Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan responden dimana responden dipandu oleh peneliti
dalam mengisi kuesioner. Teknik pengambilan data wawancara mendalam merupakan teknik pengambilan data dengan melakukan interaksi dua arah dengan
prinsip kesetaraan antara peneliti dengan subyek dalam suasana yang akrab dan informal. Melakukan wawancara mendalam dimaksudkan ada “temu muka”
antara peneliti dan responden dalam rangka memahami pandangan responden tentang hidupnya, pengalaman atas situasi sosial yang diungkapkan dengan
bahasanya sendiri. Data yang diperoleh melalui kuesioner adalah karakteristik responden, keadaan kesehatan responden dan keluarga, akses mereka terhadap
pelayanan kesehatan, serta keadaan lingkungan sekitar mereka. Pengamatan dilapangan dilakukan untuk melihat secara langsung keadaan
masyarakat setempat, merasakan dan melihat beragam peristiwa yang diharapkan dapat menarik pemaknaan yang sama antara peneliti dan yang diteliti. Fokus
pengamatan yang dilakukan adalah cara responden memperoleh kartu pengobatan gratis atau bersubsidi yang dapat digunakan oleh responden dalam memperoleh
pengobatan secara gratis atau memperoleh keringanan biaya selama proses pengobatan.
3.5. Teknik Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data processing. Pengolahan data mencakup kegiatan mengedit editing data dan
mengkode coding data Faisal, 2005. Mengedit data ialah kegiatan memeriksa data yang terkumpul sedangkan mengkodekan data berarti memberikan kode-kode
tertentu kepada masing-masing kategori atau nilai dari setiap variabel yang terkumpul datanya Faisal, 2005. Setelah pengolahan data, berikutnya tinggal
menganalisis dan menginterpretasikan data. Data kuantitatif yang diperoleh diolah dengan menyajikan tabel frekuensi
dan tabulasi silang yang diinterpretasikan untuk mencapai tujuan-tujuan penelitian. Tabulasi silang digunakan untuk menelaah kecenderungan hubungan
yang terjadi antar variabel. Data kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam disajikan secara deskriptif dengan mengutip hasil pembicaraan yang
telah dilakukan. Data kualitatif yang diperoleh diintegrasikan dengan hasil kuesioner yang kemudian ditarik suatu kesimpulan.
Data dari hasil kuesioner diolah dengan menggunakan program Statistical Program for Social Sciences SPSS version 16.0 , kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan untuk melihat fakta yang terjadi. Data yang diperoleh bersifat nominal dan ordinal, sehingga untuk menganalisis hubungan yang terjadi antara
dat tersebut digunakan Korelasi Rank Spearman dan Chi-Square X
2
. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antar
variabel yang menggunakan skala pengukuran ordinal. Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menguji tingkat pendidikan dan pendapatan responden dengan
akses responden terhadap pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi dari pemerintah.
r
s
= 1- 6∑d
2
Keterangan: n n
2
-1 r
s
= Korelasi Spearman n = Banyaknya pasangan data
d = Jumlah selisih antara peringkat bagi x dan y
Uji Chi-Square digunakan untuk menguji antara variabel pengetahuan responden terhadap pelayanan kesehatan gratis atau bersubsidi yang merupakan
data nominal. Hasil uji Chi-Square kemudian dilanjutkan dengan melihat keeratan hubungan antara dua variabel dengan rumus koefisien kontingensi C.
X
2
= ∑ f
o
.f
h 2
f
h
Keterangan: X
2
= Chi Kwadrad f
o
= Data frekuensi yang diperoleh dari sampel hasil observasikuesioner f
h
= Frekuensi yang diperolehdiharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari frekuensi yang diharapkan dalam populasi
C = X
2
C = Koefisien kontingensi
N + X
2
X
2
= Nilai Chi Kwadrad N = Banyaknya sampel
Guilford dalam Rakhmat, 1997 mengartikan koefisien korelasi sebagai berikut:
Kurang dari 0,20 : Hubungan rendah sekali, lemas sekali
0,20-0,40 : Hubungan rendah tetapi pasti
0,40-0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,70-0,90 : Hubungan yang tinggi, kuat
Lebih dari 0,90 : Hubungan sangat tinggi, kuat sekali, dapat diandalkan
BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN