas karyawan” serta “meningkatkan motivasi dan inisiatif karyawan”